penelitian ini, peran guru sebagai pengarah sekaligus fasilitator sangat dibutuhkan dalam pengembangan keterampilan menulis siswa secara maksimal.
Kemampuan diri yang terbentuk di sekolah secara maksimal memungkinkan siswa untuk mengembangkan diri pada tingkat yang lebih tinggi.
Keempat pilar di atas berjalan dengan baik jika diwarnai dengan pengembangan keberagaman. Nilai-nilai keberagaman ini sangat dibutuhkan siswa
dalam menapaki kehidupan di dunia ini. Pengintegrasian nilai-nilai agama ke dalam mata pelajaran membentuk pribadi anak yang ber-Ketuhanan yang Maha Esa.
2.1.4 Empat Dimensi Pendidikan
Pendidikan adalah proses menjadikan manusia berpendidikan. Ada empat dimensi yang harus dipenuhi untuk menjadi berpendidikan. Dimensi yang dimaksud
adalah agen pembelajaran, katalis belajar, konteks pembelajaran, dan cita-cita yang terbangun dari hasil pembelajaran
Agen pembelajaran biasanya mengintegral dengan peran yang ditampilkan oleh sekolah. Katalis belajar adalah seseorang atau sesuatu yang bergerak dalam
hubungan mendalam dengan dan berusaha memahami bagaimana katalis itu cocok menjadi agen. Katalis itu berperan dalam proses pembelajaran, terutama dalam
kerangka pengembangan hubungan, yakni siswa membuka dirinya sendiri untuk transformasi internal di bawah pengaruh katalis tersebut.
Konteks pembelajaran adalah semua aspek biologis, psikologis, budaya, sosial, dan faktor ekologi lainnya yang membentuk agen tersebut berhubungan
dengan katalis. Konteks pembelajaran merupakan segala sesuatu yang menentukkan
kondisi klimaks dalam situasi belajar. Materi pembelajaran haruslah meningkatkan motivasi anak untuk menjalani kehidupan yang mendatang. Maka dalam penelitian
ini dapat meningkatkan pemahaman guru dalam meotivasi anak agar memiliki kemampuan berbahasa khususnya dalam keterampilan menulis, sehingga memiliki
kreativitas yang tinggi.
2.1.5 Objek Pendidikan
Danim 2011:38 menjelaskan bahwa pendidikan memiliki objek tersendiri. Objek pendidikan terdiri dari objek formal dan objek material. Objek formal ilmu
pendidikan adalah semua proses atau situasi pendidikan yang menunjukkan keadaan nyata yang dilakukan atau dialami, serta harus dipahami oleh manusia. Objek
material ilmu pendidikan adalah manusia itu sendiri. Pemikiran ilmiah tentang pendidikan berkaitan dengan objek pendidikan itu sendiri. Maka, penelitian ini dapat
dijadikan objek formal maupun objek material dalam pendidikan. Dalam objek formal dan material, penelitian ini dapat dijadikan ilmu pengetahuan yang harus
dipahami oleh manusia.
2.1.6 Tujuan Pendidikan