Statistik Deskriptif Pengujian Hipotesis

40

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia www.bei.co.id . Data yang digunakan merupakan data laporan keuangan publikasi tahunan per 31 Desember.

1. Statistik Deskriptif

Statistik data penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance ROA 66 -.04 .33 .0205 .04592 .002 ROE 66 -.41 .38 .1208 .11698 .014 BOPO 66 .45 1.24 .8115 .19257 .037 CAR 66 .08 .31 .1745 .05652 .003 LDR 66 .21 1.09 .6782 .19490 .038 Valid N listwise 66 Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009 1. Variabel ROA menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,33 dan nilai minimumnya sebesar -0,04 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,0205 dengan standar deviasi 0,04592 dan varians 0,002. 2. Variabel ROE menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,38 dan nilai minimumnya sebesar -0,41 dari jumlah data yang digunakan N Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,1208 dengan standar deviasi 0,11698 dan varians 0,014. 3. Variabel BOPO menunjukkan nilai maksimum sebesar 1,24 dan nilai minimumnya sebesar 0,45 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,8115 dengan standar deviasi 0,19257 dan varians 0,037. 4. Variabel CAR menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,31 dan nilai minimumnya sebesar 0,08 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,1745 dengan standar deviasi 0,05652 dan varians 0,003. 5. Variabel LDR menunjukkan nilai maksimum sebesar 1,09 dan nilai minimumnya sebesar 0,21 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,6782 dengan standar deviasi 0,19490 dan varians 0,038.

2. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas

Normalitas data dapat dilihat dari grafik histogram dan normal probability plot yang ditunjukkan pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut: Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Gambar 4.2 Normal Probability Plot Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Grafik histogram diatas memperlihatkan pola distribusi yang normal dimana hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot. Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Selain pengujian dengan grafik, normalitas data juga diuji secara statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 66 Mean .0000000 Normal Parameters a Std. Deviation .18263471 Absolute .112 Positive .048 Most Extreme Differences Negative -.112 Kolmogorov-Smirnov Z .908 Asymp. Sig. 2-tailed .382 a. Test distribution is Normal. Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov, dapat diketahui bahwa unstandardized residual memiliki nilai signifikansi 0,382. Nilai ini 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi normal.

b. Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 dan 4.4 berikut: Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Uji Multikolonieritas 1 Coefficient Correlations a Model CAR ROE ROA BOPO CAR 1.000 .148 -.251 .508 ROE .148 1.000 -.296 .565 ROA -.251 -.296 1.000 -.079 Correlations BOPO .508 .565 -.079 1.000 CAR .268 .020 -.074 .047 ROE .020 .071 -.045 .027 ROA -.074 -.045 .322 -.008 1 Covariances BOPO .047 .027 -.008 .032 a. Dependent Variable: LDR Tabel 4.3 Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Melihat hasil besaran korelasi antar variabel indepen pada Tabel 4.4, tampak bahwa hanya variabel BOPO yang mempunyai korelasi yang cukup tinggi dengan variabel ROE dengan tingkat korelasi sebesar 0,565 atau sekitar 56. Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius. Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas 2 Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Tabel 4.5 diatas memperlihatkan bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 sehingga hasil ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen dalam persamaan regresi ini sama sekali tidak memiliki korelasi antar variabel atau dengan kata lain tidak terjadi multikolonieritas antar variabel.

