CVP. Koefisien gini atau CV antar masyarakat miskin tersebut penting diketahui karena dampak guncangan perekonomian pada kemiskinan dapt sangat berbeda
tergantung pada tingkat dan distribusi sumber daya diantara masyarakat miskin. Prinsip-prinsip untuk mengukur kemiskinan, yakni :
1. Anonimitas independensi, yaitu ukuran cakupan kemiskinan tidak boleh tergantung pada siapa yang miskin atau pada apakah negara
tersebut mempunyai jumlah penduduk yang banyak atau sedikit. 2. Monotenisitas, yakni bahwa jika kita memberi sejumlah uang
kepada seseorang yang berada dibawah garis kemiskinan, jika diasumsikan semua pendapatan yang lain tetap maka kemiskinan
yang terjadi tidak mungkin lebih tinggi dari pada sebelumnya. 3. Sensitivitas distribusional, yaitu menyatakan bahwa dengan semua
hal lain konstan, jika mentransfer penapatan dari orang miskin ke orang kaya, maka akibatnya perekonomian akan menjadi lebih
miskin.
2.2.7 Efek Lingkaran Perangkap Kemiskinan Terhadap Pembangunan Ekonomi
Yang dimaksudkan dengan lingkaran perangkap kemiskinan the vicious circle of poverty
, atau dengan singkat perangkap kemiskinan, adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian rupa sehingga
menimbulkan keadaan di mana sesuatu negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi. Teori ini terutama dikaitkan kepada nama Nurkse, seorang ahli ekonomi
Universitas Sumatera Utara
yang merintis penelaahan mengenai masalah pembentukan modal di negara berkembang.
Dalam mengemukakan teorinya tentang lingkaran perangkap kemiskinan pada hakikatnya Nurkse berpendapat bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan
oleh ketiadaan pembangunan masa lalu tetapi juga menghadirkan hambatan kepada pembangunan di masa yang akan datang. Sehubungan dengan hal ini
Nurkse mengatakan : “Suatu negara jadi miskin karena ia merupakan negara miskin” A country is poor because it is poor. Menurut pendapatnya lingkaran
perangkap kemiskinan yang terpenting adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan timbulnya hambatanterhadap terciptanya tingkat pembentukan
modal yang tinggi. Di satu pihak pembentukan modal ditentukan oleh tingkat tabungan, dan di lain pihak oleh perangsang untuk menanam modal. Di negara
berkembang kedua faktor itu tidak memungkinkan dilaksanakannya tingkat pembentukan modal yang tinggi. Jadi menurut pandangan Nurkse, terdapat dua
jenis lingkaran perangkap kemiskinan yang menghalangi negara berkembang mencapai tingkat pembangunan yang pesat : dari segi penawaran modal dan dari
segi permintaan modal.
Tiga Bentuk Perangkap Kemiskinan
Dari segi penawaran modal lingkaran perangkap kemiskinan dapat dinyatakan secara berikut. Tingkat pendapatan masyarakat yang rendah, yang
diakibatkan oleh tingkat produktivitas yang rendah, menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung juga rendah. Ini akan menyebabkan tingkat
pembentukan modal yang rendah. Keadaan yang terakhir ini selanjutnya akan
Universitas Sumatera Utara
dapat menyebabkan suatu negara menghadapi kekurangan barang modal dan degan demikian tingkat produktivitas akan tetap rendah. Dari segi permintaan
modal, corak lingkaran perangkap kemiskinan mempunyai bentuk yang berbeda. Di negara-negara miskin perangsang untuk melaksanakan penanaman modal
rendah karena luas pasar untuk berbagi jenis barang terbatas, dan hal yang belakangan disebutkan ini disebabkan oleh pendapatan masyarakat yang rendah.
Sedangkan pendapatan yang rendah disebabkan oleh produktivitas yang rendah yang diwujudkan oleh pembentukan modal yang terbatas pada masa lalu.
Pembentukan modal yang terbatas ini disebabkan oleh kekurangan perangsang untuk menanam modal.
Dalam bagian lain dari analisis Nurkse, ia menyatakan bahwa peningkatan pembentukan modal bukan saja dibatasi oleh lingkaran perangakap kemiskinan
seperti yang dijelaskan di atas, tetapi juga oleh adanya international demonstration effect
. Yang dimaksudkan dengan ini adalah kecendrungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat yang lebih maju.
Di samping kedua lingkaran perangkap kemisikinan ini, Meier dan Baldwin mengemukakan satu lingkaran perangkap kemiskinan lain. Lingkaran
kemiskinan ini timbul dari hubungan saling mempengaruhi antara keadaan masyarakat yang masih terbelakang dan tradisional dengan kekayaan alam yang
belum dikembangkan. Untuk mengembangkan kekayaan alam yang dimiliki, harus ada tenaga kerja yang mempunyai keahlian untuk memimpin dan
melaksanakan berbagai macam kegiatan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara Ketiga Perangkap Kemiskinan
Kekayaan alam kurang dikembangkan 3
Masyarakat masih terbelakang Kekurangan modal
1
Pembentukan modal yang rendah Produktivitas
rendah Tabungan rendah
Pembentukan 2
Pendapatan modal rendah
riil rendah
Gambar 2.1. Hubungan antara Ketiga Perangkap Kemiskinan
Pada gambar di atas teori lingkaran perangkap kemiskinan menjelaskan bahwa:
1. Adanya ketidakmapuan mengerahkan tabungan yang cukup. 2. Kurangnya rangsangan melakukan penanaman modal.
3. Rendahnya taraf pendidikan, pengetahuan, dan kemahiran masyarakat, merupakan tiga faktor utama yang menghambat
terciptanya pembentukan modal dan perkembangan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pertumbuhan Ekonomi 2.3.1 Definisi Pertumbuhan Ekonomi