27
3. Pengalaman Auditor
Salah satu kunci keberhasilan auditor dalam melakukan audit adalah bergantung kepada seorang auditor yang memiliki keahlian yang meliputi
dua unsur yaitu pengetahuan dan pengalaman Nugraha, 2013. Kusumastuti 2008 dalam Aulia 2013 menyatakan bahwa pengalaman adalah
keseluruhan perjalanan yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman berdasarkan lama
bekerja merupakan pengalaman auditor yang dihitung berdasarkan suatu waktu atau tahun. Sehingga auditor yang telah lama bekerja dapat dikatakan
berpengalaman. Karena semakin lama bekerja menjadi auditor, maka akan dapat menambah dan memperluas pengetahuan auditor dibidang akuntansi
dan di bidang auditing. Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan
perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non-formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa
seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang
diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktek Asih 2006, dalam Purwanti dan Khairani 2013.
Kemudian ditambahkan oleh Nugraha 2013 bahwa pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja
auditor, dalam hal ini adalah kualitas auditnya. Dalam hal ini auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun
pendidikan umum. Auditor yang berpengalaman mempunyai pemahaman
28
yang lebih baik atas laporan keuangan. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan
keuangan dan dapat mengelompokkan kesalahan berdasarkan pada tujuan audit dan struktur dari sistem akuntansi yang mendasari.
Selanjutnya menurut Susetyo 2009 dalam Praditaningrum 2011 menyatakan bahwa pengalaman akan mengurangi pengaruh informasi yang
tidak relevan dalam judgement auditor. Auditor yang berpengalaman dalam membuat suatu judgement tidak mudah dipengaruhi oleh kehadiran
informasi yang tidak relevan. Oleh karena itu pengalaman diharapkan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan ataupun tingkat kecurigaan auditor
terhadap kliennya, yaitu lamanya auditor berpengalaman dalam memberikan jasa kepada kliennya Kriswandari 2006 dalam Jannah 2011.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang dari aktivitas
yang dialami dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman audit merupakan pengalaman auditor dalam melakukan audit atas laporan keuangan baik dari
segi lamanya waktu maupun banyaknya klien yang pernah ditangani. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin
terampil dan juga semakin cepat dia dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang telah dilakukan, maka
pengalaman kerjanya pun semakin kaya dan luas.
29
4. Self-efficacy