Masalah kerjasama keamanan Republik Indonesia dengan Singapura

pengertian Braudel 1966. Pada kedua pesisir selat yang bersebrangan, baik komposisi etnik maupun ekologi, memiliki kesamaan 114

3. Masalah kerjasama keamanan Republik Indonesia dengan Singapura

. Kerjasama Keamanan Republik Indonesia-Singapura merupakan suatu kerjasama bilateral yang sangat strategis untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata kedua negara dalam upaya untuk mengatasi setiap ancaman keamanan pelayaran di Selat Malaka. Dengan dimilikinya berbagai pesenjataan modern yang didukung dengan anggaran militer yang cukup, maka negara Singapura sudah siap untuk mengatasi ancaman keamanan tersebut. Akan tetapi, dengan kondisi geografis sebagai negara yang tidak beruntung geographycaly disadvantage state, yaitu negara pulau yang sempit, maka negara Singapura sangat membutuhkan wilayah yang cukup luas untuk lokasi latihan militernya dan wilayah yang latihan yang dibutuhkan negara Singapura itu ternyata banyak dimiliki oleh Indonesia 115 Menteri Keamanan kedua negara pantai Selat Malaka ini telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Keamanan pada tanggal 27 April 2007 di Tampak Siring, Bali. Wilayah Latihan Militer Bersama yang disepakati dalam perjanjian itu adalah Wilayah Alpha-1 di Selat Malaka bagian Selatan, Wilayah Alpha-2 dan Bravo di Perairan Natuna yang akan digunakan untuk latihan Angkatan Laut dan Angkatan Udara seperti. Selain itu, telah ditetapkan . 114 Solvay Gerke Hans-Dieter Evers. “Selat Malaka: Jalur Sempit Perdagangan Dunia”. Jurnal Akademika. Edisi 811 Tahun 2011. hal. 12. 115 Syamsumar Dam. 2010. Politik Kelautan. Jakarta: Bumi Aksara. hal. 111. Universitas Sumatera Utara Siabu dekat Pekan Baru sebagai tempat pengoperasian dan pemeliharaan Air Weapon Range AWR, Pulau Kayu Ara Kepulauan Riau untuk latihan bantuan tembakan laut dan Baturaja untuk latihan Angkatan Darat 116 Perjanjian itu telah dilengkapi pula dengan ditandatanganinya Implementation of Arrrangement For the Military Training Area in Indonesia oleh kedua Panglima Angkatan Bersenjata pada hari yang sama. Sebelumnya sudah ditandatangani pula Perjanjian Ektradisi Republik Indonesia-Singapura oleh kedua Menteri Luar Negeri yang dihadiri pula oleh kepala pemerintahan kedua negara. Penandatanganan ketiga perjanjian itu secara serentak ternyata telah menimbulkan polemik lama di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga sampai sekarang belum diratifikasi oleh DPR. Hal itu telah mengingatkan bangsa Indonesia dengan Perjanjian Mutual Security Act Republik Indonesia- Amerika Serikat tahun 1951, tanpa direncanakan sebelumnya dari Jakarta. Tujuan utama Subardjo datang ke Washington adalah untuk menandatangani Perjanjian Bantuan Ekonomi Amerika Serikat untuk Indonesia. Kedua perjanjian itu akhirnya tidak diratifikasi oleh DPRS karena sejak tahun 1948 menganut politik luar negeri yang bebas dan aktif. Meskipun demikian, bangsa Indonesia perlu mempelajari teks perjanjian keamanan bilateral tersebut . 117 Didalam teks perjanjian tersebut sangat banyak terdapat kata “saling menguntungkan”, namun tidak ditemukan isinya di dalam pasal-pasal berikutnya. Suatu perjanjian internasional dalam setiap pasal lazimnya . 116 Ibid. 117 Ibid. Universitas Sumatera Utara dicantumkan secara jelas tentang hak dan kewajiban pihak kedua. Misalnya dalam Perjanjian Amerika Serikat-Filipina tentang penggunaan fasilitas Angkatan Laut di Teluk Subic dan Angkatan Udara di Clark yang ditandatangani sejak tahun 1947, setiap tahun pemerintah Filipina akan menerima uang sewa pangkalan dari Amerika Serikat, yang akan ditinjau kembali setiap 5 tahun. Sewa terakhir yang diterima oleh Presiden Corry Aquino adalah sebanyak US1 miliar untuk 5 tahun berikutnya 1986-1991 atau sebesar US200 juta dalam setahun. Sewa sebanyak itu hanyalah untuk pemakaian wilayah Filipina di kedua pangkalan yang sangat terbatas areanya. Pembayaran seperti itu dilakukan oleh negara besar seperti Amerika Serikat yang pernah menjajah Filipina. Namun dalam Perjanjian Keamanan antara Republik Indonesia dengan negara Singapura hal itu tidak ditemukan, dalam hal ini posisi tawar bergaining