3 Dapat memperlihatkan gerak yang terlalu cepat.
4 Dapat membawa objek yang berbahaya ke dalam lingkungan
pembelajaran.
d. Al Qur’an Sebagai Media Pembelajaran
Perkembangan dan kemajuan manusia berpikir senantiasa disertai oleh wahyu yang sesuai dan dapat memecahkan problem-problem yang
dihadapi oleh kaum setiap rasul saat itu, sampai perkembangan itu mengalami kematangannya. Allah SWT menghendaki agar risalah nabi
Muhammad SAW muncul di dunia ini, maka diutuslah beliau disaat manusia sedang mengalami kekosongan para Rasul, untuk
menyempurnakan “bangunan” saudara-saudara pendahulunya para rasul dengan syari’atnya yang universal dan abadi serta dengan kitab yang
diturunkan kepadanya, yaitu al - Qur’anul Karim. Education Association NEA mendefenisikan media sebagai benda
yang dapat dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mempengaruhi efektifitas program instruksional.
22
Media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an
yang menyebutkan bahwa alat media untuk mengkaji alam ini adalah panca indera dan akal kita, yang bunyinya:
☺ ⌧
☺
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” QS. An-Nahl: 78
22
H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002 Cet. I, h. 11
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Qur’an dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Muhammad SAW, sehingga Qur’an menjadi nama khas kitab itu, sebagai
nama diri, dan secara gabungan nama itu dipakai untuk nama qur’an secara keseluruhan, bagitu juga untuk penamaan ayat-ayatnya. Maka jika kita
mendengar orang membaca ayat al-Qur’an, kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca al-Qur’an.
☺ ⌧
Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.Q.S. al-
A’raf [7] : 204
Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini dengan nama Qur’an diantara kitab-kitab Allah itu karena kitab ini mencakup inti dari
kitab-kitab-Nya, bahkan inti dari semua ilmu. Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya :
….. ⌧
☺ ☺
☺
Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab Al Quran untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-
orang yang berserah diri.Q.S. an-Nahl [16] : 89
Dan firman-Nya :
….. ⌧
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab al-Qur’an, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. Q.S. al-An’am [6] : 38
Para ulama menyebutkan definisi al-Qur’an yang mendekati maknanya dan membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa : “Qur’an
adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad SAW, yang membacanya merupakan suatu ibadah”.
Qur’an dan al-Kitab lebih popular dari nama-nama yang lain. Dalam hal ini Dr. Muhammad Abdullah Daraz berkata : “Ia dinamakan Qur’an
karena ia ‘dibaca’ dengan lisan, dan dinamakan al-Kitab karena ia ‘ditulis’ dengan pena. Kedua nama ini menunjukan makna yang sesuai dengan
kenyataannya” Dari beberapa definisi yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan
bahwa al-Qur’an merupakan salah satu jenis media pembelajaran karena dapat memberikan pesan bagi ummat manusia tentang aturan kehidupan,
al-Qur’an juga merupakan pedoman hidup bagi ummat Islam sehingga segala sesuatu yang kita lakukan senantiasa berpegang pada nilai-nilai
yang terkandung dalam al-Qur’an.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Salah satu penelitian yang menerapkan media pembelajaran adalah bentuk skripsi yang berjudul “Efektifitas Penggunanaan Media CD Interaktif
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa”, oleh Herika Marlinda 2006, Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara siswa yang diajar dengan media CD Interaktif dengan siswa yang
diajar tanpa menggunakan media CD Interaktif.