31
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi usia menarke yang diperoleh dari
pengumpulan data terhadap 100 orang siswi SMP Negeri 30 Medan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 april sampai 9 mei 2015. Penyajian data penelitian ini
meliputi deskriptif karakteristik responden, analisis univariat, dan analisis bivariat.
1.1 Karakteristik Responden
Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 100 orang. Adapun karakteristik responden yang akan dipaparkan meliputi kelas, usia, dan usia
menarke. Data yang diperoleh berdasarkan kelompok kelas, distribusi responden
terbanyak pada kelompok kelas 7 yaitu sebanyak 34 . Berdasarkan usia, diketahui bahwa rata-rata usia responden ialah
13.4 tahun dengan simpangan baku 0,94. Distribusi responden terbanyak ialah pada kelompok umur 13 tahun
sebanyak 36 dan terendah pada kelompok umur 15 tahun sebanyak 12 . Berdasarkan usia menarke, diketahui bahwa rata-rata usia menarke responden
ialah 12 tahun dengan simpangan baku 0.90. Usia menarke termuda pada usia 10 tahun dan tertua pada usia 14 tahun. Distribusi responden terbanyak ialah pada
Universitas Sumatera Utara
kelompok usia menarke 12 tahun sebanyak 47 , dan terendah pada kelompok usia menarke 10 tahun sebanyak 4 .
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Karakteristik
Responden Frekuensi
n Persentase
Kelas
7 8
9
Umur
12 13
14 15
Usia Menarke
10 11
12 13
14 34
33 33
19 36
33 12
4 23
47 21
5 34
33 33
19 36
33 12
4 23
47 21
5
1.2 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dari seluruh variabel yang diteliti meliputi usia menarke, status gizi, genetik,
status sosial ekonomi, dan keterpaparan media informasi dewasa
1.2.1Gambaran Usia Menarke Responden
Berdasarkan pengelompokan usia menarke yang dikelompokan menjadi 3 yaitu cepat usia 12 tahun, normal usia 12-15 tahun dan lambat usia 15
Universitas Sumatera Utara
tahun, menunjukan distribusi responden terbanyak pada kelompok usia menarke normal yaitu sebanyak 73 .
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi pengelompokan usia menarke responden Usia menarke
Frekuensi n
Persentase
Cepat Normal
Lambat 27
73 27
73
Total 100
100
1.2.2 Gambaran Status Gizi Responden
Untuk melihat status gizi responden digunakan pengukuran antopometri indeks masa tubuh menurut kemenkes, 2010. Sebaran gizi responden berdasarkan
IMTU terbanyak pada status gizi normal yaitu 85 sedangkan yang berstatus gizi kurus hanya 2.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi status gizi responden Status Gizi
Frekuensi n
Persentase
Kurus Normal
Gemuk 2
85 13
2 85
13
Total 100
100 1.2.3 Gambaran Genetik Responden
Faktor genetik dilihat dari usia menarke ibu dan genetik turunan dari ayah. Usia menarke ibu adalah usia dimana ibu responden pertama kali mendapatkan
menstruasi. Distribusi responden berdasarkan usia menarche ibu yang terbanyak adalah pada usia normal, yaitu sebanyak 90 dan yang terendah pada usia lambat
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 4. Distribusi responden berdasarkan genetik dari ayah berada pada kategori tidak ada sebanyak 90 sedangkan kategori ada sebanyak 10.
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi genetik responden
1.2.4 Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi meliputi keberadaan ayah semasa kecil, kedekatan responden dengan ayah, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan
penghasilan orang tua. Distribusi responden berdasarkan kehadiran ayah semasa kecil sebanyak 91 adanya kehadiran ayah semasa kecil, sedangkan
ketidakhadiran ayah semasa kecil sebanyak 9. Distribusi responden berdasarkan kedekatan dengan ayah sebanyak 32 menyatakan lebih dekat dengan ayah dari
pada ibu, sebaliknya 68 lebih dekat dengan ibu dari pada ayah. Distribusi responden berdasarkan pendidikan orang tua sebanyak 79 dalam kategori
pendidikan tinggi dan 21 pendidikan rendah. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua terbanyak ialah bekerja sebagai wirasswasta pegawai swasta
sebanyak 46, sebaliknya terendah bekerja sebagai dosenguru sebanyak 2.
