5. Peranan Dewan Komisaris.
Jadi dengan GCG baik komite audit dan internal audit harus memerhatikan faktor-faktor seperti keadilan, transparansi, akuntabilitas,
dan pertanggungjawaban dalam melaksanakan GCG baik di dunia perbankan maupun perusahaan. Dengan memerhatikan faktor-faktor
tersebut maka hasil GCG di dalam perusahaan maupun perbankan dapat berjalan dengan baik dan lancar dan dapat dengan mudah berkoordinasi
dengan dewan direksi.
5. Kinerja Perbankan Syariah
Bank syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang mendasarkan operasionalnya pada syariat islam. Bank Syariah
menurut Arifin 2006:60, adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan menurut Muhammad 2004:2, bank syariah adalah bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayarannya serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan
dengan prinsip syariat islam. Menurut Metwally 1995:13 prinsip utama yang digunakan dalam
kegiatan perbankan syariah adalah:
29
1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.
2. Melakukan kegiatan usaha perdagangan berdasarkan perolehan
keuntungan yang sah.
3.
Memberikan zakat.
Oleh karena itu, dalam operasinya perbankan syariah tidak menerapkan sistem bunga, seperti bank konvensional tetapi menerapkan
sistem bagi hasil untuk para nasabah. Dengan itulah yang membedakan hal mendasar dari bank konvensional yang keuntungan nasabahnya diperoleh
dengan bunga. Pelaksanaan fungsi perbankan sebenarnya telah ada dan menjadi
tradisi sejak zaman Rosulullah seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, dan bahkan melaksanakan fungsi pengiriman
uang. Namun, pada saat itu tentu saja fungsi-fungsi perbankan tersebut dilakukan dengan secara sederhana dan perorangan sesuai kebutuhan
masyarakat, sehingga belum terlembagakan secara sistematis. Sebenarnya Islam juga telah memiliki aturan yang cukup
komprehensif mengenai hukum-hukum dalam suatu perekonomian, hal itu bisa digali lebih lanjut dalam Al-Quran, Hadits, maupun buku-buku karya
para ulama. Bahkan, beberapa istilah perbankan modern ada yang berakar kata dari ilmu fiqh. Misalnya, istilah kredit Inggris: credit berarti
kepercayaan; Romawi: credo yang berarti kepercayaan, dan Arab: qard berarti meminjamkan uang berdasarkan kepercayaan. Selain itu, istilah
cek Inggris: check; Perancis: cheque, Arab: saqsuquq yang berarti pasar
30
istilah cek terkenal sebagai alat pembayaran yang bisa digunakan di pasar- pasar.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tetap mengalami kendala karena bank syariah hadir di tengah-tengah perkembangan dan
praktik-praktik perbankan konvensional yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat secara luas. Kendala yang dihadapi oleh perbankan
lembaga keuangan syariah tidak terlepas dari belum tersedianya sumber daya manusia secara memadai dan peraturan perundang-undangan.
Meskipun, telah banyak kajian yang mencoba untuk mempermudah penjelasan tentang pelaksanaan operasional perbankan syariah. Hal ini
mengingat bahwa di masing-masing negara, terutama yang masyarakatnya mayoritas muslim, tidak mempunyai infrastruktur pendukung dalam
operasional perbankan syariah secara merata. Konsekuensi perkembangan di masing-masing negara tersebut tentunya akan berdampak baik langsung
maupun tidak langsung terhadap perkembangan perbankan syariah di dunia. Apalagi pada saat ini produk-produk keuangan semakin cepat
perkembangannya. Jadi, bank syariah dalam penerapan oprasionalnya menggunakan
cara-cara berdagang dan berjualan cara Rosullulah. Dengan menggunakan prinsip dan hadist dalam melaksanakan operasional maka para nasabah
dapat terjamin terhindar dari riba. Kinerja bank syariah saat ini sudah sangat baik. Dulu tahun 1999
hanya ada satu bank yaitu Bank Syariah Muamalat Indonesia, kini telah
31
menjadi enam bank yang berbasis syariah yaitu, Bank Syariah Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank
syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, dan Bank Panin Syariah Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia januari 2010.
Semua itu berkembang karena perbankan syariah semakin diminati oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam. Sekarang juga
pembiayaan perbankan syariah di Indonesia semangkin meningkat. Tetapi dengan menggunakan syaria-syariat islam seperti Wadiah, Mudharabah,
Musyarakah, Salam, Istishna’, Ijarah, dan Qardh. Jika dibanding dengan para bankir konvensional, maka bankir
syariah seharusnya lebih unggul dan terdepan dalam implementasi GCG di lembaga perbankan, mengingat lembaga perbankan syariah membawa
nama agama ke dalam lembaga bisnis. Tegasnya, bankir syariah harus memainkan perannya sebagai pionir penegakan GCG di lembaga
perbankan. Jika para bankir syariah melakukan penyimpangan dan moral hazard, hal itu tidak saja berimplikasi kepada lembaga tersebut tetapi juga
kepada citra syariah. Meskipun masyarakat mengetahui bahwa hal itu kesalahan oknum tertentu. Tetapi orang akan dengan cepat menilai bahwa
lembaga syariah melakukan moral hazard, apalagi lembaga konvensional. Keharusan tampilnya bankir syariah sebagai pionir penegakan GCG
dibanding konvensional, karena permasalahan governance dalam perbankan syariah ternyata sangat berbeda dengan bank konvensional.
Pertama, bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi prinsip-prinsip
32
syariah shariah compliance dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya, Dewan Pengawas Syariah DPS memainkan peran yang penting dalam
governance structure perbankan syariah. Kedua, karena potensi terjadinya
informasi asymmetry sangat tinggi bagi perbankan syariah maka permasalahan agency theory menjadi sangat relevan. Hal ini terkait dengan
permasalahan tingkat akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana nasabah dan pemegang saham. Karenanya, permasalahan keterwakilan
investment account holders dalam mekanisme good corporate governance
menjadi masalah strategis yang harus pula mendapat perhatian bank syariah. Ketiga, dari perspektif budaya korporasi, perbankan syariah
semestinya melakukan transformasi budaya di mana nilai-nilai etika bisnis Islami menjadi karakter yang inheren dalam praktik bisnis perbankan
syariah Rifka, 2009.
B. Keterkaitan Antar Variabel