1. 3. 2. Toksisitas tubulus 3. 3. Oksigen radikal bebas

Tabel 2. Faktor-faktor yang berperan dalam patogenesis CIN Wong dkk, 2007.

II. 1. 3. 1. Disfungsi endotel

Gangguan hemodinamik secara langsung yang diakibatkan oleh media kontras terhadap sintesis dan pelepasan NO dan prostaglandin belum jelas terlihat. Produksi intrarenal terhadap mediator vasodilator tersebut bertanggung jawab terhadap suplai dan perfusi oksigen di medulla, penurunan dalam ketersediaan mediator-mediator tersebut dapat menyebabkan terjadinya nephropathy. Penurunan sintesis atau respon terhadap NO yang dilepaskan dari endothelium dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya iskemia pada ginjal Detrenis dkk, 2005; Gleeson dkk, 2004.

II. 1. 3. 2. Toksisitas tubulus

Efek toksik media kontras secara langsung terhadap sel-sel tubulus adalah penurunan resistensi transepitel, gangguan permeabilitas substan-substan dan gangguan polarisasi membran protein. Kerusakan pada sel-sel tubulus ini dapat diikuti dengan penurunan yang signifikan dari konsentrasi kalium, adenosine diphosphate dan adenosine triphosphate Detrenis dkk, 2005 serta ketidakseimbangan dari homeostasis kalsium dan apoptosis Wong dkk, 2007. Hal ini akan menimbulkan gangguan pada hemodinamik ginjal yang akhirnya dapat terjadi hipoksia Wong dkk, 2007.

II. 3. 3. Oksigen radikal bebas

Oksigen radikal bebas merupakan partikel-partikel endogen yang dapat menyebabkan vakuolisasi sel-sel epitel pada tubulus proksimal. Adanya bukti bahwa Universitas Sumatera Utara produksi radikal bebas ginjal meningkat setelah pemberian media kontras Gleeson dkk, 2004. Stress oksidatif terjadi apabila jumlah oksigen radikal bebas melebihi antioksidan. Keadaan ini biasanya meningkat pada gagal ginjal kronik dan diabetes yang diketahui sebagai faktor resiko terjadinya CIN Wong dkk, 2007. Oksigen radikal bebas memegang peranan terhadap efek vasokonstriksi yang telah diketahui merupakan faktor yang penting dalam terjadinya CIN. Dengan adanya bukti keterlibatan oksigen radikal bebas dalam terjadinya CIN maka tidak heran apabila banyak studi-studi yang dilakukan untuk menurunkan angka kejadian CIN dengan efek terhadap oksigen radikal bebas seperti misalnya N-acetylcysteine Persson dkk, 2005. Tabel 3. Perubahan fisiologi yang terjadi setelah pemberian kontras Heyman dkk, 2007. Ekstra renal Penurunan oksigenasi sistemik - Gangguan fungsi paru, - Pergeseran kurva disosiasi oksigen-hemoglobin kekiri Perubahan hemodinamik yang memepengaruhi ginjal hipoperfusi Perubahan rheologi darah Renal: Perubahan fisiologi Diuresis, perubahan GFR L respon bifasik meningkat  menurun Peningkatan viskositas darah intrarenal dan viskositas urine Peningkatan tekanan volume ginjal dan interstitial Perubahan sirkulasi ginjal - Kortek: respon bipasik meningkat  menurun - Outer medulla: sangat meningkat - Papilla: sangat menurun Penurunan oksigenasi ginjal Delivery oksigen menurun, konsumsi oksigen meningkat Ekskresi asam urat dan oksalat meningkat, enzimuria Renal: Perubahan regulasi mediator dan fungsi hemodinamik ginjal Peningkatan adenosin Nitric oxide: penurunan pada kortek, peningkatan pada medulla outer Prostaglandin: PGE 2 meningkat, PGI2 meningkat atau menurun Peningkatan ANP, endotelin, vasopresin, histamin, oksigen reaktif Renal: Perubahan pada tingkat selular Peningkatan radikal bebas Hipoxia-inducible factor HIF dan related strees- response genes meningkat, Poly-ADP-Ribose polymerase PARPP meningkat Universitas Sumatera Utara Pemberian media kontras dapat menginduksi perubahan-perubahan terhadap efek sistemik, yaitu oksigenasi pada jaringan ginjal, gangguan ventilasi-perfusi paru, penurunan curah jantung dan perfusi ginjal, mengubah reologi darah serta meningkatkan asosiasi oksigen-hemoglobin Heyman dkk, 2008. Gambar 2. Patogenesis terjadinya CIN Gleeson dkk, 2004.

II. 1. 4. Gambaran patologi