41
BAB IV PENGARUH LEMBAGA ADAT PAKPAK SULANG SILIMA MARGA
UJUNG DI KECAMATAN SIDIKALANG
Dalam perjalanan organisasi budaya Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung tentu berpengaruh terhadap anggota internal dan masyarakat serta
pemerintah daerah eksternal. 4.1 Pengaruh Terhadap Anggota
Didalam kepengurusan organisasi tersebut, peran anggota yang loyal sangat dituntut demi berjalannya organisasi tersebut sesuai dengan peraturan yang
disepakati. Dalam penerimaan atau perekrutan anggota dalam organisasi ini, tidak terlalu sulit. Orang-orang yang ingin masuk dalam organisasi ini hanya bersyaratan
harus besinggungan dan memiliki tali persaudaraan dengan Marga Ujung, Seperti orang yang asli Marga Ujung dan orang yang memiliki darah Marga Ujung, baik itu
istrisuaminya Marga Ujung, anaknya Marga Ujung, Pariban, Bere, dan lain-lain.
Terdapat sifat kemutlakan dalam pemilihan ketua tersebut yaitu diwajibkan ketuanya harus Marga Ujung asli. Dengan adanya Organisasi Budaya Marga Ujung
ini, mereka yang masuk dalam ikatan organisasi ini memiliki solidaritas yang tinggi dan persaudaraan yang kompak.
Universitas Sumatera Utara
42 Banyak yang mengganggap apabila seseorang telah masuk kedalam organisasi
ini akan dihormati. Hal ini bisa terjadi dikarenakan Marga Ujung dari pertama bahkan sampai sekarang sangat dikenal dengan tuan tanahnya, karena mereka
disinyalir sebagai orang pertama yang menghuni atau menempati daerah – daerah di
Kecamatan Sidikalang. Disamping faktor internal terdapat faktor eksternal. faktor eksternal tersebut seperti setiap masyarakat pendatang yang ingin tinggal atau pun
membuat acara dan pesta di wilayah hak ulayat Marga Ujung harus meminta izin kepada Lembaga Adat Marga Ujung tersebut, karena didalam struktur kepengurusan
izin, baik dipemerintahan maupun di hukum adat harus ada campur tangan Marga Ujung tersebut. Jadi diwajibkan kepada setiap masyarakat yang ingin tinggal ataupun
mengadakan acara-acara adat harus memberikan pemberitahuan kepada Marga Ujung terlebih dahulu, karena merekalah yang mempunyai kewenangan dalam segala
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Adat - istiadat di daerah Kecamatan Sidikalang tanpa terkecuali marga atau suku apapun yang ingin bermukim di daerah
tersebut.
24
4.1.1 Sosial Didalam anggota dan pengurus Lembaga Adat Marga Ujung, setiap anggota
diwajibkan untuk membayar iuran yang telah ditetapkan perbulannya, dimana uang hasil kumpulan iuran tersebut akan dipergunakan sebagai dana khas apabila ada
anggota yang mengalami kemalangan maupun anggota yang mengadakan pesta. Anggota yang mengalami kemalangan dan sedang mengadakan pesta akan dibantu
24
Wawancara dengan Lolo Ujung, Sidikalang kota, 13 Januari 2015
Universitas Sumatera Utara
43 berupa dana. Dana tersebut merupakan hasil dari iuran tersebut. Selain hal diatas,
setiap anggota mendapat tunjangan setiap tahunnya. Dimana tunjangan tersebut bisa berupa uang ataupun sembako. Tunjangan ini diberikan pada saat hari besar
keagamaan, sekalian merupakan tunjangan akhir tahun buat mereka. Setiap anggota - anggota berhak mendapat sesuai dengan ketentuan
– ketentuan yang berlaku di Lembaga Adat Marga Ujung. Menurut mereka kegiatan-kegiatan seperti itu perlu
dilakukan untuk menambah rasa persaudaraan dan kekeluargaan diantara Marga Ujung.
