Tahapan Pelayanan TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

mereka, yang membuat mereka masih tampak sedih yang tidak bisa disembunyikan. Mereka tidak bisa menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Mereka benar-benar menjaga sikap mereka untuk tidak berbuat kriminal di manapun mereka tinggal, baik dengan masyarakat luar maupun di dalam yayasan.

D. Tahapan Pelayanan

Pada pola ini akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan pelayanan pada pelayanan sosial anak jalanan yang sudah dijelaskan pada bab II sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk menggambarkan pelayanan sosial pada anak-anak jalanan, ada enam tahapan yang dilakukan oleh ketua dan Pembina YABIM, yaitu: 1. Tahap Penjangkauan adalah tahapan yang dilakukan terhadap anak-anak jalanan yang akan diberikan pelayanan, melalui rumah singgah. Ketua, pekerja sosial, dan pembina YABIM turun ke jalan untuk bertemu dan berkenalan dengan anak-anak yang berada di wilayah sasaran. Mereka mengajak anak-anak yang hiduptinggal di jalanan, untuk tinggal di dalam YABIM. Agar anak-anak mendapatkan tempat yang aman dan nyaman. Seperti yang diutarakan oleh NR dan pembina YABIM: Menurut NR: “Dilakukan secara pendekatan terhadap anak-anak jalanan, assesemen, dan mendata anak-anak jalanan, seperti pertama, mengobservasi anak jalanan dan kedua. sebagai tempat naungan anak-anak jalanan ”. 15 Pekerja sosial mempersiapkan form, melakukan outreach untuk titik- titik kordinasi yang terjangkau pada anak jalanan bersama Satpol PP dan orang-orang YABIM, menyiapkan Stakeholder bersama YABIM. Agar pencapaian dan terjun ke lapangan lebih mudah dan tidak sulit, sebagaimana yang diuraikan sebagai berikut: 15 Wawancara pribadi dengan Ketua YABIM Depok 09 Januari 2014, Kamis “Siapkan form, menyiapkan titik-titik kordinasi yang terjangkau, menyiapkan Stakeholder YABIM pekerja sosial, dan turun ke jalan ke tujuh titik. Tujuh titik ini, yaitu: rute satu, terminal depok-apotek Hermina. Rute dua, stasiun Depok Lama-stasiun Depok Baru-Pondok Cina. Rute tiga, Pasar Depok Jaya-Jl. Raya Nusantara. Rute empat, Juanda Margonda-gas alam-akses UI-Kelapa Dua Depok. Rute lima, stasiun Citayam. Rute enam, Kampung Lio-Pancoran Mas. Rute tujuh, Cinere dan Krukut ”. 16 Dan anak jalanan tinggal dan rumah singgah nya ada di dalam YABIM, tidak semata-mata mengetahuinya sendiri, tetapi anak-anak ini tahu karena perantara lewat teman, pekerja sosial, pihak YABIM, Satpol PP di pangkalan, dan jalanan. Bahkan pekerja sosial sendiri mendatangi anak-anak jalanan ini untuk mengajak dan membujuk anak-anak jalanan tinggal di dalam YABIM. seperti apa yang diutarakan anak-anak jalanan ini, sebagai berikut: “Saya dapat tinggal di Yabim karena saya di ajak oleh teman saya ke YABIM ini ”. 17 Dan cara pendekatan pekerja sosial mendapatkan anak-anak jalanan, di jalanan tidak beda jauh yang dilakukan oleh pihak-pihak YABIM, karena pekerja sosial terjun ke lapangan bersama-sama dengan orang-orang yang ada di YABIM, sebagaimana yang dikatakan oleh pekerja sosial: “Cara pendekatan pekerja sosial kepada anak jalanan adalah mendatangi anak-anak, mengajak ngobrol panjang dengan bahasa sehari-hari mereka, memantau keberadaan mereka ”. 18 Gedung YABIM depok ini seisinya di perkenalkan tidak hanya kepada pekerja sosial, ketua, dan pembina anak jalanan saja, akan tetapi Gedung YABIM depok ini seisinya di perkenalkan oleh guru-gurututor- tutorpengajar-pengajar pendidikan di YABIM, sebagaimana yang dikatakan anak jalanan, sebagai berikut: 16 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin 17 Wawancara dengan Anak Jalanan Depok 15 Januari 2014, Rabu 18 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin “Yang memperkenalkan YABIM kepada saya, adalah tutorpembina YABIM. Saya di ajak berkeliling seluruh YABIM juga dalam rumah singgah nya.” 19 Hasil observasi, anak-anak jalanan ternyata banyak sekali yang ingin tinggal dan bersekolah di YABIM ini, bahkan mereka merasa sangat bahagia sekali diajak dan berkeliling ke dalam YABIM secara gratis. karena mereka tidak memiliki biaya untuk bersekolah dan mewujudkan cita-cita mereka yang selama ini sempat hilang. Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data yang di peroleh, adalah anak-anak jalanan ini ada yang berkeinginan sendiri, dan ada yang tidak berkeinginan dari dirinya sendiri. itu baru pada awalnya. Pada akhirnya mereka merasa betah dan tidak merasa terpaksa untuk tinggal dan bersekolah di YABIM. karena tempatnya enak, dianggap anak sendiri, banyak teman-teman yang peduli, diberi makanan-minuman, pakaian, dan sekolah secara gratis setiap hari, dua sampai tiga kali sehari. 2. Tahapan Masuk YABIM adalah tahapan yang dimana penerimaan anak-anak masuk ke dalam YABIM, anak-anak yang siap dididik, dibina, dibimbing, direhabilitasi, dan dirawat oleh tutor, pembina, juga pekerja sosial setiap harinya. Seperti apa yang dikatakan oleh NR dan Pembina YABIM: Menurut pendapat NR: “Mendatangi tempat anak-anak jalanan berada dan mengajak anak jalanan untuk ke YABIM, baik menggunakan pendekatan perorangan maupun kelompok, Identifikasi awal terhadap anak jalanan, Mendata asal-usul anak jalanan, Memberikan kesempatan kepada anak jalanan untuk mengenal lebih dekat YABIM dan lingkungannya, memberikan inovasi-inovasi agar anak betah berada di YABIM”. 20 Pekerja sosial bersama Ketua Yayasan, Kementrian Sosial, dan Satpol PP turun ke lapangan, mendatangi anak-anak jalanan ini untuk mengajak dan membujuk anak-anak jalanan tinggal di dalam YABIM dan ke dalam rumah 19 Wawancara dengan Anak Jalanan Depok 15 Januari 2014, Rabu 20 Wawancara pribadi dengan Ketua YABIM Depok 09 Januari 2014, Kamis singgah, agar anak-anak memiliki tempat untuk berteduh. Tidak kepanasan juga kedinginana di jalanan, seperti yang dikatakan oleh pekerja sosial: “Pekerja sosial membawa makanan, memantau, ngajak ngobrol panjang di jalanan, membujuk untuk dibawa ke YABIM dan pekerja sosial sengaja memancing anak-anak ini untuk meminta dan menyuruh anak jalanan untuk mengambil makanan di YABIM, agar anak-anak melihat sendiri keadaan, pendidikan, keterampilan dalam YABIM seperti apa, sebagai awal mereka masuk kedalam YABIM ”. 21 Tujuan anak jalanan masuk ke dalam YABIM ini, karena anak jalanan ini ingin bersekolah. dan anak jalanan ini bisa masuk kedalam YABIM ini karena anak jalanan di izinkan untuk tinggal, bersekolah, dan beradaptasi dengan lingkungan yang ada di YABIM selama dua minggu, seperti yang diungkapkan anak jalanan, sebagai berikut: “Tujuan saya masuk ke dalam YABIM ini, karena saya ingin bersekolah. Dan Saya bisa masuk kedalam YABIM ini karena saya di izinkan untuk tinggal, bersekolah, dan beradaptasi dengan lingkungan yang ada di YABIM selama dua minggu”. 22 pekerja sosial memberikan semua kebutuhan apapun yang di butuhkan anak jalanan, agar anak jalanan dapat betah tinggal di YABIM, seperti di utarakan oleh pekerja sosial sebagai berikut: “Kami memberikan bentuk perhatian, berupa: Makan, memberi uang saku, pelayanan kesehatan, asrama, pendidikan ”. 23 Hasil observasi, ketua dan pembina memang hanya menggunakan lima metode itu saja untuk anak-anak masuk dan betah di YABIM. Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data yang diperoleh, adalah YABIM selalu memberikan kesempatan-kesempatan yang bebas untuk anak-anak bisa beradaptasi dengan cara mereka masing-masing, tanpa ada paksaan dari orang-orang yang ada di YABIM. 21 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin 22 Wawancara dengan Anak Jalanan Depok 15 Januari 2014, Rabu 23 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin 3. Tahapan Persiapan Menerima Kegiatan YABIM adalah tahapan dimana anak- anak mempersiapkansudah mempersiapkan dirinya, untuk menerima kegiatan apapun di YABIM. Seperti apa yang dikatakan oleh Ketua dan Pembina YABIM: Menurut pendapat NR: “Ya, sebelum anak-anak masuk ke dalam YABIM, anak-anak harus sudah mempersiapkan menerima semua kegiatan apapun yang ada di dalam YABIM ”. 