Karakteristik Responden Hubungan Genetik dengan Usia Menarke responden

31

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usia menarke yang diperoleh dari pengumpulan data terhadap 100 orang siswi SMP Negeri 30 Medan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 april sampai 9 mei 2015. Penyajian data penelitian ini meliputi deskriptif karakteristik responden, analisis univariat, dan analisis bivariat.

1.1 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 100 orang. Adapun karakteristik responden yang akan dipaparkan meliputi kelas, usia, dan usia menarke. Data yang diperoleh berdasarkan kelompok kelas, distribusi responden terbanyak pada kelompok kelas 7 yaitu sebanyak 34 . Berdasarkan usia, diketahui bahwa rata-rata usia responden ialah 13.4 tahun dengan simpangan baku 0,94. Distribusi responden terbanyak ialah pada kelompok umur 13 tahun sebanyak 36 dan terendah pada kelompok umur 15 tahun sebanyak 12 . Berdasarkan usia menarke, diketahui bahwa rata-rata usia menarke responden ialah 12 tahun dengan simpangan baku 0.90. Usia menarke termuda pada usia 10 tahun dan tertua pada usia 14 tahun. Distribusi responden terbanyak ialah pada Universitas Sumatera Utara kelompok usia menarke 12 tahun sebanyak 47 , dan terendah pada kelompok usia menarke 10 tahun sebanyak 4 . Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Karakteristik Responden Frekuensi n Persentase Kelas 7 8 9 Umur 12 13 14 15 Usia Menarke 10 11 12 13 14 34 33 33 19 36 33 12 4 23 47 21 5 34 33 33 19 36 33 12 4 23 47 21 5

1.2 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dari seluruh variabel yang diteliti meliputi usia menarke, status gizi, genetik, status sosial ekonomi, dan keterpaparan media informasi dewasa 1.2.1Gambaran Usia Menarke Responden Berdasarkan pengelompokan usia menarke yang dikelompokan menjadi 3 yaitu cepat usia 12 tahun, normal usia 12-15 tahun dan lambat usia 15 Universitas Sumatera Utara tahun, menunjukan distribusi responden terbanyak pada kelompok usia menarke normal yaitu sebanyak 73 . Tabel 5.2 Distribusi frekuensi pengelompokan usia menarke responden Usia menarke Frekuensi n Persentase Cepat Normal Lambat 27 73 27 73 Total 100 100

1.2.2 Gambaran Status Gizi Responden

Untuk melihat status gizi responden digunakan pengukuran antopometri indeks masa tubuh menurut kemenkes, 2010. Sebaran gizi responden berdasarkan IMTU terbanyak pada status gizi normal yaitu 85 sedangkan yang berstatus gizi kurus hanya 2. Tabel 5.3 Distribusi frekuensi status gizi responden Status Gizi Frekuensi n Persentase Kurus Normal Gemuk 2 85 13 2 85 13 Total 100 100 1.2.3 Gambaran Genetik Responden Faktor genetik dilihat dari usia menarke ibu dan genetik turunan dari ayah. Usia menarke ibu adalah usia dimana ibu responden pertama kali mendapatkan menstruasi. Distribusi responden berdasarkan usia menarche ibu yang terbanyak adalah pada usia normal, yaitu sebanyak 90 dan yang terendah pada usia lambat Universitas Sumatera Utara sebanyak 4. Distribusi responden berdasarkan genetik dari ayah berada pada kategori tidak ada sebanyak 90 sedangkan kategori ada sebanyak 10. Tabel 5.4 Distribusi frekuensi genetik responden

1.2.4 Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi meliputi keberadaan ayah semasa kecil, kedekatan responden dengan ayah, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan penghasilan orang tua. Distribusi responden berdasarkan kehadiran ayah semasa kecil sebanyak 91 adanya kehadiran ayah semasa kecil, sedangkan ketidakhadiran ayah semasa kecil sebanyak 9. Distribusi responden berdasarkan kedekatan dengan ayah sebanyak 32 menyatakan lebih dekat dengan ayah dari pada ibu, sebaliknya 68 lebih dekat dengan ibu dari pada ayah. Distribusi responden berdasarkan pendidikan orang tua sebanyak 79 dalam kategori pendidikan tinggi dan 21 pendidikan rendah. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua terbanyak ialah bekerja sebagai wirasswasta pegawai swasta sebanyak 46, sebaliknya terendah bekerja sebagai dosenguru sebanyak 2. Genetik Frekuensi n Persentase Usia Menarke Ibu Cepat Normal Lambat Sifat ayah yang agresif dan impulsif Ada Tidak Ada 6 90 4 10 90 6 90 4 10 90 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara Distribusi responden berdasarkan penghasilan orang tua pada penghasilan tinggi sebanyak 67 dan penghasilan rendah 33. Tabel 5.5 Distribusi frekuensi status sosial ekonomi responden