posision kedua negara tidak banyak berbeda dengan perjanjian negara Amerika Serikat dengan negara Filipina tersebut. Belum lagi tentang masa penggunaan wilayah latihan untuk selama 25 tahun, yang baru dapat ditinjau kembali setelah 13 tahun, sedangkan peninjauan kembali kedua baru dapat dilakukan 6 tahun berikutnya sampai berakhirnya perjanjian tersebut. Sementara masa jabatan Presiden Republik Indonesia hanya 5 tahun atau paling lama 10 tahun bila terpilih kembali, sehingga hal ini dipertanyakan oleh kalangan anggota DPR. Meskipun bangsa Indonesia belum mengetahui tentang peraturan pelaksanaan perjanjian ini, tetapi dalam Pasal 6 sudah ditetapkan Universitas Sumatera Utara bahwa hal-hal yang bersifat operasional, administratif, dan teknis akan tunduk kepada Peraturan Pelaksanaan terpisah yang akan disepakati oleh para pihak. Namun, dalam Pasal 10 dinyatakan pula bahwa untuk melaksanakan perjanjian ini tiap pihak harus menanggung kebutuhan biaya sendiri berdasarkan alokasi pendanaannya yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pelaksanaan perjanjian ini 118 Saat ini bangsa Indonesia perlu melihat dampak negatif dari latihan militer tersebut terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat setempat yang berada di lokasi latihan. Di Wilayah Alpha-1 meliputi Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau dan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan wilayah perdagangan maritim yang sangat ramai baik secra domestik, maupun antar ketiga negara tepi, ditambah lagi dengan kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, kedua Kabupaten dan Provinsi itu harus mendapatkan kompensasi dari kegiatan latihan di wilayah itu, termasuk pemanfaatan daerah Siabu di dekat Pekanbaru . 119 Di Wilayah Alpha-2 yang berada di Kabupaten Anambas termasuk Pulau Kayu Ara dan Wilayah Bravo di Kabupaten Natuna merupakan daerah yang padat dengan eksplorasi penambangan minyak dan Liquefied Natural Gas LNG yang dilakukan oleh berbagai kontraktor asing. Latihan militer yang akan berlangsung di siang hari jelas akan menggangu kegiatan mereka, belum . 118 Ibid. 119 Ibid. Universitas Sumatera Utara lagi apabila anjungan dan peralatan mereka mengenai sasaran latihan yang akan mempergunakan peluru tajam dan peluru kendali, sedangkan dalam perjanjian mereka dengan Pertamina keamanan lokasi penambangan merupakan tanggung jawab pemerintah Indonesia 120 Oleh karena itu, kedua pemerintah provinsi dan semua kabupaten tersebut harus dilibatkan sejak dini dalam proses pembuatan Peraturan Pelaksanaannya. Di kedua wilayah latihan ini juga merupakan Alur Laut Kepualaun Indonesia ALKI, di mana kapal-kapal asing juga akan terganggu pelayarannya selama latihan, dimana keamanan pelayaran Alur Laut Kepualaun Indonesia ALKI I ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia seperti yang sudah ditetapkan dalam Konvensi Hukum Laut tahun 1982 . 121

B. Rangkaian permasalahan disisi internal:

Dokumen yang terkait

Ekonomi Cina Dan Politik Luar Negeri Indonesia (Studi Kasus : Pengaruh Kebangkitan Ekonomi Cina Terhadap Orientasi Kebijakan Luar Negeri Indonesia Pada Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

4 86 151

PERUBAHAN KEBIJAKAN INDONESIA TERHADAP IMF PADA MASA PEMERINTAHAN MEGAWATI SOEKARNO PUTRI HINGGA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

1 4 1

KONSISTENSI INDONESIA DALAM MENDUKUNG UPAYA KEMERDEKAAN PALESTINA PADA MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (2004-2009)

1 4 91

PENGARUH BANTUAN USAID DALAM KEBIJAKAN EKONOMI INDONESIA ERA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

0 2 99

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 9 19

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 0 4

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 2 31

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 2 32

Posisi Geopolitik SelatMalaka Bagi Kepentingan Nasional Indonesia. (Studi Analisis: Ekonomi Politik Indonesia Pada Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono)

0 2 5

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA DIBAWAH SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Tahun 2009-2011

0 0 15