c. Heteroskedastisitas

Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot pada gambar 4.3 berikut ini: Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF Constant 1.128 .222 5.073 .000 ROA .129 .568 .030 .228 .821 .805 1.242 ROE -.720 .266 -.432 -2.707 .009 .565 1.771 BOPO -.402 .179 -.398 -2.249 .028 .461 2.171 1 CAR -.222 .518 -.064 -.429 .669 .638 1.568 a. Dependent Variable: LDR Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Dari hasil uji grafik Scatterplot diatas menunjukkan bahwa tidak terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar secara acak yang terdapat diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil ini juga didukung oleh pengujian secara statistik dengan uji Glejser yang terdapat pada tabel 4.5 sebagai berikut: Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Tabel 4.5 Uji Glejser Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -.026 .113 -.233 .817 ROA .072 .288 .035 .251 .803 ROE .160 .135 .196 1.188 .240 BOPO .111 .091 .224 1.228 .224 1 CAR .397 .263 .234 1.510 .136 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Uji Glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan mempengaruhi nilai absolut residual berarti terjadi heterokedastisitas pada model regresi yang digunakan. Dari tabel 4.5 diatas, terlihat bahwa probabilitas signifikansi semua variabel independen berada diatas tingkat kepercayaan 5. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang mempengaruhi nilai Absolut Ut AbsUt sebagai variabel dependennya. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .349 a .122 .064 .18853 1.589 a. Predictors: Constant, CAR, ROE, ROA, BOPO b. Dependent Variable: LDR Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,589. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah variabel independen 4 k=4 dan jumlah observasi sebanyak 66 n=66 maka dari tabel Durbin Watson akan diperoleh nilai dL sebesar 1,494 dan nilai du sebesar 1,735. Oleh karena nilai DW 1,589 lebih kecil dari batas atas du 1,735 dan kurang dari dl 1,494, berarti dl d du 1,494 1,589 1,735 maka dapat disimpulkan bahwa peneliti tidak dapat mengambil keputusan no decision apakah terjadi autokorelasi positif atau tidak dan menyatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi negatif. Karena peneliti tidak dapat mengambil keputusan apakah terjadi autokorelasi atau tidak maka, peneliti melakukan perbandingan dengan melakukan uji Run test dan Breusch-Godfrey test dengan hasil yang dapat dilihat sebagai berikut: • Run Test Run Test sebagi bagian dari statistik non-parametrik digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi dan sebagai perbandingan apakah dalam model regresi penelitian ini terdapat autokorelasi positif atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dapat Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : residual res_1 random tidak terdapat autokorelasi HA : residual res_1 tidak random terdapat autokorelasi Hasil uji Run Test dapat dilihat dari Tabel 4.7 dibawah ini: Tabel 4.7 Uji Autokorelasi 2 Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.00101 Cases Test Value 33 Cases = Test Value 33 Total Cases 66 Number of Runs 30 Z -.992 Asymp. Sig. 2-tailed .321 a. Median Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009 Hasil output SPSS menunjukkan bahwa Nilai test adalah-0.00101 dengan probabilitas 0.321.Karena tingkat signifikasinya sebesar 0,321 atau lebih besar dari signifikasi sebesar 5 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima atau dengan kata lain bahwa residual random tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. • Breusch-Godfrey Test BG test dilakukan untuk menguji apakah terdapat autokorelasi antar nilai residual dari model regresi dan digunakan pula sebagai perbandingan kedua untuk melihat apakah dalam model regresi penelitian ini terdapat autokorelasi atau tidak. Hasil uji Breusch-Godfrey Test Test ini dapat dilihat sebagai berikut: Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Tabel 4.8 Uji Autokorelasi 3 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant .161 .239 .675 .503 ROA -.158 .565 -.040 -.279 .781 ROE -.114 .270 -.073 -.423 .674 BOPO -.156 .196 -.165 -.795 .430 CAR -.120 .521 -.037 -.231 .818 1 RES_2 .255 .143 .256 1.781 .080 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009 Tampilan output pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa koefisien parameter residual lag2 RES_2 memberikan probabilitas signifikan 0,080 dimana hal ini menunjukkan bahwa tidak ada indikasi autokorelasi pada model regresi ini karena signifikasi tersebut diatas 5 0,05. Kesimpulan hasil perbandingan: Melalui perbandingan Run Test dan Breusch-Godfrey Test, dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.

