METODE PENELITIAN Perbandingan Keunggulan Keputusan Memilih Nasabah Logam Mulia Pada Perum Pegadaian Dan Pegadaian Syariah

36 pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 33 Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah Seluruh Nasabah Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 34 Dengan adanya keterbatasan dana dan waktu, serta tidak semua informasi bisa didapatkan dalam waktu yang singkat oleh karena itu, penulis menggunakan two stage cluster sampling, maka jumlah sampel yang diperoleh, yaitu 33 Sugiyono, M etode Penelitian Kuant itat if Kualit atif dan R D, h.89 34 Sugiyono, M etode Penelitian Kuant itat if Kualit atif dan R D, h.91 37 Tabel 3. 1 Sampel Nasabah Logam Mulia Pegadaian Pegadaian Jumlah Nasabah Pegadaian Pondok Labu 30 Orang Pegadaian Syariah Cinere 30 Orang Jumlah 60 Orang

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah two stage cluster sampling. Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit-unit yang kecil, atau cluster. 35 Dalam two stage cluster sampling, ini artinya dalam melakukan sampling dilakukan 2 kali tahap. Tahap pertama adalah memilih psu dari total psu. Psu atau primary sampling unit adalah kelompok yang dibentuk pada tingkat pertama dari populasi. 36 Kemudian, sampling tahap kedua yaitu memilih unit elementer dari unti elementer yang ada dalam psu yang terpilih pada sampling tahap pertama. Untuk mengetahui jumlah psu, digunakan rumus sebagai berikut atau m = f . m 35 M oh. Nazir, M et ode Penelit ian, Bogor, Ghalia Indonesia, 2011, h.311 36 M oh. Nazir, M et ode Penelit ian, Bogor, Ghalia Indonesia, 2011, h.313 38 Keterangan: f = sampel fraction M = Total psu m = sampel psu Dalam penelitian ini, Pegadaian yang tercatat dan telah memiliki nasabah Logam Mulia sejak tahun 2011 hingga sekarang, kemudian dengan jarak berdekatan dengan tempat keramaian seperti pasar, mall, terminal yang ada di Jakarta Selatan, maka penulis memilih 2 Pegadaian baik Konvensional Maupun Syariah. Dengan kata lain, M= 4. Dalam mencari jumlah psu dalam sampel pertama, peneliti menggunakan sampel fraction sebesar 50. Maka hasil yang diperoleh adalah: m = f . M = 50 . 4 = 2 Artinya, jumlah Pegadaian yang akan peneliti teliti adalah masing- masing 1 Pegadaian Konvensional dan 1 Pegadaian Syariah, yang mana kemudian dilakukan tahap kedua. Sampel fraction yang digunakan dalam tahap kedua adalah 25, maka diperoleh sampel sebesar: Pegadaian Pondok Labu : m = f . M = 25 . 120 = 30 39 Berdasarkan perhitungan di atas dari 120 orang nasabah logam mulia pegadaian pondok labu yang masih aktif melakukan transaksi. Didapatkan 30 orang nasabah yang akan diberikan angket kuisioner. Pegadaian Syariah Cinere : m = f . M = 25 . 119 = 29,75 dibulatkan menjadi 30 Berdasarkan perhitungan di atas dari 119 orang nasabah logam mulia pegadaian syariah cinere yang masih aktif melakukan transaksi. Didapatkan 29,75 orang nasabah yang akan diberikan angket kuisioner. Karena minimal sampel pada sebuah penelitian bersifat kuantitatif adalah 30, maka jumlah tersebut dibulatkan menjadi 30 orang nasabah yang akan diberikan angket kuisioner.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menyebarkan kuesioner atau angket Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon responden sesuai dengan permintaan pengguna. 37 Tujuan dari penyebaran kuesioner ini ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa 37 Ridw an, M et ode Teknik M enyusun Tesis, Bandung, Alfabet a, 2004, h.99 40 khawatir apabila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dalam pengisian daftar pertanyaan.