1.2.5 Keterpaparan Media Informasi Dewasa

Keterpaparan media informasi dewasa ialah keterpaparan responden terhadap media informasi yang diperuntukan bagi orang dewasa berupa media elektronik yaitu televisi dan internet serta media cetak yaitu novel dan majalah. Sosial Ekonomi Frekuensi n Persentase Ketidakhadiran ayah semasa kecil Ya Tidak Kedekatan dengan Ayah Ya Tidak Pendidikan Orang Tua Tinggi Rendah Pekerjaan Orang Tua PNSBUMN Dosesn Guru TNIPolri WiraswastaPegawai Swasta Lain-lain Penghasilan Orang Tua Tinggi Rendah 9 91 32 68 79 21 14 2 4 46 34 67 33 9 91 32 68 79 21 14 2 4 46 34 67 33 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Distribusi frekuensi keterpaparan media informasi dewasa responden Keterpaparan Media Informasi Dewasa Frekuensi n Persentase Terpapar tidak terpapar 7 93 7 93 Total 100 100

1.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen status gizi, genetik, sosial ekonomi, dan keterpaparan media informasi dewasa dengan variabel dependen usia menarke.

1.3.1 Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarke Responden

Berdasarkan hasil penelitian status gizi, terdapat 3 kategori status gizi yaitu status gizi kurus, normal dan gemuk. Namun karena terdapat nilai harapan kurang dari 5 lebih dari 20 maka tidak dapat memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-square, sehingga dilakukan uji alternatif dengan penggabungan sel, yaitu dengan menggabungkan kategori status gizi kurus dan gemuk menjadi 1 sel, sehingga dapat dilakukan uji chi-square. Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara status gizi dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan status gizi normal sebanyak 23, responden yang memiliki usia menarke cepat dan status gizi kurus dan gemuk ada sebanyak 4. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan status gizi normal ada sebanyak 62 dan responden yang memiliki usia menarke normal dengan status gizi kurus dan gemuk ada sebanyak 11 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Hubungan status gizi dengan usia menarke responden Status Gizi Usia Menarke Total p Cepat Normal N n n Normal Kurus dan Gemuk 23 4 23 4 62 11 62 11 85 15 85 15 1,000 Total 27 27 73 73 100 100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 1,000 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian menarke antara status gizi dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan status menarke.

1.3.2 Hubungan Genetik Dengan Usia Menarke Responden

1. Hubungan Usia Menarke Ibu dengan Usia Menarke Responden Berdasarkan hasil penelitian usia menarke ibu, terdapat 3 kategori yaitu usia cepat, normal dan lambat. Namun karena terdapat nilai harapan kurang dari 5 lebih dari 20 maka tidak dapat memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi- square, sehingga dilakukan uji alternatif dengan penggabungan sel, yaitu dengan menggabungkan kategori usia lambat dan normal menjadi 1 sel, sehingga dapat dilakukan uji chi-square. Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan usia menarke ibu cepat ada sebanyak 5, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan usia menarke ibu normal dan lambat ada sebanyak 22. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan usia menarke ibu cepat ada sebanyak 1 dan responden yang memiliki usia menarke normal dengan usia menarke ibu normal dan lambat ada sebanyak 72. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 Hubungan usia menarke ibu dengan usia menarke responden Usia Menarke Ibu Usia Menarke Total p Cepat Normal n N n Cepat Normal dan lambat 5 22 5 22 1 72 1 72 6 94 6 94 0.005 Total 27 27 73 73 100 100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,005 α 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden ada hubungan yang signifikan antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden. 2. Hubungan Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan Usia Menarke Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan genetik dari ayah ada sebanyak 7, responden yang memiliki usia menarke cepat tanpa genetik dari ayah ada sebanyak 20. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan genetik dari ayah ada sebanyak 3 dan responden yang memiliki usia menarke normal tanpa genetik dari ayah ada sebanyak 70. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9 Hubungan Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan usia menarke responden Sifat ayah yang agresif dan impulsif Usia Menarke Total p Cepat Normal n N N Ada Tidak Ada 7 20 7 20 3 70 3 70 10 90 10 90 0.004 Total 27 27 73 73 100 100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,004 α 0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian antara Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan usia menarke responden ada hubungan yang signifikan antara Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan usia menarke responden.

