40
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia
www.bei.co.id . Data yang digunakan merupakan data laporan
keuangan publikasi tahunan per 31 Desember.
1. Statistik Deskriptif
Statistik data penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Variance
ROA 66
-.04 .33
.0205 .04592
.002 ROE
66 -.41
.38 .1208
.11698 .014
BOPO 66
.45 1.24
.8115 .19257
.037 CAR
66 .08
.31 .1745
.05652 .003
LDR 66
.21 1.09
.6782 .19490
.038 Valid N listwise
66
Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009
1. Variabel ROA menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,33 dan nilai
minimumnya sebesar -0,04 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel
ini sebesar 0,0205 dengan standar deviasi 0,04592 dan varians 0,002. 2.
Variabel ROE menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,38 dan nilai minimumnya sebesar -0,41 dari jumlah data yang digunakan N
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,1208 dengan standar deviasi 0,11698 dan varians 0,014.
3. Variabel BOPO menunjukkan nilai maksimum sebesar 1,24 dan nilai
minimumnya sebesar 0,45 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel
ini sebesar 0,8115 dengan standar deviasi 0,19257 dan varians 0,037. 4.
Variabel CAR menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,31 dan nilai minimumnya sebesar 0,08 dari jumlah data yang digunakan N
sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,1745 dengan standar deviasi 0,05652 dan varians 0,003.
5. Variabel LDR menunjukkan nilai maksimum sebesar 1,09 dan nilai
minimumnya sebesar 0,21 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 66. Dari N = 66 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel
ini sebesar 0,6782 dengan standar deviasi 0,19490 dan varians 0,038.
2. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas
Normalitas data dapat dilihat dari grafik histogram dan normal probability plot yang ditunjukkan pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut:
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009
Gambar 4.2 Normal Probability Plot
Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009
Grafik histogram diatas memperlihatkan pola distribusi yang normal dimana hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot.
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Selain pengujian dengan grafik, normalitas data juga diuji secara statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada tabel 4.2
berikut: Tabel 4.2
Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 66
Mean .0000000
Normal Parameters
a
Std. Deviation .18263471
Absolute .112
Positive .048
Most Extreme Differences Negative
-.112 Kolmogorov-Smirnov Z
.908 Asymp. Sig. 2-tailed
.382 a. Test distribution is Normal.
Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009
Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov, dapat diketahui bahwa unstandardized residual memiliki nilai signifikansi 0,382. Nilai ini 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa residual terdistribusi normal.
b. Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 dan 4.4 berikut:
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Uji Multikolonieritas 1
Coefficient Correlations
a
Model CAR
ROE ROA
BOPO CAR
1.000 .148
-.251 .508
ROE .148
1.000 -.296
.565 ROA
-.251 -.296
1.000 -.079
Correlations
BOPO .508
.565 -.079
1.000 CAR
.268 .020
-.074 .047
ROE .020
.071 -.045
.027 ROA
-.074 -.045
.322 -.008
1
Covariances
BOPO .047
.027 -.008
.032 a. Dependent Variable: LDR
Tabel 4.3
Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009
Melihat hasil besaran korelasi antar variabel indepen pada Tabel 4.4, tampak bahwa hanya variabel BOPO yang mempunyai korelasi yang cukup tinggi
dengan variabel ROE dengan tingkat korelasi sebesar 0,565 atau sekitar 56. Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95 maka dapat dikatakan tidak terjadi
multikolonieritas yang serius.
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas 2
Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009
Tabel 4.5 diatas memperlihatkan bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 sehingga hasil ini menunjukkan bahwa
seluruh variabel independen dalam persamaan regresi ini sama sekali tidak memiliki korelasi antar variabel atau dengan kata lain tidak terjadi
multikolonieritas antar variabel.
c. Heteroskedastisitas
Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot pada gambar 4.3 berikut ini:
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta T
Sig. Tolerance
VIF Constant
1.128 .222
5.073 .000
ROA .129
.568 .030
.228 .821
.805 1.242
ROE -.720
.266 -.432
-2.707 .009
.565 1.771
BOPO -.402
.179 -.398
-2.249 .028
.461 2.171
1
CAR -.222
.518 -.064
-.429 .669
.638 1.568
a. Dependent Variable: LDR
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Dari hasil uji grafik Scatterplot diatas menunjukkan bahwa tidak
terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar secara acak yang terdapat diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hasil ini juga didukung oleh pengujian secara statistik dengan uji Glejser yang terdapat pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Tabel 4.5 Uji Glejser
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
-.026 .113
-.233 .817
ROA .072
.288 .035
.251 .803
ROE .160
.135 .196
1.188 .240
BOPO .111
.091 .224
1.228 .224
1
CAR .397
.263 .234
1.510 .136
a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Uji Glejser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen. Jika variabel independen signifikan mempengaruhi nilai absolut residual berarti terjadi heterokedastisitas pada model regresi yang
digunakan. Dari tabel 4.5 diatas, terlihat bahwa probabilitas signifikansi semua variabel independen berada diatas tingkat kepercayaan 5. Hasil ini menunjukkan
bahwa tidak ada satupun variabel independen yang mempengaruhi nilai Absolut Ut AbsUt sebagai variabel dependennya. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
model regresi layak digunakan karena tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi 1
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .349
a
.122 .064
.18853 1.589
a. Predictors: Constant, CAR, ROE, ROA, BOPO b. Dependent Variable: LDR
Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,589. Nilai
ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah variabel independen 4 k=4 dan jumlah observasi sebanyak 66 n=66
maka dari tabel Durbin Watson akan diperoleh nilai dL sebesar 1,494 dan nilai du sebesar 1,735. Oleh karena nilai DW 1,589 lebih kecil dari batas atas du 1,735
dan kurang dari dl 1,494, berarti dl d du 1,494 1,589 1,735 maka dapat disimpulkan bahwa peneliti tidak dapat mengambil keputusan no decision
apakah terjadi autokorelasi positif atau tidak dan menyatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi negatif.