1. Pengujian Hipotesis

Model analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda untuk melihat pengaruh ROA, ROE, BOPO dan CAR terhadap BOPO. Adapun formula regresi berganda adalah: Data dianalisis dengan model regresi berganda sebagai berikut: Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Y = + 1x1 + 2x2 + 3x3 + 4x4 + 5x5 + Keterangan; Y = Loan to Depost Ratio X1 = Return on Assets X2 = Return on Equity X3 = Operating Expense to Operating Income X4 = Capital Adequacy Ratio = konstanta 1, 2, 3, 4, 5, = koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen = error Pengolahan data untuk menguji hipotesis memberikan hasil seperti pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Model Summary Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .349 a .122 .064 .18853 1.589 a. Predictors: Constant, CAR, ROE, ROA, BOPO b. Dependent Variable: LDR Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Tabel diatas menunujukkan bahwa korelasi yang terjadi antara CAR, ROA, ROE, dan BOPO sebagai variabel independen dengan LDR sebagai variabel dependen menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Hal ini terlihat dari nilai R sebesar 0,349 atau 34,9. Angka ini lebih kecil dari 50. Sedangkan R square sebesar 0,122 atau 12,2 menunjukkan bahwa variabel independen CAR, ROA, ROE, dan BOPO hanya dapat menjelaskan 12,2 perubahan LDR. Sedangkan sisanya sebesar 87,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Nilai Standard Error of The Estimate sebesar 0,18853. Nilai ini digunakan untuk menilai ketepatan model regresi dalam memperkirakan variabel dependen. Semakin rendah nilainya maka semakin tepat model regresi yang digunakan. Pengaruh CAR, ROA, ROE, dan BOPO secara parsial terhadap LDR dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Uji Statistik t Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant 1.128 .222 5.073 .000 ROA .129 .568 .030 .228 .821 .805 1.242 ROE -.720 .266 -.432 -2.707 .009 .565 1.771 BOPO -.402 .179 -.398 -2.249 .028 .461 2.171 1 CAR -.222 .518 -.064 -.429 .669 .638 1.568 a. Dependent Variable: LDR Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Tabel diatas menunjukkan nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Nilai t hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel yang diperoleh dari Microsoft Excel dengan menggunakan fungsi TINV. Hasil t tabel untuk TINV 0,05, 66 adalah 1,996564. Menurut Ghozali 2005, uji t dilihat dari tingkat signifikasi. Jika nilai sig dibawah 0,05, maka masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Maka, dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ROE dan BOPO secara signifikan mempengaruhi LDR dengan tingkat signifikasi yang paling mendekati 0,05 0.009 dan 0,0028 dan memiliki nilai t hitung t tabel ROE = 1,996564 2,707 dan BOPO 1,996564 2,249. Dan sebaliknya, ROA dan CAR secara signifikan tidak mempengaruhi LDR karena memiliki tingkat signifikasi yang jauh dari probabilitas 0,05 0,821 dan 0,669 dan memiliki t hitung t tabel ROA = 1,996564 0,228 dan CAR = 1,996564 0,429. Sedangkan untuk pengujian pengaruh CAR, ROA, ROE, dan BOPO maka dilakukan uji statistik F. Hasil uji tersebut terdapat pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression .301 4 .075 2.116 .090 a Residual 2.168 61 .036 1 Total 2.469 65 a. Predictors: Constant, CAR, ROE, ROA, BOPO b. Dependent Variable: LDR Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Tabel diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 2,116 dan nilai signifikansi sebesar 0,090 0,05. Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel yang diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel. Hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk FINV 0,05, 4, 61 adalah 2,5226149. Nilai F hitung F tabel 2,116 2,709399. Hal ini menunjukkan bahwa variabel CAR, ROA, ROE, dan BOPO secara simultan tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel LDR. Untuk mengetahui koefisien variabel CAR, ROA, ROE, dan BOPO pada model regresi berganda, maka dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.12 Uji Statistik t Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Berdasarkan tabel diatas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = 1,128 + 0,129 X1 + -0,720 X2 + -0,402 X3 + -0,222 X4 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF Constant 1.128 .222 5.073 .000 ROA .129 .568 .030 .228 .821 .805 1.242 ROE -.720 .266 -.432 -2.707 .009 .565 1.771 BOPO -.402 .179 -.398 -2.249 .028 .461 2.171 1 CAR -.222 .518 -.064 -.429 .669 .638 1.568 a. Dependent Variable: LDR Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010. Keterangan : Y = Loan to Depost Ratio X1 = Return on Assets X2 = Return on Equity X3 = Operating Expense to Operating Income X4 = Capital Adequacy Ratio Masing-masing koefisien ROA, ROE, BOPO dan CAR menjelaskan bahwa: 1. Koefisien ROA sebesar 0,129 menunjukkan bahwa LDR akan mengalami kenaikan sebesar 0,343 atau 12,9 jika terjadi perubahan variabel ROA sebesar 1. 2. Koefisien ROE sebesar 0,720 menunjukkan bahwa LDR akan mengalami penurunan sebesar 0,720 atau 72,0 jika terjadi perubahan variabel ROE sebesar 1. 3. Koefisien BOPO sebesar 0,402 menunjukkan bahwa LDR akan mengalami penurunan sebesar 0,402 atau 40,2 jika terjadi perubahan variabel BOPO sebesar 1. 4. Koefisien CAR sebesar 0,222 menunjukkan bahwa LDR akan mengalami penurunan sebesar 0,222 atau 22,2 jika terjadi perubahan variabel CAR sebesar 1.

B. Analisis Hasil Penelitian

Dari analisis pengujian parsial diperoleh ROE dan BOPO secara signifikan mempengaruhi LDR dengan tingkat signifikasi yang paling mendekati 0,05 0.009 dan 0,0028 dan memiliki nilai t hitung t tabel ROE = 1,996564 2,707 dan Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.

Dokumen yang terkait

Valuasi Harga Wajar Saham Sektor Perbankan Yang Go Public Di BEI

15 120 128

Pengaruh Tingkat Solvabilitas, Rentabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 37 90

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KINERJA PERBANKAN UMUM YANG GO PUBLIC DI BEI Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Kinerja Perbankan Umum yang Go Public di BEI (Studi Kasus pada Perbankan Umum Go Publik yang terdaftar di

0 3 16

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KINERJA PERBANKAN UMUM YANG GO PUBLIC DI BEI Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Kinerja Perbankan Umum yang Go Public di BEI (Studi Kasus pada Perbankan Umum Go Publik yang terdaftar di

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Kinerja Perbankan Umum yang Go Public di BEI (Studi Kasus pada Perbankan Umum Go Publik yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015).

0 2 8

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP HARGA SAHAM. ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP HARGA SAHAM. (Study empiris pada perusahaan Tobacco yang terdaftar di

0 0 14

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 84

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 76

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

SKRIPSI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20