b. Hipotesis Kedua
Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1.
Faktor pribadi X
3
, artinya faktor yang berasal dari pemeriksa itu sendiri yang dapat mempengaruhi independensi dalam audit yang sedang dilakukan.
2. Faktor eksternal X
4
, artinya faktor yang berasal dari pihak luar yang dapat mengganggu pemeriksa dalam menggunakan kemampuannya untuk
menghasilkan pendapat atau simpulan audit yang objektif. 3.
Independensi Pemeriksa X
2
, artinya organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern yang
dapat mempengaruhi independensinya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.3 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Hipotesis Kedua
Jenis Variabel Definisi Variabel Indikator
Skala
A. Dependen: Independensi
Pemeriksa X
2
B. Independen: Faktor Pribadi
X
3
Faktor Eksternal X
4
Setiap aparat pemeriksa harus memiliki sikap
tidak memihak kepada siapa pun, dan
menghindari konflik kepentingan dalam
merencanakan, melaksanakan dan
melaporkan pekerjaan yang dilakukannya.
Faktor yang berasal dari pemeriksa itu sendiri yang
dapat mempengaruhi independensi dalam audit
yang sedang dilakukan. Faktor yang berasal dari
pihak luar yang dapat mengganggu pemeriksa
dalam menggunakan kemampuannya untuk
menghasilkan simpulan audit yang objektif
- Pemeriksa tidak memiliki
hubungan yang dekat dengan pihak yang
diperiksa;
- Tidak ada pembatasan
waktu yang tidak wajar dalam pemeriksaan;
- Organisasi pemeriksa bebas
dari hambatan independensi;
- Menghindari konflik
kepentingan dalam merencanakan,
melaksanakan dan melaporkan hasil audit;
- Tidak ada campur tangan
pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukkan,
promosi pemeriksa.
- Pemeriksa tidak memiliki
hubungan kedinasan, profesi atau pribadi yang
dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan
audit;
- Pemeriksaan tidak memiliki
hubungan kerja dengan auditan;
- Menghindari Kepentingan
politik dan sosial tertentu; -
Tidak ada keberpihakan terhadap golongan,
kelompok, organisasi. -
Tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai
pemeriksaan; -
Pengambilan keputusan audit tidak dipengaruhi oleh
berbagai pihak eksternal. Likert
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
III.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen III.8.1 Uji Validitas
Menurut Rusdin 2004, konsep validitas merupakan konsep berupa pertanyaan: apakah metode, pendekatan dan teknik yang digunakan peneliti benar-
benar berhubungan atau mengukur isu-isu yang peneliti selidiki?. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka kuesioner yang dijadikan sebagai instrumen angket
yang dipakai, terlebih dahulu dilakukan uji validitas guna menghasilkan data yang akurat sesuai tujuan ukurannya. Sugiyono 2008, menyatakan bahwa pengukuran uji
validitas, setiap butir pertanyaan content validity dengan cara mengkorelasikan skor item masing-masing variabel dengan skor total masing-masing variabel sehingga
akan terlihat butir instrumen yang layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian ini. Apabila validitas setiap jawaban yang diperoleh ketika memberikan
daftar pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid. Hasil pengolahan data diperoleh dengan menggunakan program SPSS
Statistical Packed for Social Science sehingga diperoleh nilai r dari setiap butir pertanyaan. Berdasarkan Lampiran III. Hasil Uji Validitas, diperoleh nilai R hitung
atau Corrected Item-Total Correlation setiap butir pertanyaan lebih besar 0,3 menunjukkan bahwa butir pertanyaan tersebut valid.
III.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Rusdin 2004, konsep reliabilitas merupakan konsep seberapa baik hasil yang dicapai dalam penelitian yang dilakukan. Reliabel artinya jika ada peneliti
Universitas Sumatera Utara
lain mengajukan pertanyaan penelitian yang sama dan dalam kondisi yang sama, dan hasil yang diperoleh sama pula. Uji reliabilitas ini dapat dilakukan dengan bantuan
program SPSS dengan uji statistik Cronbach Alpha α dengan kriteria pengambilan
keputusan: suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Menurut Sekaran 1992, reliabilitas yang kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedang 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach Alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik.
