Kualitas Air Toksisitas TINJAUAN PUSTAKA

14 makanan yang terkontaminasi atau akibat rusaknya organ-organ pernafasan sehingga dapat mematikan ikan dalam jangka waktu tertentu, sedangkan secara tidak langsung adalah menurunnya kekebalan tubuh terhadap penyakit dan terhambatnya pertumbuhan ikan Mega dan Abdulgani, 2013.

2.5 Kualitas Air

Air merupakan media vital bagi kehidupan ikan. Suplai air yang memadai akan memecahkan masalah dalam budidaya ikan secara intensif, yaitu dengan menghanyutkan berbagai kumpulan dari bahan buangan dan bahan beracun sehingga kondisi air optimal untuk pemeliharaan. Selain jumlah air yang tersedia, kualitas air memenuhi syarat adalah salah satu kunci keberhasilan budidaya ikan. Kemampuan ikan untuk mengonsumsi oksigen dipengaruhi oleh toleransi ikan terhadap stres, temperatursuhu air, pH dan konsentrasi CO 2 serta sisa metabolisme lain seperti amoniak Taurusman, 1996. Kandungan oksigen yang terlarut berbeda dalam air mempunyai pengaruh yang berbeda bagi organisme akuatik. Suhu merupakan faktor abiotik diduga memiliki pengaruh besar terhadap toksisitas suatu bahan kepada ikan. Suhu perairan yang semakin tinggi akan menyebabkan metabolisme ikan yang semakin meningkat dan berakibat meningkatnya kadar amoniak dalam air Puspowardoyo dan Abbas, 1992. Cara terbaik untuk menjamin kadar oksigen terlarut dalam air tetap tinggi adalah dengan mempertahankan air tetap bersuhu rendah, mengganti air dalam wadah dengan air yang baru serta mempertahankan oksigen melalui proses difusi yang cukup, yaitu dengan aerasi yang menimbulkan gerakan air yang sedang atau tidak terlalu keras Huet, 1994. Universitas Sumatera Utara 15

2.6 Toksisitas

Toksisitas adalah daya racun yang berarti kemampuan suatu bahan atau zat yang menyebabkan keracunan. Toksikan adalah bahan atau agent yang mampu menghasilkan efek merugikan pada sistem biologi yang akan menyebabkan kematian. Beberapa toksikan yang disebutkan seperti pestisida, klorin, limbah industri yang bersifat racun dan karsinogenik Koeman, 1983. Toksisitas suatu bahan dapat ditentukan dengan mengkaji besarnya populasi organisme yang mati dalam pengujian pada waktu tertentu. Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem biologi dan untuk memperoleh data dosis dan respon yang khas dari sediaan uji OECD, 2008. Umumnya segala metode uji toksikologi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu uji toksisitas akut, uji toksisitas sub kronik dan uji toksisitas kronik Ruiz, 2002. Uji toksisitas akut adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji secara oral dalam dosis tunggal yang diberikan dalam waktu 24 jam Lu, 1995. Tujuan dilakukannya uji toksisitas akut adalah untuk menentukan LD 50 potensi ketoksikan akut dari suatu senyawa Priyanto, 2009. Semakin kecil harga LD 50 maka semakin besar potensi ketoksikannya OECD, 2001. Pengaruh zat pencemar antara lain berhubungan dengan lamanya pajananpemaparanexposure serta konsentrasi atau dosis zat pencemar. Untuk melihat berbagai efek yang berhubungan dengan waktu pemaparan. Uji toksisitas akut LC 50 dan LD 50 , dilakukan dengan memberikan zat kimiatoksikan yang Universitas Sumatera Utara 16 sedang diuji sebanyak satu kali dalam jangka waktu singkat 24, 48, 96 jam Rossiana, dkk., 2007. LC 50 Medium lethal concentration yaitu konsentrasi yang menyebabkan kematian sebanyak 50 dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada suatu waktu tertentu, misalnya LC 50 48 jam, LC 50 96 jam sampai waktu hidup hewan uji Rossiana, dkk, 2007. Untuk mengetahui nilai LC 50 ada dua tahapan yaitu pertama, uji pendahuluan adalah uji untuk menentukan batas kritis konsentrasi yaitu konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian terbesar mendekati 50 dan kematian terkecil mendekati 50. Kedua, uji lanjutan adalah uji dimana setelah diketahui batas kritis, selanjutnya ditentukan konsentrasi akut berdasarkan seri logaritma konsentrasi Rossiana, 2006. Kelompok toksisitas suatu perairan adalah sebagai berikut Metelev, dkk., 1983. Tabel 2.1 Kelompok Tingkat Toksisitas Akut LC 50 pada Lingkungan Perairan Tingkat Racun Nilai LC 50 mgL Sangat Toksik 1 - 1 Toksik 1 – 10 Cukup Toksik 10 – 100 AgakSedikit Toksik 10 – 1000 Kurang Toksik 1000

2.7 Ikan Nila