Genetik Frekuensi
n Persentase
Usia Menarke Ibu
Cepat Normal
Lambat
Sifat ayah yang agresif dan impulsif
Ada Tidak Ada
6 90
4 10
90 6
90 4
10 90
Total 100
100
Universitas Sumatera Utara
Distribusi responden berdasarkan penghasilan orang tua pada penghasilan tinggi sebanyak 67 dan penghasilan rendah 33.
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi status sosial ekonomi responden
1.2.5 Keterpaparan Media Informasi Dewasa
Keterpaparan media informasi dewasa ialah keterpaparan responden terhadap media informasi yang diperuntukan bagi orang dewasa berupa media
elektronik yaitu televisi dan internet serta media cetak yaitu novel dan majalah.
Sosial Ekonomi Frekuensi
n Persentase
Ketidakhadiran ayah semasa kecil
Ya Tidak
Kedekatan dengan Ayah
Ya Tidak
Pendidikan Orang Tua
Tinggi Rendah
Pekerjaan Orang Tua
PNSBUMN Dosesn Guru
TNIPolri WiraswastaPegawai
Swasta Lain-lain
Penghasilan Orang Tua
Tinggi Rendah
9 91
32 68
79 21
14 2
4 46
34
67 33
9 91
32 68
79 21
14 2
4 46
34
67 33
Total 100
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi keterpaparan media informasi dewasa responden
Keterpaparan Media Informasi Dewasa
Frekuensi n
Persentase
Terpapar tidak terpapar
7 93
7 93
Total 100
100
1.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen status gizi, genetik, sosial ekonomi, dan keterpaparan media
informasi dewasa dengan variabel dependen usia menarke.
1.3.1 Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarke Responden
Berdasarkan hasil penelitian status gizi, terdapat 3 kategori status gizi yaitu status gizi kurus, normal dan gemuk. Namun karena terdapat nilai harapan
kurang dari 5 lebih dari 20 maka tidak dapat memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-square, sehingga dilakukan uji alternatif dengan penggabungan sel, yaitu
dengan menggabungkan kategori status gizi kurus dan gemuk menjadi 1 sel, sehingga dapat dilakukan uji chi-square. Setelah dilakukan uji chi-square
hubungan antara status gizi dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan status gizi normal sebanyak 23,
responden yang memiliki usia menarke cepat dan status gizi kurus dan gemuk ada sebanyak 4. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan status gizi
normal ada sebanyak 62 dan responden yang memiliki usia menarke normal dengan status gizi kurus dan gemuk ada sebanyak 11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Hubungan status gizi dengan usia menarke responden Status
Gizi Usia Menarke
Total p
Cepat Normal
N n
n
Normal Kurus dan
Gemuk 23
4 23
4 62
11 62
11 85
15 85
15 1,000
Total 27
27 73
73 100
100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 1,000 α 0,05,
maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian menarke antara status gizi dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan
antara status gizi dengan status menarke.
