Juliana E.L.N : Prosedur Penerapan Pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai Pada PT. Perdoni Cab. Medan, 2010.
5. Pengecekan Pengisian, Penyetoran, Dan Pelaporan SPT Masa PPN
Perusahaan melaporkan penghitungan pajak keluaran dan pajak masukan dengan menggunakan SPT masa PPN. Tujuan dilakukannya hal ini adalah untuk
mengetahui apakah perusahaan sudah melakukan pengisian, penyetoran, serta pelaporan SPT masa PPN dengan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Pengisian SPT Masa PPN : •
Manager akuntansi perusahaan melakukan pengisian SPT masa PPN dengan mengunakan lampiran yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
dan dibubuhi tanda tangan dan nama jelas direktur perusahaan pada SPT induk maupun lampirannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa SPT
masa PPN harus disampaikan dalam keadaan lengkap, artinya disertai lampiran yang telah ditetapkan Direktur Jenderal Pajak dan yang sudah
dibubuhkan tanda tangan serta nama jelas baik pada SPT induk maupun pada setiap lampiran yang telah dibakukan. Apabila SPT masa PPN yang
disampaikan tidak memenuhi ketentuan ini, maka dianggap SPT tersebut tidak pernah disampaikan.
• Manager akuntansi mengisi SPT masa PPN menggunakan bahasa Indonesia,
memakai huruf latin, memakai mata uang rupiah, menggunakan angka Arab. Hal ini sudah sesuai dengan pernyataan bahwa SPT harus jelas, maksudnya
dalam bahasa Indonesia, menggunakan huruf latin, mengggunakan angka Arab, dan dalam mata uang Rupiah.
• Penghitungan pajak kurang bayar dan lebih bayar sudah sesuai dengan yang
ada di
Juliana E.L.N : Prosedur Penerapan Pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai Pada PT. Perdoni Cab. Medan, 2010.
Rincian pengitungannya:
Tabel 4.14 PPN Lebih Bayar Dan Kurang Bayar Berdasarkan SPT Masa PPN Sebelum
Pemeriksaan Pajak
Bln Pajak
Keluaran Pajak
Masukan Kompen
sasi Penghi
tungan Sesuai
Prosedur KB
Penghi tungan
Sesuai Prosedur
LB Jumlah
Di SPT
Masa PPN KB
Jumlah Di SPT
Masa PPNLB
Nov
34.464.980 70.077.753 26.021.122
61.633.895 61.633.895
Des
52.356.098 11.554.846 - 2.277.049
2.277.049
Setelah pemeriksaan
Tabel 4.14 PPN Lebih Bayar Dan Kurang Bayar Berdasarkan SPT Masa PPN Setelah
Pemeriksaan Pajak
Bln Pajak
Keluaran Pajak
Masukan Kompen
sasi Penghi
tungan Sesuai
Prosedur KB
Penghi tungan
Sesuai Prosedur
LB Jumlah
Di SPT
Masa PPN KB
Jumlah Di SPT
Masa PPNLB
Nov
34.464.980 70.077.753 26.021.122
61.633.895 61.633.895
Des
39.856.098 11.554.846 - 1.077.049
1.077.049
Hasil yang didapat adalah SPT masa PPN belum diisi sesuai dengan prosedur yang ada. Perusahaan tidak mencantumkan jumlah pajak masukan yang tidak
dapat dikreditkan baik pada bulan November maupun Desember. Pada bulan Desember ada faktur pajak keluaran yang tidak dicapstempel perusahaan
sehingga dianggap batal atau faktur pajak cacad sebesar Rp 1.200.000,-
Juliana E.L.N : Prosedur Penerapan Pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai Pada PT. Perdoni Cab. Medan, 2010.
Penyetoran SPT Masa PPN : •
Perusahaan setiap bulannya menyetorkan pajak kurang bayar pada tanggal 15 setelah masa pajak berakhir. Ini berarti perusahaan sudah tepat dalam
menyetorkan pajak kurang bayar, karana hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa SPT Masa PPN paling lambat disetor tanggal 15 setelah akhir masa
pajak, apabila pada tanggal 15 jatuh pada hari libur, maka PPN dapat disetor pada hari kerja sesudahnya.
Pelaporan SPT Masa PPN : •
Perusahaan setiap bulannya melaporkan SPT Masa PPN pada tanggal 15 setelah masa pajak berakhir atau sama dengan tanggal penyetoran. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan sudah tepat dalam penyampaian SPT masa PPN. Karena hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa SPT Masa PPN wajib
disampaikan ke KPP ditempat pengusaha tersebut dikukuhkan sebagai PKP atau melalui kantor penyuluhan pajak setempat selambat-lambatnya tanggal
20 setelah akhir masa pajak. Dalam hal tanggal 20 jatuh pada hari libur, SPT Masa PPN harus disampaikan pada hari kerja sebelumnya. Apabila
terlambat menyampaikan SPT masa PPN, akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 50.000, lima puluh ribu rupiah.
Juliana E.L.N : Prosedur Penerapan Pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai Pada PT. Perdoni Cab. Medan, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan pembahasan mengenai keadaan yang ada dalam perusahaan dan menerapkan prosedur pemeriksaan PPN sesuai dengan Surat
Edaran No-01PJ.72002, maka dapat ditarik kesimpulan dan diberikan saran- saran yang diharapkan berguna bagi perusahaan maupun bagi pembaca.
A. Kesimpulan