TABEL 1.1 Penarikan Sampel NO
SAMPEL JUMLAH
1. KETUA
1 2.
PEKERJA SOSIAL 1
3. ANAK JALANAN
4
TOTAL 6
6. Instrumen dan alat bantu Pada penelitian kualitatif, peneliti membuat catatan di lapangan yang
berupa hasil pengamatan lapangan dan menganalisis hasil kegiatan, pencatatan data yang lebih banyak bergantung pada diri sendiri, dengan
menjadi instrumen penelitian, peneliti dapat senantiasa mendapatkan penilaian keadaan dan mengambil keputusan. Namun demikian penulis
memerlukan alat bantu antara lain: pedoman wawancara, perekam suara pada aplikasi di dalam ponsel, dan catatan lapangan.
Pedoman wawancara merupakan format wawancara terstruktur dengan terlebih dahulu menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
masalah penelitian. Jawaban dari setiap pertanyaan dalam pedoman wawancara terekam dengan menggunakan perekam suara pada aplikasi di
dalam ponsel. Penggunaan perekam suara pada aplikasi di dalam ponsel untuk merekam hasil wawancara memerlukan persetujuan dari subjek
penelitian yang diwawacarai. Sedangkan catatan lapangan merupakan alat bantu yang penting dalam penelitian kualitatif.
E. Analisis Data
Analisis data dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian
angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategoristruktur klarifikasi.
27
Ada beberapa cara dalam menganalisis data, secara garis besar peneliti ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
27
Dr.Ulber Silalahi, MA. 2009. h. 312.
a. Reduksi Data Data Reduction:
Data yang merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak. b. Penyajian Data Data Display:
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penelitian kualitatif tersebut disusun dan disajikan
dalam bentuk narasi, visual gambar, bagan, tabel, dan lain sebagainya. c. Penyimpulan Data Conclusion Drawingverification:
Pengambilan kesimpulan data dengan menghubungkan tema penelitian, sehingga mempermudah untuk menarik kesimpulan.
28
F. Keabsahan Data
a. Kreadibilitas derajat kepercayaan dengan teknis triangulasi, yaitu teknik
pemeriksaan keabsahaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan keadaan dan perspektif
seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain, dalam hal ini penulis membandingkan jawaban yang diberikan oleh pihak Yayasan,
baik ketua Yayasan dengan jawaban yang diberikan oleh pekerja sosial, yaitu anak-anak jalanan tersebut mengenai pelayanan sosial di dalam
YABIM Yayasan
Bina Insan
Mandiri. Selanjutnya,
penulis membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan. b.
Ketekunan dan keajegan pengamatan: Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalanisu yang sedang dicari, kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Maksudnya,
penulis hanya memusatkan dan mencari jawaban sesuai dengan perumusan masalah saja.
29
28
Prof. Dr. Sugiyono, 2009. h. 92.
29
Burhan Bungin, S.Sos., M.Si, Penelitian Kualitatif. Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2009, Ed. 1, Cet. 3. hal 256.
G. Teknik Penulisan