mengemukakan enam ciri petumbuhan ekonomi modern yang di manifestasikan dalam proses pertumbuhan oleh semua negara yang telah maju suryana, 2000,
yaitu : a. Dua variabel ekonomi agregatif
1. Tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan penduduk
2. Tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan, terutama produktivitas tenaga kerja.
b. Dua variabel transformasi struktural 3. Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi.
4. Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi.
c. Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi internasional
5. Kecenderungan negara-negara maju secara ekonomis untuk menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar dan
bahan baku. 6. Pertumbuhan ekonomi ini hanya sebatas pada sepertiga
populasi dunia.
h. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
Dalam literatur-literatur konvensional, demokrasi dianggap sebagai barang mewah. Tuntutan akan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan per
kapita. Hipotesis yang berkaitan dengan ini adalah hipotesis pilihan yang tidak menyenangkan cruel choice antara dua demokrasi dan disiplin. Karena
Universitas Sumatera Utara
demokrasi pada tahap awal pembangunan tidak terlalu bersahabat dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, maka yang dibutuhkan oleh suatu negara
adalah disiplin. Teori Konvensional yang lain adalah hipotesis tetesan ke bawah trickle down yang berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang cepat akan
member sumbangan pada pembangunan manusia. Jika pembangunan meningkat, maka masyarakat dapat membelanjakan lebih banyak untuk pembangunan
manusia. Berdasarkan kedua hipotesa tersebut, hubungan antara pembangunan manusia, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi merupakan satu garis linear satu
arah, dimana pertumbuhan ekonomi menjadi penggeraknya. Namun bukti-bukti mengenai kebenaran hipotesa cruel choice dan trickle down tidak terlalu
meyakinkan. Jika digambar kedalam suatu diagram, bentuk hubungan ini seperti pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Hubungan antara Pembangunan Manusia, Demokrasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Model pertumbuhan endogenus dari dalam memberikan suatu kerangka alternative untuk mempelajari hubungan antara pembangunan manusia, demokrasi
dan pertumbuhan ekonomi. Teori ini menyatakan bahwa perbaikan dalam tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Demokrasi Pembagunan Manusia
Universitas Sumatera Utara
kematian bayi, dan pencapaian pendidikan dasar akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada gilirannya akan
secara substansial meningkatkan peluang bahwa dari waktu ke waktu lembaga- lembaga politik akan menjadi lebih demokratis. Studi lintas negara yang
dilakukan oleh Barro menemukan adanya hubungan kausal antara kematian bayi dan pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi yang juga mengikuti teori moal
manusia atau human capital theory. Dengan membangun hubungan tersebut, Barro secara efektif menolak hipotesa trickle down yang menyatakan bahwa
pembangunan manusia yang tinggi hanya dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi. Walaupun demikian, dalam kerangka ini, demokrasi masih dianggap
sebagai barang mewah, dengan implikasi bahwa negara-negara miskin tinggi dapt atau mungkin seharusnya tidak berdemokrasi. Kerangka Barro digambarkan
dalam gambar 2.4.
Gambar 2.4. Kerangka Barro
Bhalla memperkenalkan perspektif lain dalam perdebatan ini. Ia menemukan adanya pengaruh positif dari demokrasi cendrung untuk melindungi
hak milik dan kontrak yang penting artinya bagi berfungsinya ekonomi pasar Pembangunan Manusia
Demokrasi Pertumbuhan Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
dengan baik, yang memerlukan dukungan dari sektor swasta. Walaupun Bhalla tidak secara langsung meneliti hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan
pembangunan manusia, dengan membalik hubungan kausalitasnya, temuannya secara tidak langsung membawa pada pendekatan trickle down terhadap
pembangunan.
Gambar 2.5. Pendekatan Trickle Down terhadap Pembangunan
Laporan pembangunan manusia untuk Indonesia ini menunjukan argument bahwa pembangunan manusia merupakan unsur terpenting bagi konolidasi
demokrasi. Fakta-fakta dan argument-argument yang dijabarkan dalam tinjauan teoritis ini memungkinkan kita untuk melengkapi hubungan antara pembangunan
manusia, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi, dimana ketiga variabel berinteraksi satu sama lainnya untuk menghasilkan segitiga kebaikan virtous
triangle .
Demokrasi
Pembangunan Manusia Pertumbuhan Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6. Virtous Triangle
Dalam segitiga kebaikan ini, pembangunan manusia secara positif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui demokrasi. Efek langsung dari pembangunan manusia terhadap pembangunan mengikuti teori modal manusia dan model pertumbuhan
endogenous yang banyak ditemukan dalam berbagai literatur empiris. Penelitian Bank Dunia dan Bank Pembagunan Asia menemukan bahwa melek huruf yang
tinggi, angka kematian bayi yang rendah, ketidakmerataan dan kemiskinan yang rendah memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi yang cepat di
Asia Timur dan Tenggara.
2.4 Pengeluaran Pemerintah