12
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manakah yang lebih
unggul peminatnya, sehingga dapat menjadi acuan masyarakat lainnya yang belum melakukan investasi ini.
13
F. Sistematika Penulisan
Agar lebih tersusun dan terarah, penulis menyusun penelitian ini ke dalam lima bab dengan sub bab masing-masing sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi review terdahulu, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori Bab ini membahas mengenai tinjauan teoritis, terkait dengan skripsi ini
BAB III : Metode Penelitian Pada bab ini akan diuraikan jenis penelitian, sumber data, dan teknik analisis
data yang digunakan. BAB IV : Pembahasan dan Hasil Analisa Data
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dari analisa yang telah dilakukan dan akan dipaparkan secara sistematis.
BAB V : Penutup, Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Perbandingan Keunggulan
Perbandingan keunggulan atau dalam istilah lain comparative advantage merupakan teori keunggulan komparatif yang pertama kali
dikemukakan oleh David Ricardo pada awal abad ke 19.
8
Kata kuncinya adalah “comparative” yang diartikan sebagai relative. Maksudnya adalah
ruang lingkup negara perekonomian suatu negara harus lebih banyak memproduksi barang-barang yang relative yang lebih efisien untuk
memproduksinya untuk seterusnya produk tersebut diekspor. Sedangkan barang yang harus diimpor adalah barang yang keuntungannya relatif lebih
kecil. Pada dasarnya setiap perusahaan bersaing dalam suatu lingkungan
industri, mempunyai keinginan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing secara
eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan.
Dalam ruang lingkup perusahaan, secara sederhana keunggulan komparatif dapar diartikan sebagai berikut: perusahaan seharusnya berfokus
menghasilkan produk bila diproduksi sendiri relative lebih efisien dan
8
Dirgant oro, Keunggulan Bersaing M elalui Proses Bisnis, Jakart a: Grasindo, 2002 H.12
15
memberikan keuntungan kepada perusahaan, sedangkan yang tidak memberikan keuntungan sebaiknya jangan dilakukan sendiri, misalnya dapat
di subkontrakkan. Hal ini didukung dengan adanya teori keunggulan bersaing yang dikemukakan oleh Porter yang menjelaskan bahwa keunggulan bersaing
adalah jantung kinerja pemasaran untuk mneghadapi persaingan. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai-nilai atau manfaat yang diciptakan
oleh perusahaan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan
bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing.
B. Teori Preferensi
Preferensi adalah hak untuk didahulukan atau diutamakan daripada yang lain, prioritas, pilihan, kecenderungan, kesukaan.
9
Secara terminolog, preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas produk-
produk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka yang terbatas,
dan juga permintaan untuk produk-produk.
10
9
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakart a: PT. Gram edia Pust aka Ut am a, 2008, H.1100
10
Tum pal Rum pea, Kamus Lengkap Ekonomi, Jakart a: Erlanga, 1994, H. 300