Karena peneliti tidak dapat mengambil keputusan apakah terjadi autokorelasi atau tidak maka, peneliti melakukan perbandingan dengan melakukan
uji Run test dan Breusch-Godfrey test dengan hasil yang dapat dilihat sebagai berikut:
• Run Test Run Test sebagi bagian dari statistik non-parametrik digunakan untuk
menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi dan sebagai perbandingan apakah dalam model regresi penelitian ini terdapat autokorelasi
positif atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dapat
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : residual res_1 random tidak terdapat autokorelasi HA : residual res_1 tidak random terdapat autokorelasi
Hasil uji Run Test dapat dilihat dari Tabel 4.7 dibawah ini: Tabel 4.7
Uji Autokorelasi 2
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
-.00101 Cases Test Value
33 Cases = Test Value
33 Total Cases
66 Number of Runs
30 Z
-.992 Asymp. Sig. 2-tailed
.321 a. Median
Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa Nilai test adalah-0.00101 dengan probabilitas 0.321.Karena tingkat signifikasinya sebesar 0,321 atau lebih besar
dari signifikasi sebesar 5 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima atau dengan kata lain bahwa residual random tidak terjadi autokorelasi
antar nilai residual. • Breusch-Godfrey Test
BG test dilakukan untuk menguji apakah terdapat autokorelasi antar nilai residual dari model regresi dan digunakan pula sebagai perbandingan kedua untuk
melihat apakah dalam model regresi penelitian ini terdapat autokorelasi atau tidak. Hasil uji Breusch-Godfrey Test Test ini dapat dilihat sebagai berikut:
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi 3
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
.161 .239
.675 .503
ROA -.158
.565 -.040
-.279 .781
ROE -.114
.270 -.073
-.423 .674
BOPO -.156
.196 -.165
-.795 .430
CAR -.120
.521 -.037
-.231 .818
1
RES_2 .255
.143 .256
1.781 .080
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009
Tampilan output pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa koefisien parameter residual lag2 RES_2 memberikan probabilitas signifikan 0,080 dimana hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada indikasi autokorelasi pada model regresi ini karena signifikasi tersebut diatas 5 0,05.
Kesimpulan hasil perbandingan: Melalui perbandingan Run Test dan Breusch-Godfrey Test, dapat disimpulkan
bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
1. Pengujian Hipotesis
Model analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda untuk melihat pengaruh ROA, ROE, BOPO dan CAR terhadap BOPO. Adapun formula
regresi berganda adalah: Data dianalisis dengan model regresi berganda sebagai berikut:
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Y = + 1x1 + 2x2 + 3x3 + 4x4 + 5x5 + Keterangan;
Y = Loan to Depost Ratio
X1 = Return on Assets
X2 = Return on Equity
X3 = Operating Expense to Operating Income
X4 = Capital Adequacy Ratio
= konstanta
1, 2, 3, 4, 5, =
koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen
= error
Pengolahan data untuk menguji hipotesis memberikan hasil seperti pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Model Summary
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .349
a
.122 .064
.18853 1.589
a. Predictors: Constant, CAR, ROE, ROA, BOPO b. Dependent Variable: LDR
Sumber : diolah dengan SPSS, 2009
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Tabel diatas menunujukkan bahwa korelasi yang terjadi antara CAR, ROA, ROE, dan BOPO sebagai variabel independen dengan LDR sebagai
variabel dependen menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Hal ini terlihat dari nilai R sebesar 0,349 atau 34,9. Angka ini lebih kecil dari 50. Sedangkan
R square sebesar 0,122 atau 12,2 menunjukkan bahwa variabel independen CAR, ROA, ROE, dan BOPO hanya dapat menjelaskan 12,2 perubahan LDR.
