Penelitian Sebelumnya TINJAUAN LITERATUR
Sekjen MKRI NO.357KepSet.MK2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia, namun secara operasional Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia baru berjalan mulai Januari tahun 2005.
Sedangkan secara fungsional kedudukan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mendukung langsung kepada hakim konstitusi
dalam membuat keputusan melalui ketersediaan referensi dan literatur. Berdirinya Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
diawali dengan diadopsinya ide Mahkamah Konstitusi Constitutional Court dalam amandemen konstitusi yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat MPR pada tahun 2001 sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat 2, Pasal 24C, dan Pasal 7B Undang-Undang Dasar 1945 hasil
Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9 Nopember 2001. Ide pembentukan Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu perkembangan pemikiran hukum
dan kenegaraan modern yang muncul di abad ke-20. Dilihat dari sejarah berdiri dan perkembangan mahkamah konstitusi di
dunia diawali dari kasus Madison versus Madbury di Amerika Serikat. Pada awalnya manfaat dari Mahkamah Konstitusi berkaitan dengan keperluan untuk
mengadakan pengujian terhadap konstitusionalitas undang-undang yang ditetapkan parlemen. Inti perdebatan dalam kasus tersebut adalah bahwa
Mahkamah Agung Amerika Serikat yang dipimpin John Marshall ditantang untuk melakukan pengujian review atau toetsting atas konstitusionalitas
undang-undang yang ditetapkan oleh Konggres. Keputusan Madbury melawan
Madison pada tahun 1803 itu sangat populer dan diyakini sebagai awal kelahiran Judicial Review di USA
Di Indonesia, konstitusi pertama kali adalah UUD 1945 yang disahkan dalam Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada tanggal
18 Agustus 1945 berdasarkan naskah yang dipersiapkan oleh satu badan bentukan pemerintah Jepang yang diberi nama “Dokuritsi Zyunbi Tyoosakai”
atau Badan Penyelidik. Awal berdirinya, Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia hanya memiliki satu orang pengelola dan hanya tersedia 200 eksemplar buku, serta menggunakan ruangan 4 x 6 meter persegi.
Pada tahun 2005 sumber daya manusia SDM di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia menjadi 3 orang, dan koleksi-
koleksi buku bertambah menjadi 1500 eksemplar dengan satu unit komputer. Pada tahun 2007 Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
menempati ruangan baru di lantai 5. Dan pada tahun 2008 terjadi pengembangan ruang di lantai 6 dengan desain khusus, 4 sumber daya
manusia SDM, jumlah koleksi buku mencapai 7000 eksemplar dan terpasang Sistem Pengaman RFID.
Kemudian pada tahun 2009 terjadi pengembangan lantai 6 dan 16, dengan 5 sumber daya manusia SDM, dan untuk jumlah koleksi buku
menjadi 12.000 eksemplar ditambah dengan koleksi e-Book. Selanjutnya pada tahun 2010, Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
dilengkapi dengan kebutuhan infrastruktur di lantai 5, 6 dan 16 dengan jumlah koleksi mencapai 7.243 judul dan 14.308 eksemplar.
Kemudian Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mulai melakukan legalisasi fungsional sumber daya manusia SDM serta
peningkatan kualitas berstandar kompetensi tersertifikasi. Selanjutnya, Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia melakukan eksistensi
organisasi baru dalam program reformasi birokrasi maupun kerjasama dengan perpustakaan institusi lain.
Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia bukan hanya untuk kepentingan intern Lembaga Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
seperti kebutuhan informasi bagi hakim konstitusi, panitera pengganti maupun peneliti, namun juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada publik.
Misalnya praktisi hukum, peneliti dari perguruan tinggi dan pemerhati hukum lainnya untuk menggunakan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia. “Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia juga
menjalin kerjasama dengan Pusat Kajian Konstitusi PKK di 39 perguruan tinggi, perpustakaan nasional sebagai pembina. Kegiatan selain itu,
Mahkamah Konstitusi juga turut serta dalam pameran, book fair, penyebaran informasi melalui leaflet, brosur dan lainnya
1
”. Visi dan misi Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
adalah sebagai berikut:
1
Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia MKRI. Diakses
pada tanggal
27 April
2014 Jam
23.25 WIB
dari http:www.mahkamahkonstitusi.go.idindex.php?page=website.BeritaInternalLen
gkapid=3935 .