masing – masing dipimpin oleh seorang Asisten Manager yaitu Bagian Formulasi I, Formulasi II, Formulasi III, Beta laktam dan Bagian Pengemasan.
1. Bagian Formulasi I dan Narkotika.
Bagian formulasi I dipimpin oleh seorang Asisten Manager yang membawahi 3 Supervisor yaitu Supervisor Granulagsi, Pencetakan dan
Penyalutan. Alur proses produksi diawali dari bagian PPPI mengeluarkan SPK Surat Perintah Kerja kepada Bagian Formulasi I untuk melakukan
produksi kemudian Bagian Formulasi I akan meminta bahan baku ke Penimbangan Sentral dengan menyertakan rencana produksi dan
penimbangan bahan baku, Catatan Pengolahan Batch CPB yang dilampirkan dengan Berita Acara Produksi BAP , Man Hour dan Machine
Hour dan Bon Penyerahan Bahan Baku BPBB . Bahan baku yang telah diterima dari Penimbangan Sentral akan dilanjutkan dengan proses
pencampuran. Proses pembuatan tablet meliputi penimbangan bahan baku,
pencampuran dan pencetakan. Metode pembuatan tablet ada 3 macam yaitu granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung. Pemilihan metode
tergantung dari sifat zat aktif yang akan dibuat tablet.
a. Granulasi Basah
Proses ini diawali dengan pembuatan larutan pengikat terlebih dahulu. Bahan aktif, bahan pengisi dan bahan penghancur dicampur
sampai homogen, kemudian ditambahkan larutan pengikat dalam super mixer Diosna. Masa yang didapat dilakukan pengayakan basah
kemudian dikeringkan dalam ruang pengering dehumidifier kurang lebih satu malam granul yang telah kering tersebut dilakukan
pengayakan kering, kemudian dilakukan final mixing dengan menambahkan bahan pelicin didalam V-mixer selama 5 menit. Massa
yang dihasilkan kemudian dikirim ke KIP untuk diperiksa LOD nya bon I , apabila memenuhi syarat, bagian KIP akan menyerahkan Bon
II, kemudian massa dicetak dan dilakukan pemeriksaan meliputi bobot
tablet setiap 30 menit. Setelah proses pencetakan selesai kemudian produk dikirim ke KIP sebagai produk ruahan disertakan Bon III dan
akan diperiksa meliputi bobot tablet, diameter tablet, waktu hancur, kekerasan dan uji disolusi. Apabila lulus maka produk diserahkan
kebagian pengemasan di sertakan Bon IV dan siap untuk dikemas.
b. Granulasi Kering.
Proses granulasi kering dilakukan dengan mengayak semua bahan kemudian dilakukan pencampuran dengan alat V-mixer, setelah
itu dilakukan slugging dengan mesin roller compactor kemudian slug dihancurkan dan diayak menjadi granul. Ukuran granul sesuai dengan
ukuran mesh pada mesin pengayak. Granul yang dihasilkan ditambahkan dengan fase luar dan dicampur dalam V-mixer selama
lima menit. Massa yang telah terbentuk dikirim ke KIP untuk dilakukan pemeriksaan LOD granul, apabila diluluskan dilanjutkan ke
proses pencetakan. Produk yang telah dicetak dikirim lagi ke KIP untuk diperiksa meliputi bobot tablet, diameter tablet, waktu hancur,
kekerasan dan uji disolusi. Apabila lulus maka produk diserahkan kebagian pengemasan untuk dikemas.
c. Cetak Langsung.
Proses pembuatan tablet dengan metode cetak langsung diawali dengan proses pencampuran semua bahan pembantu, kemudian
ditambahkan bahan aktif dan dilakukan pencampuaran dengan V- mixer. Massa yang dihasilkan dikirim ke KIP untuk diperiksa besarnya
LOD di Laboratorium, setelah dinyatakan lulus kemudian dilakukan pencetakan. Produk ruahan hasil pencetakan dikirim lagi ke KIP untuk
diperiksa meliputi bobot tablet, diameter tablet, waktu hancur, kekerasan dan uji disolusi. Apabila lulus maka produk diserahkan
kebagian pengemasan untuk dikemas. Pada beberapa sediaan tablet dilakukan proses penyalutan. Tablet salut yang diproduksi oleh PT.
Kimia Farma Pesero Tbk. Plant Jakarta ada 2 jenis yaitu: Tablet salut gula dan tablet selaput film. Keutungan dari tablet salut antara lain:
a. memperbaiki mutu estetika produk
b. Menutup rasa dan bau yang tidak enak.
c. Memungkinkan produk yang lebih mudah ditelan oleh penderita
d. Melindungi obat dan in aktivitas atau kerusakan oleh asam
lambung. e.
Memudahkan penanganan terutama pada pengemasan. f.
Meningkatkan stabilitas produk. g.
Memodifikasi pelepasan zat aktif. Macam – macam tablet salut antara lain :
a. tablet salut gula.
Proses pembuatan tablet salut gula adalah tablet yang akan disalut dilakukan proteksi Protecting dengan melakukan larutan
shellac atau polimer organik, hal ini bertujuan untuk melindungi tablet inti terhadap pengaruh bahan penyalut yang digunakan dalam
penyalutan. Tablet yang telah diproteksi kemudian diberi bentuk dan
penambahan bobot dengan proses sub coating yaitu melapisi tablet yang akan disalut untuk mencegah masuknya air kedalam inti
tablet, kemudian dikeringkan selama semalam. Coating merupakan pelapisan yang dilakukan setelah inti tablet tertutup sampai tablet
inti tidak tampak lagi, setelah proses ini juga dilakukan pengeringan selama semalam. Setelah tablet selesai di Coating,
proses selanjutnya adalah smoothing untuk membersihkan sisa Coating yang menempel pada tablet. Setelah smoothing selesai
maka dilakukan pemberian warna Coloring yang juga merupakan salah satu identitas tablet tersebut, setelah pewarnaan
selesai dan sempurna langkah selanjutnya adalah polishing.
b. Salut Selaput Film Proses yang dilakukan dalam proses penyalutan film adalah
tahap pertama pelarutan bahan salut film kemudian dimasukkan kedalam alat penyemprot Accelacota. Penyalutan dilakukan
terhadap tablet yang bergerak berputar, sampai semua bahan penyalut habis. Seleksi juga dilakukan pada tablet selaput namun
tidak ada proses printing. Selanjutnya ruahan tersebut dikirim keKIP, kemudian
disampling oleh IPC untuk dilakukan pemeriksaan oleh Laboratorium Pengujian. Bila hasilnya diluluskan dapat dilanjutkan
untuk dikemas.
d. Narkotika