6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam rangka mengidentifikasikan adanya hubungan antar variabel dalam sebuah penelitian, tentu ditentukan variabel apa saja yang cukup representatif untuk dijadikan variabel yang tepat sehingga dapat mepresentasikan secara jelas dan akurat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. a. Operasional Variabel Penelitian 1. Preferensi X1 Indikator Preferensi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi penentuan dari pengambilan keputusan seorang konsumen dalam rangka membeli logam mulia pada perum pegadaian. 2. Kepuasan Costumer Sactifaction X2 Penulis memilih Costumer Sactifaction sebagai salah satu indikator dari penentuan berapa besar tingkat kepuasan seorang nasabah terhadap pelayanan dan fasilitas yang diberikan lembaga keuangan terkait. \ 41 3. Sosial Ekonomi X3 Sosial Ekonomi dalam Tingkat sosial ekonomi yang dimiliki oleh seorang nasabah menentukan dalam hal pengalokasian dana yang akan diinvestasikan. 4. Lingkungan X4 Faktor dari lingkungan sangatlah berpengaruh terhadap minat yang dimiliki seorang nasabah dalam hal investasi logam mulia ini. 5. Keputusan Nasabah Y Pilihan nasabah dalam hal memilih manakah lembaga yang tepat untuk mengelola investasi logam mulia yang telah dipilih nasabah. b. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah : X1= Preferensi X2= Kepuasan Costumer Sactifaction X3= Sosial Ekonomi X4= Lingkungan Y = Keputusan 42 Ho = Tidak ada hubungan antara Preferensi, Costumer Sactifaction, Sosial Ekonomi, Sosial Ekonomi, Lingkungan dengan keputusan nasabah Ha = Ada hubungan yang signifikan antara Preferensi, Costumer Sactifaction, Sosial Ekonomi, Sosial Ekonomi, Lingkungan dengan keputusan nasabah.

7. Metode Analisis Data

Guna mengubah data mentah menjadi data yang dapat terbaca dengan baik, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengolahan data melalui statistik sederhana dalam penyajian tabel distribusi dan grafik, dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji beda dua sampel menggunakan t-test independent sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi. a. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas independen. Ada atau tidaknya multikoleniaritas dalam model persamaan yang terbentuk dengan diuji menggunakan indicator Condition Index CI dan Varians Inflation Factor VIF. 43 2. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam model regresi linier antara variable independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksinya, dilakukan uji Durbin-Watson DW test. 3. Uji Normalitas Dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variable dependen dan variable independen memiliki distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan Normal P.P Plot. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas 38 . b. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linier ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang diteliti, baik secara parsial maupun secara simultan. Variabel mana yang paling kuat pengaruhnya terhadap variabel dependen, dan variabel mana yang mempunyai pengaruh sangat signifikan secara parsial. 38 Nurul Zuriah, M et odologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Jakart a : Bum i Aksara, 2007 Hal. 201 44 Dengan persamaan umum Regresi Linear Berganda sebagai berikut : Y= a+bx1+bx2 Keterangan : X1 = Variabel independen yaitu Preferensi X2 = Variabel independen yaitu Kepuasan Costumer Sactifaction X3= Variabel independen yaitu Sosial Ekonomi X4 = Variabel independen yaitu Lingkungan Y = Variabel dependen yaitu Keputusan Nasabah a = konstanta yaitu nilai Y bila X= 0 b = Koefisien regresi yaitu perubahan Y jika X berubah satu satuan c. Uji Hipotesis 1. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol atau tidak. 45 Ho = Tidak terdapat pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y Ha = Ada pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. 2. Uji T Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing- masing penduga parameter secara parsial, apakah koefisien yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh secara parsial atau tidak 39 . a. Bila Ho : bi ≤ 0 = Variable independen secara berpengaruh tidak nyata terhadap variable dependen. b. Bila Ho : bi 0 = Variable independen secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap variable dependen. Jika t tabel t hitung maka Ho diterima, berarti variable independen secara individual tidak berpengaruh signifikansi terhadap variable dependen. Jika t tabel t hitung, maka Ho ditolak, berarti variable independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. 