pengasuhan dan perawatan bayi kelak, bahkan dapat pula terjadi kematian ibu berkaitan dengan persalinan yang lama dan resiko pendarahan. Berdasarkan
penelitian, menarke yang terjadi pada usia yang lebih awal 12 tahun dapat meningkatkan resiko seorang wanita untuk terkena kanker payudara.
2.3 Fisiologi Menarke
Wanita memiliki sepasang indung telur ovarium di sisi kanan dan kiri rahim dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hinggga 400.000 telur
yang belum matang. Pada masa kanak-kanak ovarium dikatakan masih dalam keadaan istirahat, belum menunaikan fungsinya dengan baik. Setelah masa
pubertas maka terjadi maka terjadi pematangan pada orga-organ reproduksi. Sekali dalam satu bulan dipertengahan siklus menstruasi akan mengeluarkan sel
telur yang matang dari satu atau kedua indung telur. kejadian ini dinamakan ovulasi sel telur yang telah matang maka kemudian akan dilepaskan dari ovarium
yang kemudian menuju tuba falopi yang siap untuk dibuahi, bila tidak ada sperma yang masuk maka sel telur akan menuju rahim. Hormon esterogen akan
bekerjasama dengan FSH membantu sel telur tumbuh dalam rahim dan memberikan signal kepada rahim untuk mempersiapkan diri didalam penerimaan
sperma bersarang. Jika sel telur yang telah dilepaskan tidak dibuahi, maka endometrium akan meluruh dan dikeluarkan dari vagina dalam bentuk darah haid
yang disebut menstruasi Proverawati Misaroh, 2009 Darah haid biasanya berjumlah antara 35 dan 95 ml dan terdiri dari debris
endometrium dan darah. Pengeluaran darah dibatasi oleh vasokonstriksi arteri spiral dan pembentukan sumbat trombosit-trombosit di bagian terminal arteri
Universitas Sumatera Utara
lurus. Saat sekresi esterogen kembali pada permulaan siklus berikutnya, esterogen merangsang penyembuhan dan pertumbuhan jaringan baru. Volume rata-rata
darah yang hilang adalah 50 ml yang mengandung zat besi sekitar 0,7 mg, suatu kehilangan yang tepat disamakan oleh penyerapan zat besi dari makanan Coad
Melvyn, 2007. Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90 wanita
memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15 yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur. Panjang siklus
menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi yaitu hari dimana perdarahan dimulai sampai hari terakhir yaitu 1 hari sebelum perdarahan
menstruasi bulan berikutnya Saryono Waluyo, 2009. Saat siklus menstruasi, tarjadi perubahan pada selaput lendir rahim yang
berulang dari hari ke hari. Selama 1 bulan mengalami 4 masa stadium. Stadium menstruasi Desquamasi pada masa ini endometrium terlepas dari dinding rahim
disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis tertinggal disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 4 hari. Melalui haid, kelar darah, potongan-
potongan endometrium, dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku karena adanya femen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-
potongan mukosa. Banyaknya perdarahan selama haid ± 50 cc. Stadium post menstruum Regenerasi luka yang terjadi karena endometrium terlepas, lalu
berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru dari sel epitel kelenjar endometrium. Pada masa ini, tebal endometrium kira-kira 0,5 mm. Stadium ini
berlangsung selama 4 hari. Stadium inter menstruum Proliferasi pada masa ini
Universitas Sumatera Utara
endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm, kelenjar-kelenjarnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain. Stadium ini berlangsung ±5-14 hari dari hari pertama
haid. Staduim pra menstruum sekresi pada stadium ini, endometrium tetap tebal, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku serta
mengeluarkan getah. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini dilakukan untuk
mempersiapkan endometrium dalam menerima sel telur Syaifuddin, 2009. Menarke biasanya terjadi tiga sampai delapan hari, namun rata-rata lima
setengah hari. Dalam satu tahun setelah terjadinya menarke, ketidakteraturan menstruasi masih sering dijumpai. Ketidakteraturan menstruasi adalah kejadian
biasa yang dialami oleh para remaja putri. Sekitar dua tahun setelah menarke akan terjadi ovulasi. Ovulasi tidak harus terjadi setiap bulan tetapi dapat terjadi setiap
dua atau tiga bulan Proverawati dan Misaroh, 2009.
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarke