Board Of Commisaris Dewan Komisaris
President Director Direktur Utama
Direktur Direktur
Direktur Direktur Pemasaran
Produksi Keuangan
HRD
Corporate Manajer Umum
Manajer Umum Secretary
Pengawasan Internal Pengembangan Bisnis
Gambar 1 . Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Persero Tbk
B. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma PerseroTbk. Plant Jakarta
PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Jakarta dipimpin oleh Plant Manager yang langsung membawahi Bagian Produksi, Pengelolaan
Mutu, Perencanaan Pengendalian Produksi dan Inventori PPPI, Bagian AdministrasiKeuangan, Bagian Pembelian, Bagian Umum Personalia
dan Bagian Teknik Pemeliharaan. Selain itu terdapat juga beberapa jabatan fungsionl seperti
Management Representative, bagian Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan K3L. Jabatan-jabatan ini bekerja secara koordinatif, yang
berada langsung dibawah Plant Jakarta. Bagan struktur organisasi PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant
Jakarta adalah sebagai berikut :
Plant Jakarta Managemen
K3L Representatif Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan
Production Quality
PPIC Maintenance Operation
Betalaktam Ware House Products
Testing Raw. Material Laboratory Planning Control
Information Formulasi I
Quality Production Technology Tablet
Assurance Planing Control Purchasing
Formulasi II Formulation liquid cream Technology Personel Adm
Gen. Affairs Formulasi III
Kapsul Products steril Finance
Packaging Accountancy
Gambar 2 . Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Persero Plant Jakarta 2.4
Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB a. Ketentuan Umum
Cara Pembuatan Obat Yang Baik CPOB menyangkut seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu yang
telah disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Ketentuan umum memuat beberapa landasan yang penting diperhatikan
yaitu: 1.
Pengawasan menyeluruh pada proses pembuatan obat untuk menjamin bahwa konsumen obat yang bermutu tinggi. Pengawasan menyeluruh
merupakan salah satu kegiatan yang sangat esensial pada pembuatan obat.
2. Untuk menjamin mutu suatu obat jadi tidak boleh hanya mengandalkan
pada suatu pengujian tertentu saja. Mutu obat harus dibangun dalam produk obat itu sendiri. Mutu obat tergantung mutu bangunan, peralatan
dan personalia yang terlibat. 3.
CPOB merupakan pedoman yang dibuat untuk memastikan agar sifat dan mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan syarat bahwa standar
mutu obat yang telah ditentukan telah tercapai.
b. Personalia