39 Im am Ghazali, Aplikasi Analisis M ultivariat e Dengan Program SPSS, Sem arang : Badan Penerbit Universit as Diponegoro, 2002, Hal.45 46 d. Uji Beda Dua Sampel Uji-t 2 sampel independen bebas adalah metode yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi. Independen maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi yang lain. Barangkali, kondisi dimana peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi adalah kondisi yang paling sering dijumpai di kehidupan nyata. Oleh karena itu secara umum, uji-t baik 1- sampel, 2-sampel, independen maupun paired adalah metode yang paling sering digunakan. Pada penelitian ini menggunakan metode independen t-tes, karena merupakan 2 populasi yang berbeda dan tidak saling berhubungan yaitu keputusan nasabah Pegadaian Pondok Labu dan Pegadaian Syariah Cinere. e. Uji Validitas dan Realibilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 40 Oleh karena itu uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu pertanyaan atau pernyataan. Dengan kata lain, jika sebuah kuesionerinstrumen penelitian sudah dinyatakan valid berarti 40 Bilson Sim am ora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h.58 47 kuesioner tersebut mampu memperoleh data yang tepar dari variabel yang hendak diteliti. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. 41 Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Oleh karena itu, kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicoba secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. 41 Bilson Sim am ora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h.63 48 1. Uji Validitas Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan valid, maka dilakukan uji validitas terhadap 60 kuesioner yang telah diisi oleh responden. Suatu pertanyaan dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi positif dan bernilai 0,20. a. Nasabah Pengadaian Pondok Labu Tabel 3.2 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted A1 100.13 263.637 .366 .896 A2 98.77 251.633 .728 .852 A.3 110.73 324.064 .221 .870 A.7 110.73 327.651 .289 .870 B.a.1 105.67 322.299 .230 .870 B.a.2 105.70 312.355 .411 .865 B.c.1 106.20 277.614 .757 .850 B.c.2 105.93 275.995 .794 .849 B.d.1 106.20 281.752 .840 .849 B.d.2 106.13 283.085 .736 .852 B.d.3 106.10 281.403 .793 .850 B.d.4 105.60 281.628 .751 .851 B.d.5 105.43 305.151 .596 .860 D.1 109.47 304.395 .620 .860 D.3 109.70 314.286 .366 .866 E.1 108.53 328.809 .153 .871 E.2 108.53 324.326 .263 .869 E.3 108.63 323.551 .382 .868 E.4 108.60 325.697 .338 .869 Sumber: Hasil Output SPSS 49 Pada tabel di atas, terlihat bahwa pada semua butir pertanyaan nilai validitasnya mencapai lebih dari 0,2. Hal itu menandakan bahwa kesemua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Dan pada pertanyaan dengan kode E.1 kurang dari 0,2 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Akan tetapi penulis tetap memasukkan pertanyaan tersebut dalam penelitian ini, karena merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian. b. Nasabah Pegadaian Syariah Cinere Tabel 3.3 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted A1 109.00 288.966 .409 .891 A.3 120.27 335.720 .360 .879 A2 108.53 263.844 .773 .863 B.a.1 115.23 335.771 .180 .885 B.a.2 115.53 330.533 .470 .876 B.b.1 114.40 353.628 -.106 .887 B.b.2 114.53 341.154 .293 .880 B.c.1 115.77 297.564 .683 .867 B.c.2 115.60 292.662 .795 .862 B.d.1 115.60 295.283 .829 .862 B.d.2 115.80 296.993 .819 .863 B.d.3 115.83 304.006 .724 .866 B.d.4 115.53 302.326 .682 .867 B.d.5 115.30 327.528 .478 .876 D.1 119.17 320.764 .675 .871 D.3 119.63 335.689 .312 .880 E.1 118.40 323.766 .677 .872 E.2 119.20 345.062 .120 .883 E.3 119.27 331.651 .523 .876 Sumber: Hasil Output SPSS 50 Pada tabel di atas, terlihat bahwa pada semua butir pertanyaan nilai validitasnya mencapai lebih dari 0,2. Hal itu menandakan bahwa kesemua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Dan pada pertanyaan dengan kode B.a1, B.b1,dan E2 kurang dari 0,2 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Akan tetapi penulis tetap memasukkan pertanyaan tersebut dalam penelitian ini, karena merupakan salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan hasil penelitian. 