4 Keharusan auditor internal untuk melaporkan hasil pemeriksaan
tata kelola perusahaan dan temuan-temuan lainnya. c.
Pengawasan Perusahaan Corporate Control Tanggung jawab komite audit untuk pengawasan perusahaan termasuk
di dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi mengandung resiko dan sistem pengandalian intern serta
memonitor proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal. Ruang lingkup audit internal harus meliputi pemeriksaan dan
penilaian tentang kecukupan dan efektivitas sistem pengawasan intern. Jadi, peranan komite audit di dalam bank maupun perusahaan dapat
mengatur dan mengawasi kebijakan komisaris bank atupun perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan aturan dan keputusan-keputusan dari
komisaris atau dewan pengawas.
3. Audit Internal
Berikut ini beberapa definisi mengenai audit internal dari berbagai refrensi. Menurut Arens dan Loebecke 2009:17, sebagai seseorang yang
bekerja sebagai karyawan pada suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen. Sedangkan menurut Mulyadi 2008:65,
menjelaskan audit internal sebagai auditor yang bekerja dalam perusahaan, baik di perusahaan pemerintah maupun swasta yang tugas pokoknya
adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya
20
penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan
informasi yang dihasilkan oleh berbagai divisi organisasi. Sawyer’s, 2005:10 mengemukakan bahwa layanan yang
diharapkan dari auditor internal adalah membantu semua level manajemen dalam rangka pertanggungjawaban mereka seperti yang dikemukakan
mengenai pengertian Internal Audit berikut ini: “Internal auditing is a systems, objective appraisal by auditor
internals of the diverse operations and controls within in organization to determine weather 1. Financial and operating
information is accourate and realible, 2. Risk to the enterprise are identified minimized, 3. External regulations and acceptable
internal policies and procedures are followed, 4. Satisfactory standars are met, 5. Resources are used efficiently archived all for
the purpose of assisting members of the organization in the effective discharge of their responsibilities”
Dari definisi-definisi diatas bahwa tujuan auditor internal adalah meningkatkan pengelolaan resiko, sistem pengendalian intern, dan proses
tata kelola yang pada akhirnya dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan dan sesuai dengan yang ditetapkan dewan direksi. Tanpa fungsi
auditor internal, dewan direksi tidak dapat memiliki sumber informasi internal yang bebas dan dapat dipercaya mengenai kinerja para manajer.
Selanjutnya, menurut Sawyer, 2005:7 auditor internal memiliki peran yang sangat penting dalam semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan perusahaan dan resiko-resiko terkait dalam menjalankan usahanya. Sedangkan menurut Tugiman 2006:17, aktivitas pemeriksaan
21
internal dan peran dari auditor internal dalam perusahaan adalah compliance,
vertifikasi, evaluasi, dan merekomendasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Compliance
Aktivitas ini untuk menilai sejauh mana tingkat kepatuhan para pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur, peraturan dan praktek
usaha yang lazim, serta undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempunyai aturan.
b. Veritifikasi
Kegiatan veritifikasi difokuskan pada ketelitian, keandalan berbagai data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut relevan serta
memenuhi kebutuhan manajemen yang meliputi laporan keuangan fisik serta hasil operasi perusahaan.
c. Evaluasi
Aktivitas ini menilai bentuk pengendalian internal yang ditetapkan perusahaan dan meliputi penilaian terhadap pengendalian akuntansi
dan operasi, juga menilai hasil-hasil pelaksanaan dan petugas pelaksanaannya.
d. Merekomendasi
Merekomendasi suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen. Jadi, auditor internal memberikan informasi yang diperlukan
manajer atau dewan direksi dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk
22
menelaah oprasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi sistem kontrol secara efisien dan efektivitas terhadap kinerja perusahaan.
Menurut Halim 2001:1, definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari A Statement of Basic Auditing Concepts
ASOBAC yang mendefinisikan auditing adalah suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif
mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk meningkatkan kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Definisi tersebut dapat diuraikan menjadi
tujuh elemen yang harus diperhatikan dalam melaksanakan audit yaitu proses yang sistematik, menghimpun dan mengevaluasi bukti secara
objektif, asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi, menentukan tingkat kesesuaian, kriteria yang ditentukan, menyampaikan
hasil audit, dan para pemakai yang berkepentingan, dari ketujuh elemen tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Proses yang sistematik
Auditing merupakan rangkaian proses dan prosedur yang bersifat logis, terstruktur dan terorganisir.
b. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif
Proses sistematik yang dilakukan tersebut, merupakan proses untuk menghimpun bukti yang mendasari asersi yang dibuat oleh individu
maupun entitas
23
c. Asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi
Asersi merupakan suatu pernyataan atau suatu rangkaian pernyataan secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab atas
pernyataan tersebut. d.
Menentukan tingkat kesesuaian Hal ini berarti menghimpun dan mengevaluasi bukti dimaksudkan
untuk menentukan dekat tidaknya atau sesuai tidaknya asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
e. Kriteria yang ditentukan
Kriteria yang ditentukan merupakan standar pengukuran untuk mempertimbangkan asersi.
f. Menyampaikan hasil audit
Hal ini berarti hasil audit dikomunikasikan melalui laporan tertulis yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara asersi dan kriteria
yang telah ditentukan. g.
Para pemakai yang berkepentingan Para pemakai yang berkepentingan merupakan para pengambil
keputusan yang menggunakan dan mengandalkan temuan yang diinformasikan melalui laporan audit dan laporan lainnya.
Dari ketujuh elemen tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam audit diperlukan langkah-langkah yang tepat dan haruslah independen agar
dapat menghasilkan informasi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
24
4. Good Corporate Governance