1.3.3 Hubungan Status Ekonomi dengan Usia Menarke Responden

1. Hubungan ketidakhadiran Ayah Semasa Kecil dengan Usia Menarke Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara ketidakhadiran ayah semasa kecil dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan ketidakhadiran ayah semasa kecil ada sebanyak 3, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan kehadiran ayah semasa kecil ada sebanyak 24. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan ketidakhadiran ayah semasa kecil ada sebanyak 6 dan responden yang memiliki usia menarke normal dengan kehadiran ayah semasa kecil ada sebanyak 67. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10 Hubungan ketidakhadiran ayah dengan usia menarke responden Ketidakhadiran Ayah Semasa Kecil Usia Menarke Total p Cepat Normal n n n Ya Tidak 3 24 3 24 6 67 6 67 91 9 91 9 0.699 Total 27 27 73 73 100 100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,669 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian ketidakhadiran ayah semasa kecil dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara ketidakhadiran ayah semasa kecil dengan usia menarke responden. 2. Hubungan Kedekatan dengan Ayah dengan Usia Menarke Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara Kedekatan dengan Ayah dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ayah dari pada ibu ada sebanyak 6, responden yang memiliki usia menarke cepat dan tidak memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ayah ada sebanyak 21. Responden yang memiliki usia menarke normal dan memiliki hubunngan yang lebih dekat dengan ayah ada sebanyak 26 dan responden yang memiliki usia menarke normal dan tidak memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ayah ada sebanyak 47. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11 Hubungan kedekatan dengan ayah dengan usia menarke responden Kedekatan dengan Ayah Usia Menarke Total p Cepat Normal N n n Ya Tidak 6 21 6 21 26 47 26 47 32 68 32 68 0.301 Total 27 27 73 73 100 100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,301 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian kedekatan dengan ayah dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara kedekatan dengan ayah semasa kecil dengan usia menarke responden. 3. Hubungan Pendidikan Orang Tua dengan Usia Menarke Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara pendidikan orang tua dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan pendidikan orang tua tinggi ada sebanyak 5, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan pendidikan orang tua rendah ada sebanyak 22. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan pendidikan orang tua tinggi ada sebanyak 16 dan responden yang memiliki usia menarke normal dengan pendidikan orang tua rendah ada sebanyak 57. Tabel 5.12 Hubungan pendidikan orang tua dengan usia menarke responden Pendidikan Orang Tua Usia Menarke Total p Cepat Normal N n n Tinggi Rendah 5 22 5 22 16 57 16 57 21 79 21 79 0.925 Total 27 27 73 73 100 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,925 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian pendidikan orang tua dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan orang tua dengan usia menarke responden. 4. Hubunngan Pekerjaan Orang Tua dengan Usia Menarke Responden Berdasarkan hasil penelitian ,pekerjaan orang tua dibagi menjadi 5 kategori yaitu PNSBUMN, DosenGuru TNIPOLRI, WiraswataPegawai swasta dan lain-lain. Namun karena terdapat nilai harapan kurang dari 5 lebih dari 20 maka tidak dapat memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-square, sehingga dilakukan uji alternatif dengan penggabungan sel yaitu dengan menggabungkan 5 kategori tersebut menjadi 2 kategori yaitu kategori PNSBUMNDosenGuruTNIPolri dan katregori bukan PNSBUMNDosenGuruTNIPolri, sehingga dapat dilakukan uji chi-square. Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara pekerjaan orangtua dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan pekerjaan orang tua PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 5, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan pekerjaan orang tua bukan PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 22. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan pekerjaan orang tua PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 15 dan responden yang memiliki usia menarke normal pekerjaan orang tua PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 58. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13 Hubungan pekerjaan orang tua dengan usia menarke responden Pekerjaann Orang Tua Usia Menarke Total p Cepat Normal n n n PNSBUMNDosenGuruTNIPolri Bukan PNSBUMNDosenGuruTNIPolri 5 22 5 22 15 58 15 58 20 80 20 80 1.000 Total 27 27 73 73 100 100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 1.000 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian Pekerjaan orang tua dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaann orang tua dengan usia menarke responden. 5. Hubungan Penghasilan Orang Tua dengan Usia Menarke Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara penghasilan orangtua dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan penghasilan orang tua tinggi ada sebanyak 21, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan penghasilan orang tua rendah ada sebanyak 6. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan penghasilan orang tua tinggi ada sebanyak 46 dan responden yang memiliki usia menarke normal dengan penghasilan orang tua rendah ada sebanyak 27. Tabel 5.14 Hubungan penghasilan orang tua dengan usia menarke responden Penghasilan Orang Tua Usia Menarke Total P Cepat Normal N n n Tinggi Rendah 21 6 21 6 46 27 46 27 67 33 21 33 0.248 Total 27 27 73 73 100 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,248 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian penghasilan orang tua dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara penghasilan orang tua dengan usia menarke responden.