1.3.2 Hubungan Genetik Dengan Usia Menarke Responden
1. Hubungan Usia Menarke Ibu dengan Usia Menarke Responden Berdasarkan hasil penelitian usia menarke ibu, terdapat 3 kategori yaitu
usia cepat, normal dan lambat. Namun karena terdapat nilai harapan kurang dari 5 lebih dari 20 maka tidak dapat memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-
square, sehingga dilakukan uji alternatif dengan penggabungan sel, yaitu dengan menggabungkan kategori usia lambat dan normal menjadi 1 sel, sehingga dapat
dilakukan uji chi-square. Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden
yang memiliki usia menarke cepat dengan usia menarke ibu cepat ada sebanyak 5, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan usia menarke ibu
normal dan lambat ada sebanyak 22. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan usia menarke ibu cepat ada sebanyak 1 dan responden yang
memiliki usia menarke normal dengan usia menarke ibu normal dan lambat ada sebanyak 72.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Hubungan usia menarke ibu dengan usia menarke responden Usia
Menarke Ibu
Usia Menarke Total
p Cepat
Normal n
N n
Cepat Normal dan
lambat 5
22 5
22 1
72 1
72 6
94 6
94 0.005
Total 27
27 73
73 100
100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,005 α 0,05,
maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden ada hubungan yang signifikan antara usia
menarke ibu dengan usia menarke responden. 2. Hubungan Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan Usia Menarke
Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara Sifat ayah yang agresif
dan impulsif dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan genetik dari ayah ada sebanyak 7,
responden yang memiliki usia menarke cepat tanpa genetik dari ayah ada sebanyak 20. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan genetik
dari ayah ada sebanyak 3 dan responden yang memiliki usia menarke normal tanpa genetik dari ayah ada sebanyak 70.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Hubungan Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan usia menarke responden
Sifat ayah
yang agresif
dan impulsif
Usia Menarke Total
p
Cepat Normal
n N
N
Ada Tidak
Ada 7
20 7
20 3
70 3
70 10
90 10
90 0.004
Total 27
27 73
73 100
100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,004 α 0,05,
maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian antara Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan usia menarke responden ada hubungan yang
signifikan antara Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan usia menarke responden.
1.3.3 Hubungan Status Ekonomi dengan Usia Menarke Responden
1. Hubungan ketidakhadiran Ayah Semasa Kecil dengan Usia Menarke Responden
Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara ketidakhadiran ayah semasa kecil dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden
yang memiliki usia menarke cepat dengan ketidakhadiran ayah semasa kecil ada sebanyak 3, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan kehadiran
ayah semasa kecil ada sebanyak 24. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan ketidakhadiran ayah semasa kecil ada sebanyak 6 dan responden
yang memiliki usia menarke normal dengan kehadiran ayah semasa kecil ada sebanyak 67.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Hubungan ketidakhadiran ayah dengan usia menarke responden Ketidakhadiran
Ayah Semasa Kecil
Usia Menarke Total
p Cepat
Normal n
n n
Ya Tidak
3 24
3 24
6 67
6 67
91 9
91 9
0.699
Total 27
27 73
73 100
100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,669 α 0,05,
maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian ketidakhadiran ayah semasa kecil dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang
signifikan antara ketidakhadiran ayah semasa kecil dengan usia menarke responden.
2. Hubungan Kedekatan dengan Ayah dengan Usia Menarke Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara Kedekatan dengan Ayah
dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ayah dari
pada ibu ada sebanyak 6, responden yang memiliki usia menarke cepat dan tidak memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ayah ada sebanyak 21.
Responden yang memiliki usia menarke normal dan memiliki hubunngan yang lebih dekat dengan ayah ada sebanyak 26 dan responden yang memiliki usia
menarke normal dan tidak memiliki hubungan yang lebih dekat dengan ayah ada sebanyak 47.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Hubungan kedekatan dengan ayah dengan usia menarke responden
Kedekatan dengan
Ayah Usia Menarke
Total p
Cepat Normal
N n
n
Ya Tidak
6 21
6 21
26 47
26 47
32 68
32 68
0.301
Total 27
27 73
73 100
100 Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,301 α 0,05,
maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian kedekatan dengan ayah dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara
kedekatan dengan ayah semasa kecil dengan usia menarke responden. 3. Hubungan Pendidikan Orang Tua dengan Usia Menarke Responden
Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara pendidikan orang tua dengan usia menarke responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki
usia menarke cepat dengan pendidikan orang tua tinggi ada sebanyak 5, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan pendidikan orang tua rendah
ada sebanyak 22. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan pendidikan orang tua tinggi ada sebanyak 16 dan responden yang memiliki usia
menarke normal dengan pendidikan orang tua rendah ada sebanyak 57.
