pengawasan terhadap laporan auditor internal, menjamin manajemen melaksanakan rekomendasi auditor internal, mengawasi proses
corporate governance , mengawasi bank syariah, mengerti pokok-
pokok persoalan yang mungkin mempengaruhi kinerja bank dan mengawasi proses oprasional bank. Diduga variabel ini dipengaruhi
oleh variabel-variabel endogen. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak
setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.
b. Audit Internal
Variabel eksogen audit internal adalah variabel eksogen yang diukur dengan seberapa jauh komite audit dan audit internal
melaksanakan fungsinya secara maksimal seperti disebutkan oleh Tugiman 2006:17, aktivitas pemeriksaan internal dan peran dari
audit internal dalam perusahaan adalah complaince, vertifikasi, evaluasi, dan merekomendasi. Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak
setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.
2. Variabel Endogen
a. Good Corporate Governance
Menurut Daniri 2005, GCG didefinisikan sebagai sistem yang mengatur pengelolaan dan pengawasan bisnis korporasi, mengatur hak
49
dan kewajiban pihak terkait Board of Commissioners, Board of Directors, shareholders
, dan stakeholders lainnya, memuat aturan main dan prosedur yang harus ditempuh dalam membuat keputusan
yang terkait dengan keputusan korporasi, merumuskan mekanisme untuk penetapan yang objektif dan cara-cara yang ditempuh untuk
mencapai objektif serta pemantauan kerja. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia
FCGI 2001:1 dalam publikasi yang pertamanya mempergunakan definisi Cadbury Committee, yaitu:
Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan
kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Dari beberapa definisi tersebut menyebutkan bahwa GCG sangat
diperlukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dari tidak setuju 1,
kurang setuju 2, netral 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.
b. Kinerja Perbankan Syariah
Menurut Muhammad 2004:2 bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain,
bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
50
pembayarannya serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam. Sedangkan menurut Arifin
2006:1 bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah. Rifka 2009 Bank syariah memiliki kewajiban untuk mematuhi
prinsip-prinsip syariah syariah compliance dalam menjalankan bisnisnya. Karenanya, Dewan Pengawas Syariah DPS memainkan
peran yang penting dalam governance structure perbankan syariah. Dari beberapa definisi tersebut kinerja bank syariah sangat oenting
untuk meningkatkan penghasilan bank agar dapat berjalan dan mampu bersaing. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin
dari tidak setuju 1, kurang setuju 2, netral 3, setuju 4 sampai sangat setuju 5.
51
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator Skala
No Peran
Komite Audit
sumber Santi
Yustini 2009
dan I Putu
Sughiarta Sanjaya
2005 1.
Peran dalam
operasional
2. Peran
dalam internal
audit. 1.
Pengawasan atas proses oprasional agar standar.
2. Hubungan kerja dengan
internal audit dan manajemen.
3. Mengerti semua pokok
permasalahan. 4.
Mengawasi proses Internal audit
5. Mengawasi laporan
auditor internal. 6.
Melakukan pertemuan dengan internal auditor
dan manajemen. Ordinal
1 2
3 4
5 6
Peran Auditor
Internal sumber
Santi Yustini
2009 1.
Misi Auditor
Internal
2. Tujuan
Auditor Internal
3. Tugas dan
teknik auditor
internal
4. Hasil Audit
Intern 1.
Memberikan informasi yang diperlukan
manajer. 2.
Mengevaluasi sistem bank
3. Bertindak sebagai
penilai independen. 4.
Menilai keekonomisan fungsi tersebut sesuai
prosedur yang berlaku untuk mencapai tujuan
organisasi.
5. Menyusun program
audit. 6.
Melakukan review terhadap pelaksanaan
GCG 7.
Penilaian terhadap hasil yang dicapai.
8. Menkomunikasikan
hasil audit. Ordinal
7
8 9
10
11 12
13 14
Bersambung Pada Halaman Selanjutnya
52
Tabel 3.1 Lanjutan Variabel
Sub Variabel Indikator
Skala No
Good Corporate
Governan ce
sumber Putri
Maruti Agusti N
2009 1.
Transparan si
2.
Kemandiria n
3. Akuntabilit
as 4.
Keterbukaa n
5. Pertanggun
g jawaban 1.
Menempatkan laporan keuangan di internet.
2. Kualitas komite audit
dan internal audit. 3.
Komite audit secara teratur rapat dengan
auditor internal. 4.
Tekanan pihak internal yang tidak sesuai
dengan peraturan perundangan yang
baru.
5. Membuat standar
profesional untuk karyawan.
6. Mempunyai pejabat
khusus yang bertugas untuk memastikan
bahwa perusahaan sepenuhnya taat pada
hukum dan peraturan perundangan-undangan
yang ada.
7. Pedoman etik dan
tingkah laku yang tertulis.
8. Informasi RUPS
perusahaan dilaporkan lebih awal kepada
pemegang saham.
9. Pemegang saham
diberikan kesempatan yang cukup untuk
menerima dan memeriksa laporan
keuangan.
10. Memiliki data keluarga
Direksi dan Dewan Komisaris.
11. Direksi dan Dewan
Komisaris ikut berperan dalam seleksi
karyawan. Ordinal
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Bersambung Pada Halaman Selanjutnya
53
Tabel 3.1 Lanjutan Variabel
Sub Variabel Indikator
Skala No
Peningkat an Kinerja
Sumber Urfy
Damayanti , 2009.
1. Mampu membuat
keputusan. 2.
Mampu bertanggung jawab.
3. Mampu dan bersedia
meningkatkan kinerja. 4.
Mengerti bidang pekerjaan.
5. Mencoba tantangan
baru. Ordinal
26 27
28 29
30
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Perbankan Syariah yang berada di wilayah DKI Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan
yang bekerja di Perbankan Syariah. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner secara langsung maupun melalui perantara
kepada responden. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 26 april 2010 sampai 24 mei 2010 dan dilakukan ke 3 Bank Syariah yang berada di
wilayah DKI Jakarta. Berikut ini dalam tabel 4.1 adalah nama perbankan syariah yang diberikan kuesioner, sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian
No Nama Bank Syariah
Kuesioner dikirim
Kuesioner dikembalikan
1 Bank Muamalat
Indonesia 25
24 2
Bank Syariah Mandiri 16
10 3
Bank BRI Syariah 12
6 Total 53
40 Sumber: Data Primer
Dalam tabel 4.1 dijelaskan kuesioner yang disebarkan berjumlah 53 buah dan jumlah yang dikembalikan adalah sebanyak 40 buah atau
75,47. Jumlah kuesioner yang tidak kembali adalah 13 buah atau 24,53. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 36 buah atau 90,
55