24 Pekerja sosial Memberikan dua minggu beradaptasi di YABIM, baru setelah dua minggu diberikan pendidikanbridging course, setelah itu anak- anak jalanan ini diberikan formulir sebagai klien di YABIM, bahwa anak- anak jalanan ini jelas data dirinya, secara data riwayat, kesehatan, dan orang tua mereka, seperti dipaparkan pekerja sosial sebagai berikut: “Memberikan 2 minggu beradaptasi di YABIM, baru setelah 2 minggu diberikan pendidikanbridging course ”. 25 Kesiapan anak-anak jalanan ini dalam menerima kegiatan yang ada di YABIM, ada yang memiliki kesiapan secara fisik, ada juga yang tidak, seperti yang di katakan anak jalanan, sebagai berikut: “Kesiapannya pada fisik, Tidak ada”. 26 Hasil observasi, anak-anak memang sudah sangat mempersiapkan diri mereka untuk menerima kegiatan apapun di dalam YABIM, secara jasmani maupun rohani. Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data yang diperoleh, adalah apabila anak-anak jalanan ini tidak mempersiapkan diri secara jasmani maupun rohani, maka mereka akan cepat sakit dan tidak memiliki bersemangat untuk mengikuti kegiatan apapun yang ada di dalam rumah singgah YABIM. 24 Wawancara pribadi dengan Ketua YABIM Depok 09 Januari 2014, Kamis 25 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin 26 Wawancara dengan Anak Jalanan Depok 15 Januari 2014, Rabu 4. Tahap Penerimaan Kegiatan adalah tahapan yang menerima kegiatan apapun dari YABIM, baik pendidikan, keterampilan, maupun bimbingan agama yang ada di YABIM. Pernyataan di atas diutarakan oleh NR: Menurut pendapat ketua YABIM: “Pertama. Menghubungi sistem sumber yang akan di jadikan mitra, kedua. Membuat kesepakatan kemitraan antara YABIM dengan sistem sumber, ketiga. Memonitor dan evaluasi anak selama memperoleh pelayanan dari sistem sumber ”. 27 Pekerja sosial memberikan kegiatan yang di sukai anak-anak jalanan di dalam YABIM, seperti yang di ungkapkan oleh pekerja sosial, sebagai berikut: “Memberikan sesuai keinginan anak-anak meminta kegiatan yang disukai diYABIM. ” 28 Dalam tahap penerimaan kegiatan YABIM, anak-anak jalanan menjelaskan proses mereka masuk kedalam YABIM, kegiatan yang mereka terima, bimbingan yang mereka dapatkan di dalam YABIM, dan pekerja sosial membantu mereka dalam pemasalahan mereka, seperti di ungkapkan anak jalanan, sebagai berikut: “Saya bisa masuk kedalam YABIM ini karena saya di izinkan untuk tinggal, bersekolah, dan beradaptasi dengan lingkungan juga teman- teman di YABIM selama dua minggu, setelah itu anak-anak jalanan ini diberikan formulir data riwayat hidup, kegiatan saya di berikan selama di YABIM adalah pendidikan dasar dan ilmu agama. Ya, bukan hanya pekerja sosial saja yang membantu permasalahan saya, tetapi pak nurrohim sudah banyak membantu saya, untuk saya bisa bersekolah, dan saya selalu di bimbing dalam berperilaku, contohnya apabila bertemu tamu, mengucapkan salam, sampai berperilaku ke teman-teman saya atau ke siapapun, cara makan, cara berpakaian, dan lain-lain ”. 29 Hasil observasi, YABIM memang selalu memonitor dan mengevaluasi semua kelakuan, kemajuan, dan agama mereka yang selama ini diajarkan oleh tutor-tutor YABIM. 27 Wawancara pribadi dengan Ketua YABIM Depok 09 Januari 2014, Kamis 28 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin 29 Wawancara dengan Anak Jalanan Depok 15 Januari 2014, Rabu Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data yang diperoleh, adalah menghubungi sistem sumber yang akan dijadikan mitra, membuat kesepakatan kemitraan antara rumah singgah dengan sistem sumber, memonitor dan evaluasi anak selama memperoleh pelayanan dari sistem sumber. Dari semua ini memang harus ada dan dipelajari oleh seorang pekerja sosial dalam pencapaian pelayanan sosial yang dilakukan dan harus memiliki secara detail dan lengkap.