Tabel 5.12 Hubungan pendidikan orang tua dengan usia menarke responden Pendidikan
Orang Tua Usia Menarke
Total p
Cepat Normal
N n
n
Tinggi Rendah
5 22
5 22
16 57
16 57
21 79
21 79
0.925
Total 27
27 73
73 100
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,925 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian pendidikan orang
tua dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan orang tua dengan usia menarke responden.
4. Hubunngan Pekerjaan Orang Tua dengan Usia Menarke Responden Berdasarkan hasil penelitian ,pekerjaan orang tua dibagi menjadi 5
kategori yaitu PNSBUMN, DosenGuru TNIPOLRI, WiraswataPegawai swasta dan lain-lain. Namun karena terdapat nilai harapan kurang dari 5 lebih dari 20
maka tidak dapat memenuhi syarat untuk dilakukan uji chi-square, sehingga dilakukan uji alternatif dengan penggabungan sel yaitu dengan menggabungkan 5
kategori tersebut
menjadi 2
kategori yaitu
kategori PNSBUMNDosenGuruTNIPolri
dan katregori
bukan PNSBUMNDosenGuruTNIPolri, sehingga dapat dilakukan uji chi-square.
Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara pekerjaan orangtua dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat
dengan pekerjaan orang tua PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 5, responden yang memiliki usia menarke cepat dengan pekerjaan orang tua
bukan PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 22. Responden yang memiliki
usia menarke
normal dengan
pekerjaan orang
tua PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 15 dan responden yang
memiliki usia
menarke normal
pekerjaan orang
tua PNSBUMNDosenGuruTNIPolri ada sebanyak 58.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13 Hubungan pekerjaan orang tua dengan usia menarke responden
Pekerjaann Orang Tua Usia Menarke
Total p
Cepat Normal
n n
n
PNSBUMNDosenGuruTNIPolri Bukan
PNSBUMNDosenGuruTNIPolri 5
22 5
22 15
58 15
58 20
80 20
80 1.000
Total
27 27
73 73
100 100
Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 1.000 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian Pekerjaan orang
tua dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaann orang tua dengan usia menarke responden.
5. Hubungan Penghasilan Orang Tua dengan Usia Menarke Responden Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara penghasilan orangtua
dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia menarke cepat dengan penghasilan orang tua tinggi ada sebanyak 21, responden yang
memiliki usia menarke cepat dengan penghasilan orang tua rendah ada sebanyak 6. Responden yang memiliki usia menarke normal dengan penghasilan orang
tua tinggi ada sebanyak 46 dan responden yang memiliki usia menarke normal dengan penghasilan orang tua rendah ada sebanyak 27.
Tabel 5.14 Hubungan penghasilan orang tua dengan usia menarke responden Penghasilan
Orang Tua Usia Menarke
Total P
Cepat Normal
N n
n
Tinggi Rendah
21 6
21 6
46 27
46 27
67 33
21 33
0.248
Total 27
27 73
73 100
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,248 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian penghasilan orang
tua dengan usia menarke responden tidak ada hubungan yang signifikan antara penghasilan orang tua dengan usia menarke responden.
1.3.4 Hubungan Keterpaparan Media Informasi dewasa dengan Usia Menarke Responden
Setelah dilakukan uji chi-square hubungan antara keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke menunjukkan bahwa responden yang
memiliki usia menarke cepat dan terpapar media informasi dewasa ada sebanyak 3, responden yang memiliki usia menarke cepat dan tidak terpapar media
informasi dewasa ada sebanyak 24. Responden yang memiliki usia menarke normal dan terpapar media informasi dewasa ada sebanyak 4 dan responden
yang memiliki usia menarke normal dan tidak terpapar ada sebanyak 69.
Tabel 5.15 Hubungan keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke responden
Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapat p value 0,384 α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi kejadian keterpaparan
media informasi dewasa dengan usia menarke responden tidak ada hubungan
Keterpaparan Media
Informasi Dewasa
Usia Menarke Total
p Cepat
Normal N
n n
Terpapar Tidak Terpapar
3 24
3 24
4 69
4 69
7 93
7 93
0.384
Total 27
27 73
73 100
100
Universitas Sumatera Utara
yang signifikan antara keterpaparan media informasi dewasa dengan usia menarke responden.