Sedangkan sisanya sebesar 87,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Nilai Standard Error of The
Estimate sebesar 0,18853. Nilai ini digunakan untuk menilai ketepatan model regresi dalam memperkirakan variabel dependen. Semakin rendah nilainya maka
semakin tepat model regresi yang digunakan. Pengaruh CAR, ROA, ROE, dan BOPO secara parsial terhadap LDR
dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Uji Statistik t
Sumber : diolah dengan SPSS, 2009
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Tolerance VIF
Constant 1.128
.222 5.073
.000 ROA
.129 .568
.030 .228
.821 .805
1.242 ROE
-.720 .266
-.432 -2.707
.009 .565
1.771 BOPO
-.402 .179
-.398 -2.249
.028 .461
2.171 1
CAR -.222
.518 -.064
-.429 .669
.638 1.568
a. Dependent Variable: LDR
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Tabel diatas menunjukkan nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Nilai t hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel yang
diperoleh dari Microsoft Excel dengan menggunakan fungsi TINV. Hasil t tabel untuk TINV 0,05, 66 adalah 1,996564. Menurut Ghozali 2005, uji t dilihat
dari tingkat signifikasi. Jika nilai sig dibawah 0,05, maka masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Maka, dari tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa ROE dan BOPO secara signifikan mempengaruhi LDR dengan tingkat signifikasi yang paling mendekati 0,05 0.009 dan 0,0028 dan
memiliki nilai t hitung t tabel ROE = 1,996564 2,707 dan BOPO 1,996564 2,249. Dan sebaliknya, ROA dan CAR secara signifikan tidak mempengaruhi
LDR karena memiliki tingkat signifikasi yang jauh dari probabilitas 0,05 0,821 dan 0,669 dan memiliki t hitung t tabel ROA = 1,996564 0,228 dan CAR =
1,996564 0,429.
Sedangkan untuk pengujian pengaruh CAR, ROA, ROE, dan BOPO maka dilakukan uji statistik F. Hasil uji tersebut terdapat pada tabel 4.11 sebagai
berikut: Tabel 4.11
Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression .301
4 .075
2.116 .090
a
Residual 2.168
61 .036
1
Total 2.469
65 a. Predictors: Constant, CAR, ROE, ROA, BOPO
b. Dependent Variable: LDR
Sumber : diolah dengan SPSS, 2009
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Tabel diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 2,116 dan nilai signifikansi sebesar 0,090 0,05. Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan
dengan nilai F tabel yang diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel. Hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk FINV 0,05, 4, 61 adalah
2,5226149. Nilai F hitung F tabel 2,116 2,709399. Hal ini menunjukkan bahwa variabel CAR, ROA, ROE, dan BOPO secara simultan tidak signifikan
berpengaruh terhadap variabel LDR. Untuk mengetahui koefisien variabel CAR, ROA, ROE, dan BOPO pada
model regresi berganda, maka dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.12
Uji Statistik t
Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Berdasarkan tabel diatas maka model regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut: Y = 1,128 + 0,129 X1 + -0,720 X2 + -0,402 X3 + -0,222 X4
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Tolerance
VIF Constant
1.128 .222
5.073 .000
ROA .129
.568 .030
.228 .821
.805 1.242
ROE -.720
.266 -.432
-2.707 .009
.565 1.771
BOPO -.402
.179 -.398
-2.249 .028
.461 2.171
1
CAR -.222
.518 -.064
-.429 .669
.638 1.568
a. Dependent Variable: LDR
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.
Keterangan : Y =
Loan to Depost Ratio X1 =
Return on Assets X2 =
Return on Equity X3 =
Operating Expense to Operating Income X4 =
Capital Adequacy Ratio Masing-masing koefisien ROA, ROE, BOPO dan CAR menjelaskan bahwa:
1. Koefisien ROA sebesar 0,129 menunjukkan bahwa LDR akan mengalami kenaikan sebesar 0,343 atau 12,9 jika terjadi perubahan variabel ROA
sebesar 1. 2. Koefisien ROE sebesar 0,720 menunjukkan bahwa LDR akan mengalami
penurunan sebesar 0,720 atau 72,0 jika terjadi perubahan variabel ROE sebesar 1.
3. Koefisien BOPO sebesar 0,402 menunjukkan bahwa LDR akan
mengalami penurunan sebesar 0,402 atau 40,2 jika terjadi perubahan variabel BOPO sebesar 1.
4. Koefisien CAR sebesar 0,222 menunjukkan bahwa LDR akan mengalami penurunan sebesar 0,222 atau 22,2 jika terjadi perubahan variabel CAR
sebesar 1.
B. Analisis Hasil Penelitian
Dari analisis pengujian parsial diperoleh ROE dan BOPO secara signifikan mempengaruhi LDR dengan tingkat signifikasi yang paling mendekati 0,05 0.009
dan 0,0028 dan memiliki nilai t hitung t tabel ROE = 1,996564 2,707 dan
Jaka Hermawan : Pengaruh Rentabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public, 2010.