sekaligus. Selain itu, penggunaan kata penghubung secara ganda juga mengakibatkan kalimat kurang efektif. Menurut Faisal 2009 penyebab kalimat kurang efektif adalah
penggunaan kata-kata yang berulang secara berlebihan dan penggunaan dua kata yang relatif sama maknanya.
Selain penggunaan kata penghubung secara ganda, penggunaan kata penghubung secara tidak tepat juga ditemukan dalam penelitian ini. Penggunaan kata
penghubung yang belum sesuai dengan kaidah sintaksis juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Ghufron 2012. Penggunaan kata pengubung di awal
kalimat merupakan hal yang belum sesuai dengan kaidah sintaksis. Kata penghubung digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau
kalimat dengan kalimat Chaer, 2011. Maka dari itu, penggunaan kata penghubung harus disesuaikan dengan makna dari frasa, klausa, dan kalimat yang dibuat dan tidak
ditempatkan di awal kalimat, agar makna yang tersampaikan dengan jelas kepada pembaca.
4.2.4 Penyebab Frasa, Klausa, dan Kalimat belum Sesuai dengan Kaidah
Sintaksis
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada berbagai faktor penyebab penggunaan frasa, klausa, dan kalimat belum sesuai dengan kaidah sintaksis pada karangan narasi
siswa, baik faktor internal maupun eksternal. Hal ini membuat makna dalam kalimat belum tersampaikan dengan jelas kepada pembaca. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Anjarsari, dkk 2013 juga menunjukkan bahwa penyebab penggunaan bahasa yang belum sesuai dengan kaidah dibagi menjadi dua macam, yakni: faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari: kurangnya motivasi, potensi, dan latar belakang bahasa. Sementara, faktor eksternal terdiri dari: pembelajaran yang
belum sempurna dan masa belajar yang tidak lama. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ariningsih, dkk 2012
menunjukkan faktor-faktor penyebab penggunaan bahasa yang belum sesuai dengan kaidah sintaksis, diantaranya: penguasaan kaidah bahasa siswa yang kurang memadai,
tidak banyaknya contoh dari guru, penggunaan bahasa asing dalam kalimat, kurangnya latihan mengarang, dan kurangnya waktu mengarang.
Sejalan dengan pendapat di atas, Ariana 2012 dalam penelitiannya mengemukaan bahwa orang Indonesia pada umumnya melakukan interferensi dalam
berkomunikasi. Interferensi tersebut disebabkan adanya penggunaan bahasa pertama dalam bahasa kedua. Interferensi atau transfer bahasa pada struktur kalimat yang
dibuat oleh siswa biasanya dikarenakan penggunaan bahasa jawa bahasa sehari-hari ketika di rumah. Sehingga, pada saat siswa sedang dalam belajar bahasa kedua sering
melakukan kesalahan. Pengunaan bahasa yang belum sesuai dengan kaidah sintaksis seperti ini biasa dilakukan oleh seseorang yang belum menguasai kaidah secara baik
Pranowo, 2014: 122. Selain itu, generalisasi yang berulang-ulang tetapi bermakna sama juga
menjadi penyebab penggunaan frasa, klausa, dan kalimat belum sesuai dengan kaidah sintaksis. Hal ini sesuai dengan pendapat Pranowo 2014: 127 yang menyebutkan
bahwa generalisasi tersebut timbul karena penulis ingin memastikan bahwa maksud yang disampaikan benar-benar seperti yang ada dalam pikirannya. Sehingga, penulis
menuliskan kata secara berulang-ulang yang sebenarnya mengandung makna yang sama.
4.2.5 Strategi agar Penggunaan Frasa, Klausa, dan Kalimat sesuai dengan