5. Tahap Pengakhiran Pelayanan adalah bagian tahapan yang terakhir untuk

mengakhiri pelayanan, dalam pelayanan sosial. Seperti yang diutarakan oleh NR. Menurut pendapat NR : “Dilakukan apabila anak-anak jalanan ini sudah bisa hidup mandiri dan normal dengan semestinya, maka akan dikembalikaan kepada keluarganya, seperti merehabilitasi anak-anak ”. 30 Pekerja sosial melakukan Terminasi untuk mengakhiri pelayanan di YABIM. Tahap terminasi, yaitu umur tujuh tahun, anak masih diberikan pelayanan dan perlindungan pada pekerja sosial, tetapi setelah umur delapan belas keatas, sudah tidak mendapatkan pelayanan dan perlindungan lagi dari pekerja sosial, seperti yang di katakan pekerja sosial sebagai berikut: “Tahap pengakhiran pelayanan yang peksos lakukan adalah Terminasi untuk umur delapan belas tahun, pekerja sosial selesai memberikan pelayanan. dan Mereka dibiarkan kabur selama satu minggu, setelah satu minggu baru di jemput oleh pihak YABIM. Anak-anak lainnya kembali sendiri ke YABIM, tanpa di jemput. Dan anak-anak yang kabur selalu membawa teman-temannya untuk tinggal di YABIM ”. 31 dan menurut anak jalanan: “Perbedaannya sesudah saya masuk di YABIM ini saya menjadi jauh lebih baik ”. 32 30 Wawancara pribadi dengan Ketua YABIM Depok 09 Januari 2014, Kamis 31 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin 32 Wawancara dengan Anak Jalanan Depok 15 Januari 2014, Rabu Pada awalnya pekerja sosial membiarkan anak-anak jalanan kabur dari YABIM selama satu minggu, setelah satu minggu mereka belum kembali kedalam YABIM, pekerja sosial, beserta pihak YABIM, dan satpol PP mencari anak jalanan di pangkalan mereka mengamen, dan membujuk mereka untuk tinggal lagi di dalam YABIM, seperti yang diungkapkan pekerja sosial sebagai berikut: “Mereka di biarkan kabur selama satu minggu, setelah satu minggu baru di jemput oleh pihak yabim. Anak-anak lainnya kembali sendiri ke yabim, tanpa di jemput. Dan anak-anak yang kabur selalu membawa teman-temannya untuk tinggal di yabim ”. 33 Anak jalanan sekarang sudah menjadi betah sekali tinggal di dalam YABIM, karena makan gratis, pendidikan gratis, di beri pakaian, kehidupan terjamin dan punya teman banyak, seperti di katakan anak jalanan sebagai berikut: “Saya betah tinggal di YABIM, karena makan, pendidikan secara gratis, di beri pakaian, dan punya teman banyak”. 34 Hasil observasi adalah dari kata-kata ketua dan pembina yang telah penulis observasi adalah dalam bagian tahapan yang terakhir untuk mengakhiri pelayanan, dalam pelayanan sosial ini, anak-anak yang hidupnya masih memiliki masalah dari sebelum datang ke YABIM, dan belum sembuh secara psikis. Maka anak-anak ini akan tetap di tahan di dalam YABIM, sampai mereka sudah tidak memiliki masalah lagi dan sudah sembuh secara psikis. Mereka akan dikembalikan kepada keluarga mereka masing-masing. Jadi YABIM ini hanya sebagai tempat untuk anak-anak sembuh dari trauma dan psikis mereka membaik. Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data yang di peroleh, adalah YABIM ini bukan mengekang atau melarang anak-anak pulang, akan tetapi anak-anak butuh penyembuhan dan butuh ketenangan 33 Wawancara pribadi dengan Pekerja Sosial Depok 13 Januari, senin 34 Wawancara dengan Anak Jalanan Depok 15 Januari 2014, Rabu dalam jiwa. Dari psikis, mental, sampai agama mereka. Jadi setelah mereka dipulangkan mereka bisa hidup mandiri, jiwa mereka sehat, dan mereka mengerti akan ajaran agama yang baik dan benar dari YABIM.

E. Administrasi Pelayanan Sosial