b. Layanan Sekunder
Disamping layanan perpustakaan yang bersifat rutin, ada beberapa carajenis layanan lain yang dapat dikembangkan
perpustakaan. Layanan tersebut prinsipnya untuk mendayagunakan informasi yang terkandung dalam koleksi perpustakaan. Berbagai
penerbitan kemasan bahan pustaka seperti jasa daftar koleksi perpustakaan, daftar isi majalah, sari karangan dan indeks, paket-paket
informasi, bulletin perpustakaan, bibliografi dan lembar data dapat dilaksanakan di perpustakaan khusus agar para pustakawan lebih
dinamis dan proaktif
22
.
c. Layanan Khusus
Layanan khusus yang dapat dikembangkan di perpustakaan antara lain: 1
Terjemahan Bahan Pustaka Banyak pengguna perpustakaan yang kurang paham
terhadap bahasa tulis yang digunakan dalam bahan pustaka. Mereka biasanya ingin memperoleh dokumen terjemahannya agar
lebih cepat menangkap isinya. Dalam hal ini perpustakaan perlu menyediakan jasa terjemahan, baik dilaksanakan sendiri atau
dilaksanakan pihak luar.
22
Soekarman dan
Rachmat Natadjumena.
Pedoman Umum
Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000. h. 37
2 Jasa Silang LayanPengadaan Bahan Pustaka
Jasa ini dilakukan melalui kerjasama antar perpustakaan. Alat bantu pelayanan untuk mencari dokumen, perpustakaan dapat
menggunakan katalog induk buku, katalog induk majalah atau akses terpasang bila sudah menggunakan teknologi informasi.
Tarif layanan dan ketentuan-ketentuan lain perlu ada kesepakatan antara perpustakaan yang bekerjasama.
3 Layanan Penelusuran Literatur
Penelusuran literatur adalah pencarian kembali bahan pustaka yang ada di perpustakaan atau di luar perpustakaan dengan
cara menggunakan alat akses kartu katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah abstrak atau pangkalan data terpasang
online dan CD-ROM
23
.
6. Sumber Daya Manusia SDM di Perpustakaan Khusus
SDM merupakan aset yang paling penting untuk menjalankan program dalam mencapai sasarannya, terutama bagi pustakawan.
Peningkatan kemampuan atau keahlian staf harus diperhatikan dan diselaraskan dengan kemajuan zaman, sehingga perubahan perkembangan
teknologi tidak akan mengejutkan bagi pustakawan dan non pustakawan
24
.
23
Soekarman dan
Rachmat Natadjumena.
Pedoman Umum
Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000. h. 40
24
Agus Dwi Waluyo. Membangun Citra Pustakawan Sebagai Sumber Daya Manusia Berkualitas. Buletin Perpustakaan. Februari. No. 16 1995 : h. 12