Metode Pengumpulan Data Pengaruh Aktivitas Pasar Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan

4. Orang-orang yang melintasi di sekitar Pasar Kampung Lalang sebanyak 20 orang. 5. Pedagang Kaki Lima sebanyak 20 orang. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ditujukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sebagai bahan masukan untuk tahap analisis berikutnya. 1. Pengumpulan Data Primer Data ini diperoleh langsung dari subyek penelitian responden yang berupa jawaban dari berbagai daftar pertanyaan dalam kuesioner yang diajukan kepada pedagang dan pengunjung pada kawasan studi, serta didukung wawancara untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data terdiri atas: a. Observasi, merupakan metode yang paling dasar dan paling tua dari ilmu-ilmu sosial, karena dalam cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati. Semua bentuk penelitan psikologis, baik itu kualitatif maupun kuantitatif mengandung aspek observasi di dalamnya. Observasi pengamatan langsung ke lapangan terhadap objek studi yang diteliti dengan mengamati kondisi fisik wilayah, seperti karakteristik kegiatan penggunaan lahan yang terdiri dari kegiatan pasar dan kegiatan disekitar pasar. Karakteristik lalu lintas Universitas Sumatera Utara 44 yaitu dengan mengamati pola parkir kendaraan, jalur pedestrian, pedagang kaki lima dan perilaku berhenti angkutan umum. Untuk mengamati karakteristik jalan, yaitu dengan cara melihat kondisi sarana jalan, rambu lalu lintas yang ada, geometri jalan dan halte sebagai sarana pemberhentian angkutan umum. Adapun bentuk pengamatan langsung di lapangan ini diwujudkan dalam bentuk survei perhitungan lalu lintas Traffic Counting, survei perhitungan kecepatan kendaraan, foto lalu lintas selama kegiatan survei untuk melihat kepadatan di Jalan Gatot Subroto, juga melakukan wawancara terhadap pedagang dan pembeli di Pasar Kampung Lalang serta pengguna jalan di sekitar pasar Persimpangan Jalan Gatot Subroto. Survei perhitungan lalu lintas merupakan salah satu bentuk survei dalam penelitian transportasi yang dilakukan dengan cara menghitung jumlah lalu lintas kendaraan yang lewat di depan pos survei pada suatu ruas jalan yang ditetapkan untuk memperoleh data-data arus lalu lintas harian. Kegiatan survei perhitungan lalu lintas ini dilaksanakan selama tujuh hari, dan rangkaian kegiatan survei perhitungan lalu lintas ini terdiri dari traffic counting, pengamatan dan wawancara. Waktu pelaksanaan traffic counting dilaksanakan setiap hari, yaitu pada hari senin hingga hari minggu. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan cara memotret kegiatan penggunaan lahan disekitar Pasar Kampung Lalang di persimpangan Jalan Gatot Subroto-Jalan dan memotret Universitas Sumatera Utara aktivitas di pasar dan disekitar Pasar Kampung Lalang Kota Medan. b. Wawancara, adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antatra si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guidepanduan wawancara Nazir, 1999:234. wawancara dilaksanakan selama tiga hari kepada pengemudi angkutan umum, yaitu pada hari selasa, rabu dan kamis setelah melakukan traffic counting, sehingga dari hasil wawanacara ini dapat diketahui alasan yang melandasi aktivitas di Pasar Kampung Lalang Kota Medan yang menyebabkan kemacetan. c. Teknik Kuesioner Angket, adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan respon atas-atau, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini, diisyaratkan responden harus memiliki tingkat pendidikan yang memadai, kalaupun tidak maka dalam menjawab pertanyaan tersebut harus didampingidipandu untuk menjelaskan apa yang dimaksud dalam pertanyaan tersebut. 2. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder diperoleh dengan jalan mengambil data atau informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau instansi terkait, seperti BPS Badan Pusat Statistik, DTK Dinas Tata Kota, Bappeda Badan Perencana Universitas Sumatera Utara 46 Pembangunan Daerah, Dinas Pasar dan lain-lain yang dianggap perlu, serta berdasarkan pada nara sumber tertentu dan data yang diperoleh bisa berupa data statistik, peta, laporan- laporan serta dokumen. Data sekunder lainnya berupa materi audio visual yang berupa buku, foto, berbagai bentuk karya seni, program komputer, film dan lain sebagainya. Kelebihannya ada pada hasil akhir penyajian data dan juga data yang ada tidak reaktif, sehingga tidak langsung mempresentasikan realitas, adapun kekurangnnya yaitu materi audio visual ini sulit untuk diakses. Perlu alat bantu atau tidak semua golongan dapat mengakses data dalam bentuk audio visual ini Poerwandari, 2001:69.

3.5 Metode Analisis Data