25
4.1.2 Budaya Setiap anggota yang ada didalam Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung
ini sangat dihormati dan dipandang oleh masyarakat yang ada di Kecamatan Sidikalang. Hal ini dikarenakan Marga Ujung yang pertama sekali ada dan tinggal di
Kecamatan Sidikalang. Dalam budaya mereka, khususnya antara anggota – anggota
yang ada didalamnya sangat memegang erat rasa persaudaraan dan kekeluargaan seperti apa yang telah diajarkan para pendahulu kepada mereka. Bagi mereka
menjalin persaudaraan yang kuat merupakan salah satu cara mereka menghormati nenek moyang. Terkait dengan budaya khas Pakpak yang mengedepankan gotong-
royong dan kerjasama. Hal ini menjadi pedoman dan motivasi tersendiri bagi Marga Ujung. Terbukti bila diantara Marga Ujung melakukan Kegiatan adat, sesama
anggota selalu memberikan bantuan agar keberhasilan dalam kegiatan adat-istiadat dapat terlaksana dengan baik. Seperti contohnya bagi mereka yang mendapat musibah
25
Wawancara dengan Ramly Ujung, Kelurahan Batang Beruh, 21 Januari 2015
Universitas Sumatera Utara
44 atau kemalangan, sangat direspon penuh oleh anggota-anggota lain yang ada
didalamnya dengan memberikan bantuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dalam adat-istiadat kebudayaan Pakpak, banyak dijumpai acara adat bukan
hanya kegiatan kemalangan pesta njahat ada juga pesta kegembiraan pesta baik. Dalam acara ini Peran yang terlihat dari sesama anggota Lembaga Adat Sulang
Silima Marga Ujung adalah apabila ada dari anggota lembaga ini yang kurang memiliki persyaratan dalam melakukan kegiatan adat tidak memiliki saudara laki
– laki anggota lain akan selalu membantu dan memberikan bentuk kepeduliannya
terhadap anggota yang melakukan pesta. Dapat dikatakan anggota lain menjadi wakil resmi dalam acara pesta tersebut, karena menurut Adat-istiadat Pakpak seorang laki-
laki memiliki nilai tersendiri dalam kegiatan adat maupun dalam kehidupan sehari –
hari. Nyatanya anak laki-laki menjadi penerus keturunan dan berhak atas warisan. 4.1.3 Pendidikan
Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung selalu mengedepankan pendidikan, terutama yang menyangkut budaya Pakpak. Agar setiap anggota tidak
melupakan budaya asli, maka anggota sering kali mendapat ceramah – ceramah
tentang budaya Pakpak. Ceramah tersebut merupakan suntikan kepada anggota agar anggota tetap menjalankan Adat-istiadat Pakpak serta dapat mengajarkannya kepada
keturunan ataupun anak dari setiap anggota. Hasil ceramah yang sering dilakukan membuat termotivasinya organisasi ini untuk membuat buku yang berisi tentang
budaya Pakpak. Kini sudah ada buku yang dibuat Marga Ujung untuk dibagikan
Universitas Sumatera Utara
45 kepada anggota. Buku itu ada berkat kerjasama antar anggota organisasi dan
keseriusan lembaga ini untuk terus mengajarkan adat – istiadat kepada anggota
maupun keturunannya. Disamping itu ada juga kegiatan yang dilakukan organisasi ini untuk terus menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya Pakpak. Salah satu
kegiatan yang dilakukan melalui festival tari – tarian Pakpak. Kegiatan ini secara
khusus diperuntukkan untuk generasi muda yang terlibat dalam organisasi ini. Kegiatan seperti itu juga telah menambah motivasi Marga Ujung untuk tetap
melestarikan budayanya. 4.1.4 Hukum
Perlu diketahui bahwa Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung setelah dibenahi dan dibentuk menjadi lembaga adat telah mendapat perhitungan dari
pemerintah daerah di Kecamatan Sidikalang. Terbukti dalam surat keputusan Bupati Dairi telah memberikan kewenangan kepada Lembaga Adat Sulang Silima Marga
Ujung dalam setiap pengurusan surat-surat tanah di Kecamatan Sidikalang, terutama di lima daerah kekuasaan Marga Ujung. Lembaga ini juga memberikan masukan
terhadap Pemerintah menyangkut aturan pertanahan dan terlibat dalam melindungi tanah anggota.
Setiap anggota yang ada didalam Lembaga Adat Marga Ujung mendapat nilai lebih dan kemudahan dalam pengurusan tanah karena begitu kokoh dan kuatnya tali
persaudaraan dari Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung. Ada juga permasalahan mengenai pertanahan diantara Anggota Lembaga Adat yaitu masalah
Universitas Sumatera Utara
46 batas-batas tanah, ini disebabkan karena pada masa kolonial Belanda mencoba
memecah belah melalui politiknya Devide et Impera dan membawa beberapa benda pusaka Pakpak termasuk buku Laklak yang menyangkut seluruh budaya Pakpak
begitu juga dengan tanda batas tanah per Suak. Walaupun demikian tidak membuat Marga Ujung menjadi cerai dan goyah tetapi mereka tetap bersatu dan tetap menjalin
rasa persatuan dalam menghadapi permasalahan tanah.
26
Anggota – anggota Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung yang
mengurus masalah tanah, dipermudah dan cepat sistem kepengurusannya. Surat –
surat yang berkaitan dengan tanah lebih diutamakan karena menyangkut isu nasional. Marga Ujung mengedepankan kekeluargaan dan persaudaraan sehingga mereka
saling membantu. Inilah yang membuat kelebihan di keanggotaan dalam struktur organisasi Marga Ujung, sehingga proses dalam pengurasan tanah lebih cepat.
4.2 Pengaruh Terhadap Masyarakat