tantangan dan melihat peluang baru baik dalam maupun luar organisasi
3
. Pustakawan yang bekerja di lingkungan manapun, terutama di lingkungan
masyarakat yang sangat aktif mencari berbagai informasi yang dibutuhkan seperti di perpustakaan khusus, akan mempunyai komitmen yang tinggi untuk
selalu dapat memenuhi kebutuhan informasi. Sehingga koleksi yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pemanfaatan koleksi adalah suatu proses dari penggunaan koleksi yang ada. Bagi perpustakaan daftar pemanfaatan koleksi berpengaruh bagi rencana
pengadaan bahan pustaka periode berikutnya. Pemanfaatan koleksi yang bersumber dari penggunaan akan kembali lagi kepada pengguna karena
perpustakaan akan berupaya meningkatkan pelayanan terbaik bagi penggunanya.
Pemanfaatan menurut buku Manajemen Perpustakaan adalah bahwa bahan pustaka yang disediakan harus dibaca dan dipergunakan oleh kelompok
masyarakat yang memang menjadi target untuk memakainya dan bentuk nyatanya pemanfaatan koleksi bahan pustaka ialah dibaca, dipinjam, diteliti,
dikaji, dianalisis, dikembangkan untuk berbagai keperluan
4
. Pemanfaatan koleksi juga dapat diartikan dengan setiap koleksi yang
dikeluarkan dari rak oleh pemakai dan kemudian diletakkan dimeja baca, difotokopi, atau dipinjam. Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi
3
Rosa Widyawan. Peran Perpustakaan Khusus. h. 3. Makalah Pada Mata Kuliah Manajemen Perpustakaan Khusus Jurusan Ilmu Perpustakaan
4
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra Media Utama, 2004. h. 191
perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi itu bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi itu oleh pengguna
5
. Begitu juga dengan perpustakaan Mahkamah Konstitusi yang
memberikan informasi kepada penggunaannya, pengguna perpustakaan Mahkamah Konstitusi adalah pegawai Mahkamah Konstitusi dan luar
Mahkamah Konstitusi. Jenis informasi yang dibutuhkan di Mahkamah Konstitusi ialah bidang hukum, informasi yang berhubungan dengan
Mahkamah Konstitusi, referensi, bidang-bidang umum, laporan pelaksanaan, laporan hasil survey, kegiatan Mahkamah Konstitusi. Dari pengamatan di
lapangan banyak pengguna yaitu karyawan di Mahkamah Konstitusi yang memanfaatkan koleksi perpustakaan untuk dibaca dan difotocopy. Begitu juga
dengan para peneliti yang menggunakan perpustakaan sebagai tempat diskusi, dikaji, dianalisis dan dikembangkan dalam memanfaatkan koleksi
perpustakaan MKRI untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perpustakaan MK sangat baik untuk sebuah perpustakaan instansi, karena koleksi-koleksi yang
cukup bagus, dan susunan koleksinya pun terlihat rapih dan menarik. Sehingga tidak hanya karyawan MKRI saja, bahkan ada juga pengguna
perpustakaan dari luar yang memanfaatkan koleksi MKRI untuk mengerjakan tugas kuliah atau sekedar menambah ilmu pengetahuan tentang hukum. Untuk
itu, penulis akan meneliti dan menuangkannya dalam sebuah Skripsi sebagai tugas akhir dari perkuliahan, yang berjudul:
“Peta Pemanfaatan Koleksi di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia MKRI
”.
5
Yulia Yuyu. Materi Pokok Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009. h. 3.34
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai penelitian sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis memberikan batasan
yang jelas sesuai dengan tema peta pemanfaatan koleksi yang ingin diteliti di
perpustakaan Mahkamah Konstitusi MKRI, yaitu:
a Sejauh mana pemanfaatan koleksi Perpustakaan MKRI oleh karyawan
sebagai pengguna perpustakaan
b Upaya pustakawan dalam peningkatan pemanfaatan koleksi di
Perpustakaan MKRI agar koleksinya dapat dimanfaatkan oleh karyawan
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka perlu dirumuskan suatu masalah. Masalah tersebut
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a Bagaimanakah gambaran detail pemanfaatan koleksi yang ada di
Perpustakaan Mahkamah Konstitusi? b
Sejauh mana usaha yang dilakukan oleh pihak pustakawan agar koleksinya dapat dimanfaatkan oleh karyawan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sejalan dengan latar belakang, pembatasan masalah, dan perumusan masalah tersebut diatas, tujuan penelitian skripsi ini adalah:
a. Mengetahui gambaran detail pemanfaatan koleksi di Perpustakaan
Mahkamah Konstitusi
b. Mengetahui sejauh mana usaha yang dilakukan oleh pihak pustakawan
agar koleksinya dapat dimanfaatkan oleh karyawan
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca diantaranya:
a. Manfaat secara teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya wawasan yang luas terutama dalam memberikan gambaran mengenai peta pemanfaatan
koleksi di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi. b.
Manfaat secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berguna bagi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi, sehingga dapat membantu pustakawan dalam memberikan informasi yang mereka
butuhkan dengan cepat.
D. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis yaitu penelitian yang bertujuan
memperoleh informasi mengenai peta pemanfaatan koleksi yang dilakukan di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi. Penelitian deskriptif analisis ini
bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidikiditeliti kemudian di analisis,
diberikan interpretasi dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan sikap dan kriteria yang baik dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi
pekerjaan secara efektif
6
. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pendekatan
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data yang berbentuk angka yang merupakan representasi dari
suatu kuantita kuantitas murni maupun angka yang merupakan hasil dari konfersi data kualitatif yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan
7
.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan yaitu sebagai berikut: a.
Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan peneliti untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Data primer dapat berubah opini subjek orang secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
fisik, kejadian atau kegiatan dalam hasil penyajian. Data primer didapatkan dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner kepada
pengguna Perpustakaan Mahkamah Konstitusi.
6
Moh Nasir, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003. Cet. Ke-3. h. 72
7
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:
STIA-LAN, 1999. Cet. Ke-1. h. 92
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain. Data sekunder umumnya berupa buku, catatanlaporan, historis yang telah tersusun dalam arsip dokumenter
yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data profil Perpustakaan MKRI.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi universe adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan
diteliti bahan penelitian
8
. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Dalam
penelitian ini jumlah populasi yang dimiliki sampai pada bulan Desember 2013 sebanyak 300 orang, oleh karena itu jumlah sampel
yang digunakan yaitu berjumlah 30, yaitu 10 dari jumlah populasi.
8
M. Iqbal Hasan. Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Statistik Inferensif. Jakarta: Bumi Aksara, 2005. h. 84