2. Pembahasan 2.1 Status gizi dan usia menarke responden
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden dengan uji statistik chi-square didapat nilai p 0,744 yang berarti tidak ada hubungan yang
signifikan antarara status gizi dengan usia menarke. Kecukupan zat gizi diperlukan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. Jika terjadi kekurangan unsur gizi khususnya pada masa pra pubertas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seksual pada saat
memasuki usia remaja. Status gizi berhubungan dengan keadaan lemak dalam tubuh. Semakin banyak penumpukan lemak, semakin tinggi kadar leptin yang
disekresikan dalam darah. Leptin ini berfungsi untuk pengatur jaringan syaraf, dan fungsi reproduksi. Nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada gadis yang
mendapat menstruasi pertama lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama.
Sebaliknya pada gadis yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan dari pada yang sudah menstruasi pada usia yang sama walaupun tinggi badan mereka
sama. Hasill penelitian ini sejalan dengan penelitian Rosanti 2013 dan Putri
2009 yang menyatakan tidak ada hubungan signifikan antara status gizi dan status menarke. Hal ini bertentangan dengan Penelitian yang dilakukan Munda,
Universitas Sumatera Utara
Wagey dan Wantania 2013 yang menyatakan adanya hubungan
bermakna antara IMT dengan usia menarke.
Tidak adanya hubungan bermakna antara status gizi dan usia menarke ini disebabkan karena responden penelitian homogen yaitu kebanyakan responden
yang berada pada status gizi normal, hal ini tentu tidak terlalu berpengaruh terhadap usia yang menarke cepat dan lambat, karena apabila status gizi berada
pada kategori normal tentu usia menarkenya juga normal.
2.2 Hubungan Genetik dengan Usia Menarke responden
1. Hubungan Usia Menarke Ibu dengan Usia Menarke Responden Hasil uji statistik chi-square menyatakan adanya hubungan yang
signifikan antara usia menarke ibu dengan usia menarke responden dengan nilai p 0.005. Berdasarkan teori salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian menarke
pada remaja putri adalah faktor genetik. Bukti untuk pengaruh keturunan didapati bahwa usia menarke ibu cenderung dapat memprediksi usia menarke anak
Karapanou, 2010. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2009 yang
menyatakan ada hubungan yang bermakna antara status genetik usia menarke ibu dengan usia menarke responden, namun bertentangan dengan hasil penelitian
Karis 2011, Siswianti 2012 dan Rosanti 2013 yang menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia menarke ibu dengan usia menarke
responden.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dimana usia menarke ibu cenderung dapat memprediksi usia menarke anak, responden yang memiliki ibu
dengan usia menarke cepat juga mengalami menarke pada kategori usia cepat. 2. Hubungan Sifat ayah yang agresif dan impulsif dengan Usia Menarke
Responden Hasil uji chi-square terhadap Sifat ayah yang agresif dan impulsif dan usia
menarke responden mendapatkan nilai p sebesar 0,004 α 0,005. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara genetik dari ayah dengan
usia menarke responden. Ayah yang memiliki sifat agresif, impulsif, dan matang secara seksual
sebelum waktunya akan menurunkan gen tersebut kepada anak perempuannya, dimana anak perempuannya menjadi cenderung mendapat menarke lebih dini
serta aktifitas seksual sebelum waktunya Comings, 2002 dalam Papalia, et al., 2008. Peneliti melihat sifat Sifat ayah yang agresif dan impulsif tersebut dari
kondisi keluarga responden. Dimana ayah yang memiliki sifat agresif, impulsif dan matang secara seksual pasti akan cenderung mengalami konflik perkawinan
dan penelantaran dalam keluarganya. Hasilnya penelitian sesuai dengan teori bahwa responden yang ayahnya sering mengalami konflik perkawinan dan
melakukan penelantaran keluarga cenderung mengalami menarke lebih cepat dibandingkan responden yang tidak mengalami hal tersebut.
2.3 Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Usia Menarke Responden