2. Uji Reliabilitas Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha0,60. Dan koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,70-0,80 dianggap baik untuk digunakan. Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: a. Nasabah Pegadaian Pondok Labu Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .869 19 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,869. Hal itu berarti variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan variabel ini baik digunakan karena nilai berkisar di antara 0,70-0,80. 51 b. Nasabah Pegadaian Syariah Cinere Tabel 3.5 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .880 19 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,880. Hal itu berarti variabel ini dapat dikatakan reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan variabel ini baik digunakan karena nilai berkisar di antara 0,70-0,80. 52 Agama Islam Krist en Hindu Budha Gambar 4.1 Agama Islam Krist en Budha Gambar 4.2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik responden berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang dibagikan berjumlah 60 responden yaitu Nasabah Pegadaian Pondok Labu 30 orang dan Nasabah Pegadaian Syariah Cinere. Gambar 4.1 Nasabah Pegadaian Gambar 4.2 Nasabah Pegadaian Pondok Labu Syariah Cinere Pada gambar 4.1 responden yang merupakan nasabah Pegadaian Pondok Labu. Berdasarkan agama yang dianut, prosentase tertinggi ditempati oleh nasabah yang menganut agama Islam sebesar 53.3 atau sebanyak 16 orang dari 30 responden yang ada. Kemudian prosentase tertinggi kedua ditempati oleh nasabah yang menganut agama Kristen dengan prosentase sebesar 40 .dan sisanya ditempati oleh nasabah yang menganut agama Budha dan Hindu, masing- masing sebesar 3.3 atau masing-masing 1 orang. 53 Pada gambar 4.2 responden yang merupakan nasabah Pegadaian Syariah Cinere. Berdasarkan agama yang dianut, prosentase tertinggi ditempati oleh nasabah yang menganut agama Kristen yaitu sebesar 46,7 atau sebanyak 14 orang. Kemudian prosentase tertinggi kedua, ditempati oleh nasabah yang menganut agama Islam sebesar 43.3.Terakhir nasabah dengan prosentase terkecil ditempati oleh nasabah yang menganut agama Budha yaitu 3.3. Pada gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa terdapat keberagaman agama yang terdapat pada nasabah Pegadaian Pondok Labu, sementara pada Pegadaian Syariah Cinere hanya terdapat 3 golongan agama saja. Lebih menarik lagi pada gambar 4.2 yang mana menunjukkan besaran prosentase agama yang dianut oleh nasabah Pegadaian Syariah Cinere, prosentase tertinggi justru terdapat pada nasabah yang menganut agama Kristen. Ini merupakan nilai plus bagi sistem yang diberlakukan oleh Islam, dimana terdapat tiga unsur yang menjadi faktor utama yaitu, dengan profit bagi hasil lebih banyak, prosesnya mudah dan margin yang ditentukan dengan sistem syariah relatif kecil. Sehingga tidak menyulitkan keuangan nasabah itu sendiri. Fenomena ini juga menunjukkan bahwasanya tidak hanya orang Islam saja yang tertarik dan mau menggunakan sistem secara syar’I ini, akan tetapi non islam pun juga sama halnya. 54 16.7 33.3 23.3 6.7 13.3 6.7 Usia 30 Tahun 30-35 Tahun 36-42 Tahun 43-48 Tahun 49-54 Tahun 55-60 Tahun Gambar 4.3 20 30 23 17 3.3 6.7 Usia 30 Tahun 30-35 Tahun 36-42 Tahun 43-48 Tahun 49-54 Tahun 54 Tahun Gambar 4.4 Gambar 4.3 Nasabah Pegadaian Gambar 4.4 Nasabah Pegadaian Pondok Labu Syariah Cinere Berdasarkan gambar 4.3 dengan respoden nasabah Pegadaian Pondok Labu, dapat dilihat bahwa prosentase tertinggi didominasi oleh nasabah yang berusia 30-35 Tahun dengan prosentase sebesar 33,3 dengan jumlah responden sebanyak 10 orang dari 30 responden yang ada. Kemudian dengan prosentase 23.3 ditempati oleh nasabah yang ada pada rentang usia36-42 Tahun. Pada prosentase 16.7 dengan nasabah sebanyak 5 orang, ditempati oleh nasabah yang rentang usianya 30 tahun. Disusul dengan prosentase 13.3 pada rentang usia nasabah 49-54 Tahun. Prosentase terkecil yaitu 6,7 ditempati oleh nasabah yang rentang usianya 43-48 Tahun dan 55-60 Tahun, masing-masing 2 orang nasabah. Pernyataan ini menunjukkan bahwa nasabah pada usia produktif yang mendominasi yaitu pada rentang usia 30-35 Tahun. Pada gambar 4.4 dengan responden nasabah Pegadaian Syariah Cinere, sama halnya dengan nasabah Pegadaian Pondok Labu, dimana posisi tertinggi dilihat dari sisi usia nasabah terdapat pada usia produktif yaitu 30-35 tahun