Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,248 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian penghasilan orang
tua dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara penghasilan orang tua dengan usia menarke responden.
1.3.4 Hubungan Keterpaparan Media Informasi dewasa dengan Usia Menarke Responden
Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang
memiliki usia menarke cepat dan terpapar media informasi dewasa ada sebanyak 3, responden yang memiliki usia menarke cepat dan tidak terpapar media
informasi dewasa ada sebanyak 24. Responden yang memiliki usia menarke normal dan terpapar media informasi dewasa ada sebanyak 4 dan responden
yang memiliki usia menarke normal dan tidak terpapar ada sebanyak 69.
Tabel 5.15 Hubungan keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke responden
Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,384 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian keterpaparan
media informasi dewasa dengan usia menarke responden tidak ada hubungan
Keterpaparan Media
Informasi Dewasa
Usia Menarke Total
p Cepat
Normal N
n n
Terpapar Tidak Terpapar
3 24
3 24
4 69
4 69
7 93
7 93
0.384
Total 27
27 73
73 100
100
Universitas Sumatera Utara
yang signifikan antara keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke responden.
2. Pembahasan 2.1 Status gizi dan usia menarke responden
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden dengan uji statistik chi-square didapat nilai p 0,744 yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antarara status gizi dengan usia menarke. Kecukupan zat gizi diperlukan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. Jika terjadi kekurangan unsur gizi khususnya pada masa pra pubertas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seksual pada saat
memasuki usia remaja. Status gizi berhubungan dengan keadaan lemak dalam tubuh. Semakin banyak penumpukan lemak, semakin tinggi kadar leptin yang
disekresikan dalam darah. Leptin ini berfungsi untuk pengatur jaringan syaraf, dan fungsi reproduksi. Nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada gadis yang
mendapat menstruasi pertama lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama.
Sebaliknya pada gadis yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan dari pada yang sudah menstruasi pada usia yang sama walaupun tinggi badan mereka
sama. Hasill penelitian ini sejalan dengan penelitian Rosanti 2013 dan Putri
2009 yang menyatakan tidak ada hubungan signifikan antara status gizi dan status menarke. Hal ini bertentangan dengan Penelitian yang dilakukan Munda,
Universitas Sumatera Utara
Wagey dan Wantania 2013 yang menyatakan adanya hubungan
bermakna antara IMT dengan usia menarke.
Tidak adanya hubungan bermakna antara status gizi dan usia menarke ini disebabkan karena responden penelitian homogen yaitu kebanyakan responden
yang berada pada status gizi normal, hal ini tentu tidak terlalu berpengaruh terhadap usia yang menarke cepat dan lambat, karena apabila status gizi berada
pada kategori normal tentu usia menarkenya juga normal.
2.2 Hubungan Genetik dengan Usia Menarke responden