Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

dilaksanakan dengan sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup 21 . 3 Layanan Rujukan Layanan rujukan diberikan untuk membantu pengguna perpustakaan atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan. Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab langsung pertanyaan pengguna perpustakaan atau dari masyarakat dengan menggunakan sumberkoleksi rujukan yang tersedia. Apabila pengguna datang ke perpustakaan petugas dapat membimbing pengguna tentang cara- cara memakai koleksi rujukan. Layanan rujukan sering disebut dengan istilah layanan meja informasi atau layanan referensi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam layanan ini adalah: 1. Keberadaan sumber-sumber informasi sekunder dan informasi strategis 2. Kepiawaian petugas dalam menguasai koleksi dan teknik penelusuran 3. Pemahaman dan penerapan etika berkomunikasi bagi para petugas jasa 4. Prinsip layanan primakepuasan klien sebagai tujuan. 21 Soekarman dan Rachmat Natadjumena. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000. h. 33

b. Layanan Sekunder

Disamping layanan perpustakaan yang bersifat rutin, ada beberapa carajenis layanan lain yang dapat dikembangkan perpustakaan. Layanan tersebut prinsipnya untuk mendayagunakan informasi yang terkandung dalam koleksi perpustakaan. Berbagai penerbitan kemasan bahan pustaka seperti jasa daftar koleksi perpustakaan, daftar isi majalah, sari karangan dan indeks, paket-paket informasi, bulletin perpustakaan, bibliografi dan lembar data dapat dilaksanakan di perpustakaan khusus agar para pustakawan lebih dinamis dan proaktif 22 .

c. Layanan Khusus

Layanan khusus yang dapat dikembangkan di perpustakaan antara lain: 1 Terjemahan Bahan Pustaka Banyak pengguna perpustakaan yang kurang paham terhadap bahasa tulis yang digunakan dalam bahan pustaka. Mereka biasanya ingin memperoleh dokumen terjemahannya agar lebih cepat menangkap isinya. Dalam hal ini perpustakaan perlu menyediakan jasa terjemahan, baik dilaksanakan sendiri atau dilaksanakan pihak luar. 22 Soekarman dan Rachmat Natadjumena. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000. h. 37