23
BAB III
PERKEMBANGAN LEMBAGA ADAT PAKPAK SULANG SILIMA MARGA UJUNG
3.1 Berdirinya Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung
Jika dilihat dari perspektif sejarah kelahiran Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung menarik dan unik. Pada awalnya, sebelum tiba penjajahan Belanda di
Dairi, sudah ada pemerintahan di Dairi. Sulang Silima menjadi bagian dari Pemerintahan ataupun menjadi pembantu pimpinan pertaki
19
pada saat itu. Ide mulanya, organisasi ini dibentuk oleh kalangan bermarga Ujung untuk menjalin
persaudaraan. Lalu, semakin bertambahnya jumlah penduduk pendatang dan berkembangnya peraturan pemerintah, Sulang silima dijadikan sumber hukum adat
budaya Pakpak agar dapat mengikat masyarakat pendatang supaya mengikuti aturan budaya adat Pakpak.
Berdirinya Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung telah memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menjalankan adat istiadat dan
sistem kepemilikan tanah. Semakin bertambahnya populasi penduduk pengakuan akan hak atas tanah secara hukum perlu dilakukan. Oleh sebab itu masyarakat
mengurus hak ulayat tanah dan membuat hak alas tanah yang sah dan bersertifikat. Hak ulayat dikeluarkan oleh Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung yang
telah bekerjasa sama dengan Pemerintah juga badan – badan yang terkait dalam
19
Pertaki merupakan Sebutan bagi orang yang menguasai suatu daerah penguasa lokal.
Universitas Sumatera Utara
24 pengurusan hak alas tanah. Kecamatan Sidikalang yang masih berlandaskan hukum
adat dan pengaruh Sulang silima dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan dipedomani oleh nilai
– nilai luhur para nenek moyang. Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung dibentuk dan berfungsi
sebagai tatanan pelaksanaan mekanisme kebudayaan dan penyelenggaraan adat istiadat Pakpak dalam keluarga Marga Ujung. Sulang silima Marga Ujung menjadi
suatu organisasi yang resmi secara hukum dan tertulis setelah dibenahi dan dilestarikan oleh keturunan Marga Ujung. Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima
Marga Ujung mulai berlaku dan berjalan sejak tanggal 18 November 1994. Keberadaan Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung akan selalu ada
sepanjang keturunan Marga Ujung masih ada dan tidak dapat dibubarkan pihak manapun. Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung bertempat di atas tanah ulayat
Marga Ujung. sebagai bagian dari warisan nenek moyang agar tetap menjalankan aturan yang menjadi semboyan adat bagi suku pakpak yaitu: Terianken Tanohna,
Terkataken Katana, Teradatkan Adatna, dan Terpalu Gruk-Grukna artinya agar setiap masyarakat yang berdiam di daerah tanah ulayat Marga Ujung menjungjung
tinggi hukum adat serta tidak merusak tetapi menjalankan adatnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga keharmonisan dan persaudaraan dapat terjalin
seperti yang diinginkan oleh nenek moyang dan hukum adat yang sah secara tertulis dalam adat budaya Pakpak. Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung
beranggotakan seluruh keturunan Marga Ujung dan Berru. Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung berazaskan adat budaya Pakpak.
Universitas Sumatera Utara
25 Lembaga Adat Sulang Silima Marga Ujung adalah lembaga pengayom dan
berfungsi sebagai puncak tertinggi Kuasa Kerajaan Adat Budaya Marga Ujung. Hal ini berlaku intern dan ekstern guna kelangsungan hidup dan kesejahteraan keturunan
Marga Ujung ditanah leluhurnya sebagai suatu kesatuan yang utuh dari keluarga besar Marga Ujung.
Tujuan didirikan Organisasi Sulang Silima Marga Ujung adalah untuk : 1.
Memelihara dan melestarikan adat kebudayaan Marga Ujung baik moril maupun materil dan ikut serta melaksanakan pembangunan.
2. Memelihara serta melindungi hak-hak pusaka, warisan adat dan benda-benda
budaya milik pusaka Marga Ujung.
20
Untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, Sulang Silima Marga Ujung berusaha mendirikan unit-unit yang bersifat ekonomi, sosial, yayasan pendidikan,
kesenian dan usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sulang Silima Marga Ujung dan ketentuan pemerintah.
3.2 Kepengurusan Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung