Rumusan Masalah Nilai moral tokoh aku dalam novel Bukan Pasarmalam karya Pramoedya Ananta Toer dan relevansinya dengan pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di SMA

abad ke-20 hingga awal abad ke-21, dari strukturalisme menjadi strukturalisme dinamik, resepsi, interteks, dekonstruksi, postrukturalisme pada umumnya. 9 Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang terpenting, sebab pendekatan apapun yang dilakukan pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri. Pendekatan objektif dengan demikian memusatkan perhatian semata-mata pada unsur-unsur yang dikenal dengan analisis intrinsik. Konsekuensi logis yang ditimbulkan adalah mengabaikan bahkan menolak segala unsur ekstrinsik, seperti aspek historis, sosiologis, politis, dan unsur sosiokultural lainnya, termasuk biografi. Masuknya pendekatan objektif ke Indonesia sekitar tahun 1960, yaitu dengan diperkenalkannya teori strukturalisme, memberikan hasil-hasil yang baru sekaligus maksimal dalam rangka memahami karya sastra. Adanya penolakan unsur yang berada di luarnya, maka masalah yang dipecahkan dalam pendekatan objektif harus dicari dalam karya tersebut, seperti citra bahasa, stilistika, dan aspek-aspek lain yang dapat menimbulkan kualitas estetis dalam suatu karya sastra. Ada beberapa kekuatan pendekatan objektif yang diungkapkan oleh Semi, yaitu: 1 pendekatan objektif memberi peluang untuk melakukan telaahan atau kajian sastra lebih dalam, 2 pendekatan ini mencoba melihat sastra sebagai sebuah karya sastra dengan hanya mempersoalkan apa yang ada di dalam dirinya, 3 karena analisis yang objektif dan bersifat analitik banyak memberi umpan balik kepada penulis dan dapat mendorong penulis untuk menulis secara lebih berhati-hati dan teliti, kesalahan yang kecil sekalipun tidak luput dari pengamatan pembaca. Di samping adanya kekuatan seperti yang dikemukakan tersebut, terdapat pula beberapa kelemahan pendekatan objektif, kelemahan pendekatan objektif, antara lain: 9 Nyoman Kutha Ratna, Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2008, h. 73.