53
5.3 Prinsip Kesantunan Dalam TuturanPKPS
Namun teori yang dipergunakan untuk membahas kesantunan dari data ini dipergunakan teori dari Grace. Karena dalam prinsip kesantunan Grice
dianggap paling mendukung dimana Grice merumuskan prinsip kesantunan menjadi empat maksim antara lain:
5.3.1 Maksim Kuantitas
Terlihat dalam contoh yang ada pada data yaitu “Kepada kedua pengantin yang dikasihini oleh Allah, yang merencanakan sebuah pernikahan tetapi
umat kristen tidak baik berkeluarga seperti orang yang percaya pada benda- benda berhala.”
Dari contoh tersebut dapat kita ketahui adanya hubungan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak sehingga terucap suatu tuturan yang baik hal ini
dikarenakan bukan karena adanya kata-kata yang sangat jelas sekali tetapi bila dilihat dari pengucapan saat peristiwa tutur terjadi. Saat peristiwa tutur terjadi
antara keduanya sangat jelas adanya kejelasan tuturan yang di ucapkan tanpa bertele-tele sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara tersebut.
Informasi yang sangat penting dan yang sifatnya tidak berteletele terdapat dalam contoh data yang di tandakurung. Mengapa demikian karena adanya
digunakan kata tidak seperti orang yang percaya kepada berhala kalimat ini memiliki arti yang sangat dalam bagi agama Kristen, sehingga itu dimasukkan
ke dalam bagian informasi yang harus diketahui oleh pasangan mempelai.
Universitas Sumatera Utara
54 Yang dimaksud dalam maksim ini adalah di mana seorang penutur
diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup, relatif memadai, dan seinformatif mungkin. Dalam hal ini yang dimaksudkan penutur harus
memberikan informasi yang tidak bertele-tele, ataupun informasi yang tidak jelas kepada lawan bicara petutur. Hal itu terjadi karena bila penutur
memberikan informasi atau penjelasan yang kurang dimengerti oleh petutur, maka hasil dari peristiwa tutur tersebut tidak akan mendapat hasil yang saling
mengerti dan tidak akan ada kejalinan kerjasama yang baik antara kedua belah pihak.
5.3.2 Maksim Kualitas
Sebagai contoh dalam data ini yaitu “Tidaklah sempurna seorang laki- laki hidup sendiri, Aku akan menciptakan seorang perempuan untuk
membantu hidupnya” contoh yang terdapat pada data ini merupakan hal yang
benar karena diyakini dalam agama juga memang seperti itulah kebenarannya sehingga tidak ada satu orangpun di dunia ini yang dapat menyangkal akan
kebenaran tersebut. Kebenaran yang dimaksud disini merupakan suatu fakta yang memang benar-benar harus di mengerti akan arti dari kalimat tersebut.
Selain itu contoh pada data juga tertera dari bagian maksim kualitas yaitu “yang dipersatukan oleh Tuhan Yesus Kristus tidak dapat dipisahkan
oleh manusia.” Ini juga merupakan hal yang sama seperti contoh pada data
sebelumnya. Kedua contoh ini dari segi keagamaan bila diperhatikan sangat
Universitas Sumatera Utara
55 benar dalam kenyataannya di dalam rumah tangga bagi yang beragama
kristiani. Maksudnya dalam maksim ini, di mana seorang penutur diharapkan
dapat menyampaikan sesuatu yang bersifat nyata dan sesuai dengan fakta yang sebenarnya di dalam bertutur. Tuturan yang di harapkan dalam peristiwa tutur
ini merupakan hal yang sebenarnya terjadi bukan kebohongan ataupun rekayasa antara penutur dan petutur. Prinsip dari maksim kualitas ini adalah
kebenaran. Dalam suatu percakapan, sangat diperlukan adanya suatu kebenaran
dari tindak tutur yang dilakukan oleh minimal dua orang. Apa yang diinginkan oleh para petutur dan pendengar adalah suatu kebenaran dari apa yang
dipercakapkan dan bukti-bukti yang ada dari apa yang mereka percakapkan.
5.3.3 Maksim Relevansi