Berdasarkan Lampiran IV. Hasil Uji Reliabilitas, dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha setiap pertanyaan lebih besar 0,6 menunjukkan bahwa pertanyaan
kuesioner adalah reliabel.
III.9 Pengujian Asumsi Klasik III.9.1 Uji Normalitas
Berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak
berdistribusi normal, maka analisis nonparametik dapat digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka analisis parametrik termasuk model-model regresi dapat
digunakan. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Umar, 2008. Untuk melihat data ini digunakan
pendekatan grafik yaitu Normality Probability Plot.
Universitas Sumatera Utara
III.9.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi
korelasi kuat, terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi. Umar, 2008.
III.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskesdastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan lain. Jika
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas.
Umar, 2008. Untuk melihat apakah heteroskedastisitas atau tidak dapat dilakukan dengan cara grafik. Kriteria pengambilan keputusan: 1 Jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelembung, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
III.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dan analisis jalur. Menurut Robert D. Rutherford 1993 dalam
Sarwono 2007, analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel tergantung tidak hanya secara
Universitas Sumatera Utara
langsung, tetapi juga secara tidak langsung. Jadi, sebenarnya analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda.
III.10.1. Model Analisis Hipotesis Pertama
Model analisis hipotesis pertama adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keahlian audit dan independensi pemeriksa terhadap kualitas hasil
pemeriksaan di Inspektorat Kabupaten Tapanuli Utara. Model yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Menurut Riduwan dan Kuncoro 2007, langkah-
langkah menguji analisis regresi adalah sebagai berikut: 1.
Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Struktur persamaan regresi linier ganda: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ ε
2. Menghitung koefisien korelasi dan regresi
a. Gambarkan diagram lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan
persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. b.
Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. 3.
Menghitung koefisien secara simultan keseluruhan. Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ho: ρyx
1
= ρyx
2
=...............= ρyx
1
= 0 Ha:
ρyx
1
= ρyx
2
=...............= ρyx
1
≠ 0 a.
Kaidah pengujian signifikansi secara manual: menggunakan tabel F F =
yxk R
k yxk
R k
n
2 2
1 1
− −
−
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: n = jumlah sampel
k = Jumlah variabel eksogen R
2 yxk =
R
Square
Jika F
hitung
≥ F
tabel
, maka tolak Ho artinya signifikan Jika F
hitung
≤ F
tabel
, terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan
α = 0,05
b. Kaidah pengujian signifikansi melalui Program SPSS a.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05
≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas
Sig atau 0,05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.
4. Menghitung koefisien secara individu.
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ha: ρyx
1
Ho: ρyx
1
= 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t. Untuk mengetahui
signifikansi analisis, bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig
atau 0,05 ≤ Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig
atau 0,05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
III.10.2 Model Analisis Hipotesis Kedua
Model analisis hipotesis kedua dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor pribadi dan faktor eksternal berpengaruh terhadap
independensi pemeriksa di Inspektorat Kabupaten Tapanuli Utara. Model yang digunakan adalah Analisis Jalur Model Trimming. Menurut Riduwan dan Kuncoro
2007, Analisis Jalur Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari
model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Cara menghitung model trimming yaitu menghitung ulang koefisien jalur tanpa menyertakan variabel
eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan kontribusi yang ditunjukkan oleh
koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X
3
, X
4
terhadap X
2
serta dampaknya kepada Y. Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Langkah-langkah menguji analisis
jalur model trimming adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Merumuskan persamaan struktural.
Persamaan struktur: ε
ρ ρ
ρ
2 4
2 2
4 3
3 X
X X
X X
X X
Y +
+ =
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.
a. Gambarkan diagram jalur lengkap.
b. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah
dirumuskan. 3.
Menghitung koefisien jalur secara serempak Uji F Untuk menghitung F
hitung
secara manual dapat digunakan dengan rumus: F =
yxk R
k yxk
R k
n
2 2
1 1
− −
−
Keterangan: n = jumlah sampel
k = Jumlah variabel eksogen R
2 yxk =
R
Square
Jika F
hitung
≥ F
tabel
, maka tolak Ho artinya signifikan Jika F
hitung
≤ F
tabel
, terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf signifikan
α = 0,05 4.
Menghitung secara individual. 5.
Menguji kesesuaian antar model analisis jalur. 6.
Merangkum ke dalam gambar persamaan struktur.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN