Nyoman, Bakri, dan Fajar 2001 mengemukakan bahwa faktor sosial ekonomi ikut mempengaruhi pertumbuhan anak. Faktor sosial ekonomi tersebut
meliputi pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan keluarga. Faktor ini akan berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga mempengaruhi masukan zat gizi
anak yang pada akhirnya ketersediaan zat gizi pada tingkat seluler rendah akan mengakibatkan pertumbuhan anak terganggu.
2.4.4 Keterpaparan terhadap media informasi orang dewasa
Pada saat ini seorang anak cenderung mengalami pubertas dalam usia yang lebih dini. Di Amerika Serikat sendiri, banyak anak yang sudah mencapai usia
pubertas pada usia 7 tahun. Salah satu kemungkinan faktor penyebabnya adalah semakin banyaknya tontonan di televisi yang merubah keseimbangan hormonal
dalam tubuh sehingga mendorong terjadinya pubertas yang lebih awal Proverowati Misaroh, 2009.
Faktor penyebab menarke juga disebabkan rangsangan dari luar. Rangsangan tersebut berupa film film seks, buku-buku bacaan dan majalah
majalah bergambar seks yang umumnya untuk kalangan dewasa, godaan dan rangsangan dari kaum pria, pengamatan secara langsung terhadap perbuatan
seksual yang diduga dapat memperlambat atau mempercepat usia menarke Kartono, 1992.
Rangsangan audio visual baik berasal dari percakapan maupan tontonan dari film-film atau internet berlabel dewasa, atau mengumbar sensualitas dapat
menjadi penyebab menarke yang lebih awal. Rangsangan dari telinga dan mata
Universitas Sumatera Utara
tersebut kemudian merangsang sistem reproduksi dan genital untuk lebih cepat matang Proverowati Misaroh, 2009.
Keterpaparan media informasi orang dewasa ini berupa media cetak dan media elektronik, maupun keterpaparan secara langsung seperti mendapatkan
penyuluhan untuk orang dewasa misalnya penyuluhan tentang kesehatan reproduksi.
Dikatakan terpapar media cetak apabila pernah membaca buku bacaantabloidmajalahkoran untuk orang dewasa, tidak terpapar apabila tidak
pernah membaca buku bacaantabloidmajalahkoran untuk orang dewasa. Dikatakan terpapar media elektronik apabila menonton televisi untuk jam tayang
dewasa lebih dari 3 kali dalam seminggu dan pernah menonton filmVCDDVD yang dapat membangkitkan gairah seksual Matondang, 2003 dalam Putri 2009,
serta pernah mendengar cerita yang dapat membangkitkan gairah seksual baik dari radio maupun dari temannya. Menurut Komisi Penyiaran Indonesia KPI
ketentuan untuk jam tayang dewasa adalah pukul 22.00-03.00 WIB, karena itu sebaiknya anak remaja menonton televisi di bawah jam 22.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Faktor faktor yang mempengaruhi usia menarke yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah status gizi, genetik, sosial ekonomi,
keterparparan media informasi orang dewasa. Kerangka konsep pada penelitian dapat digambarkan dalam skema berikut
Skema 3.1 Kerangka Konseptual
Status Gizi Genetik
1. Usia Menarke Ibu 2. Sifat ayah yang
agresif dan impulsif
Sosial Ekonomi 1. Kehadiran ayah semasa
kecil 2. Kedekatan dengan
ayah 3. Pendidikan orang tua
4. Pekerjaan orang tua 5. Penghasilan orang tua
Usia Menarke
Keterpaparan Media Informasi dewasa
Universitas Sumatera Utara
2. Defenisi Operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional, Alat Ukur, Cara Ukur, Hasil Ukur dan Skala
Ukur Penelitian
Variabel Definisi
Operasional Cara Ukur
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala Usia menarke
Usia kejadian
menstruasi pertama
kali yang
dialami oleh
seorang remaja putri
pengisian kuesioner
Kuesioner 1. cepat: 12
tahun 2. normal: 12-
15 tahun 3. lambat: 15
tahun ordinal
Status gizi keadaan
Gizi responden yang
dihitung menurut
IMT, yakni
perbandingan antara
BB dengan TB²
pengukuran antopometri
BB dan TB 1.
Timbangan injak secca
2. Microtoise
3. Tabel
IMTU 1. Sangat
kurus. - 3 SD
2. Kurus, -3
SD sd -2 SD
3. Normal, -2 SD sd +2
SD 4. Gemuk,
+2 SD ordinal
Genetik 1.Usia
menarke ibu Usia
saat menstruasi
pertama yang
dialami oleh ibu responden
pengisian kuesioner
Kuisioner 1.cepat: 12
tahun 2.normal: 12-
15 tahun 3.lambat: 15
tahun ordinal
2.Sifat agresif impulsif
ayah Penelantaran
dan pertengkaran
yang dilakukan ayah
terhadap keluarga
selama masa
pernikahan pengisian
kuisioner Kuisioner
1. ada 2. Tidak ada
nominal
Sosial Ekonomi
1. kehadiran ayah
semasa kecil
Keberadaan sosok
ayah biologis
sewaktu responden usia
1-7 tahun pengisian
kuisioner Kuisioner
1. Ya 2. Tidak
Nominal
Universitas Sumatera Utara
2 Kedekatan Dengan
Ayah Hubungan yang
positif antara
ayah dan
responden Pengisian
kuisioner Kuisioner
1. Ya 2. Tidak
Nominal
3. Pendidikan orang tua
pendidikan formal terakhir
yang ditamatkan oleh orang tua
responden pengisian
kuesioner Kuesioner
3 Tinggi:
SMASede rajat,
DiplomaP erguruan
Tinggi
4 Rendah:
tamat SDsederaj
at, SMPseder
ajat ordinal
4. Pekerjaan orang tua
Jenis pekerjaan utama yang
dilakukan oleh orang
tua responden
untuk memperoleh
penghasilan pengisian
kuesioner kuesioner
1. PNS BUMN
2. Dosesn Guru
3. TNIPolri 4. Wiraswast
aPegawai Swasta
5.
Lain-lain
nominal
5 . penghasilan orang tua
Hasil rata-rata
penghasilan ayah dan ibu
responden selama satu
bulan pengisian
kuesioner kuesioner
1.rendah : Rp
1.650.000 2.tinggi : Rp
1.650.000 ordinal
media informasi
riwayat pernah tidak responden
terpapar terhadap media
informasi dewasa
baik media
elektronik maupun media
cetak pengisian
kuesioner kuesioner
1. terapar, jika skor
4-6 2. tidak
terpapar, jika skor
1-3 ordinal
Universitas Sumatera Utara
26
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang cross sectional yaitu observasi dan pengukuran
variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu, setiap subjek hanya dikenai satu kali pengukuran tanpa dilakukan tindak lanjut Suryono,
2008. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah usia menarke sedangkan variabel independennya adalah status gizi, genetik, status sosial ekonomi dan
keterpaparan media informasi orang dewasa pada siswi SMP Negeri 30 Medan.
2. Populasi dan sampel 2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMP Negeri 30 yang terdiri dari siswi kelas VII, VIII, IX sebanyak 444 orang.
2.2 Sampel