Kondisi Iklim Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia

Sumber : Badan Pusat Statistik

4.1.2 Kondisi Iklim

Di Indonesia dikenal hanya dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pergantian kedua musim tersebut terjadi dua kali setahun. Pada bulan Juni sampai September arus angin bertiup dari Australia da tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai Maret arus angin yang banyak mengandung uap air bertiup dari Asia dan samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan.

4.1.3 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia

Perkembangan pembangunan manusia di Indonesia, seperti yang disebutkan dalam “Indonesia Human Development Report 2004” UNDP, 2004, sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi dari awal 1970-an sampai akhir 1990-an. Pertumbuhan tersebut memungkinkan manusia untuk mengalokasikan pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan. Sementara pengeluaran pemerintah untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan relatif sedikit. Kebutuhan akan peningkatan alokasi pengeluaran pemerintah untuk kedua bidang sosial tersebut makin sangat dibutuhkan sejak krisis ekonomi menerpa. Sampai dengan tahun 1996, tingkat pembangunan manusia regional cukup mengagumkan, seperti tampak dari berkurangnya kemiskinan dan membaiknya tingkat harapan hidup dan melek huruf BPS-Bappenas-UNDP, 2001. Namun pencapaian tersebut segera mendapatkan tantangan ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997 Tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Tahun IPM 1989 67.7 1990 68.7 1991 63.9 1992 66.01 1993 63.3 1994 70.26 1995 67.9 1996 67.7 1997 62.6 1998 73.4 1999 64.3 2000 67.3 2001 71.92 2002 65.8 2003 70.9 2004 68.7 2005 69.6 2006 70.1 2007 73.4 2008 71.17 Sumber : Badan Pusat Statistik, UNDP Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia mencapai indeks tertinggi pada tahun 2001 sebesar 71,92. Sedangkan indeks terendah pada tahun 1997 sebesar 62,6. Turunnya IPM Indonesia sebagai akibat dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh faktor daya beli masyarakat yang terpuruk sehingga membumbungnya inflasi. Pada tabel 4.3 jelas menunjukkan hanya komponen paritas daya beli purchasing power parity yang mengalami penurunan setelah terjadi krisis ekonomi. Sedangkan komponen lainnya sama sekali tidak mengalami penurunan yang drastis. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen Periode 1996-2006 Komponen-komponen IPM 1996 1999 2002 2005 2006 Angka Harapan Hidup 64,4 66,2 66,2 68,1 68,5 Tingkat Melek Huruf 85,5 88,4 89,5 90,9 91,5 Rata-rata Lama Sekolah 6,3 6,7 7,1 7,3 7,5 Paritas Daya Beli 587,4 550,4 560,6 591,2 586,6 Indeks Pembangunan Manusia 67,7 64,3 65,8 69,6 70,1 Sumber : BPS, UNDP, Beberapa Publikasi.

4.1.4 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Indonesia