1.3.4 Hubungan Keterpaparan Media Informasi dewasa dengan Usia Menarke Responden

Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dan terpapar media informasi dewasa ada sebanyak 3, responden yang memiliki usia menarke cepat dan tidak terpapar media informasi dewasa ada sebanyak 24. Responden yang memiliki usia menarke normal dan terpapar media informasi dewasa ada sebanyak 4 dan responden yang memiliki usia menarke normal dan tidak terpapar ada sebanyak 69. Tabel 5.15 Hubungan keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke responden Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,384 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke responden tidak ada hubungan Keterpaparan Media Informasi Dewasa Usia Menarke Total p Cepat Normal N n n Terpapar Tidak Terpapar 3 24 3 24 4 69 4 69 7 93 7 93 0.384 Total 27 27 73 73 100 100 Universitas Sumatera Utara yang signifikan antara keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke responden. 2. Pembahasan 2.1 Status gizi dan usia menarke responden Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden dengan uji statistik chi-square didapat nilai p 0,744 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antarara status gizi dengan usia menarke. Kecukupan zat gizi diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Jika terjadi kekurangan unsur gizi khususnya pada masa pra pubertas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seksual pada saat memasuki usia remaja. Status gizi berhubungan dengan keadaan lemak dalam tubuh. Semakin banyak penumpukan lemak, semakin tinggi kadar leptin yang disekresikan dalam darah. Leptin ini berfungsi untuk pengatur jaringan syaraf, dan fungsi reproduksi. Nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada gadis yang mendapat menstruasi pertama lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya pada gadis yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan dari pada yang sudah menstruasi pada usia yang sama walaupun tinggi badan mereka sama. Hasill penelitian ini sejalan dengan penelitian Rosanti 2013 dan Putri 2009 yang menyatakan tidak ada hubungan signifikan antara status gizi dan status menarke. Hal ini bertentangan dengan Penelitian yang dilakukan Munda, Universitas Sumatera Utara Wagey dan Wantania 2013 yang menyatakan adanya hubungan bermakna antara IMT dengan usia menarke. Tidak adanya hubungan bermakna antara status gizi dan usia menarke ini disebabkan karena responden penelitian homogen yaitu kebanyakan responden yang berada pada status gizi normal, hal ini tentu tidak terlalu berpengaruh terhadap usia yang menarke cepat dan lambat, karena apabila status gizi berada pada kategori normal tentu usia menarkenya juga normal.

2.2 Hubungan Genetik dengan Usia Menarke responden

1. Hubungan Usia Menarke Ibu dengan Usia Menarke Responden Hasil uji statistik chi-square menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden dengan nilai p 0.005. Berdasarkan teori salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian menarke pada remaja putri adalah faktor genetik. Bukti untuk pengaruh keturunan didapati bahwa usia menarke ibu cenderung dapat memprediksi usia menarke anak Karapanou, 2010. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2009 yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara status genetik usia menarke ibu dengan usia menarke responden, namun bertentangan dengan hasil penelitian Karis 2011, Siswianti 2012 dan Rosanti 2013 yang menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dimana usia menarke ibu cenderung dapat memprediksi usia menarke anak, responden yang memiliki ibu dengan usia menarke cepat juga mengalami menarke pada kategori usia cepat. 2. Hubungan Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan Usia Menarke Responden Hasil uji chi-square terhadap Sifat ayah yang agresif dan impulsif dan usia menarke responden mendapatkan nilai p sebesar 0,004 α 0,005. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara genetik dari ayah dengan usia menarke responden. Ayah yang memiliki sifat agresif, impulsif, dan matang secara seksual sebelum waktunya akan menurunkan gen tersebut kepada anak perempuannya, dimana anak perempuannya menjadi cenderung mendapat menarke lebih dini serta aktifitas seksual sebelum waktunya Comings, 2002 dalam Papalia, et al., 2008. Peneliti melihat sifat Sifat ayah yang agresif dan impulsif tersebut dari kondisi keluarga responden. Dimana ayah yang memiliki sifat agresif, impulsif dan matang secara seksual pasti akan cenderung mengalami konflik perkawinan dan penelantaran dalam keluarganya. Hasilnya penelitian sesuai dengan teori bahwa responden yang ayahnya sering mengalami konflik perkawinan dan melakukan penelantaran keluarga cenderung mengalami menarke lebih cepat dibandingkan responden yang tidak mengalami hal tersebut.

2.3 Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Usia Menarke Responden