Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

5 Sidikalang. Peneliti lebih mengarah dan fokus kepada sejarah pembentukan Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung beserta profilnya dan juga pengaruhnya di Kecamatan Sidikalang. Alasan peneliti menetapkan tahun 1994, sebagai awal dibentuknya Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung yang sebelumnya hanya merupakan perkumpulan Marga Ujung yang belum memiliki landasan hukum. Pembatasan sampai tahun 2004, dimana dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati nomor: 59088592004 perihal keberadaan tanah ulayattanah marga. Surat ini berupa himbauan kepada elemen pemerintah seperti camat, kepala desa dan lurah agar melibatkan lembaga adat dalam melayani kepentingan masyarakat khususnya menyangkut surat – surat yang berkaitan dengan tanah ulayat. Lembaga adat diharapkan bersikap arif dan bijaksana dan mendudukkan keberadaan hak ulayatmarga. Dengan demikian peran lembaga adat terlihat keberadaannya dalam kehidupan masyarakat serta mengantisipasi dan meminimalkan permasalahan lahan di bidang pertanahan yang mungkin terjadi di tengah masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuatlah rumusan mengenai masalah yang diteliti sebagai landasan utama dalam melakukan penelitian yang terangkum dalam pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa Latar Belakang Berdirinya Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung? Universitas Sumatera Utara 6 2. Apa yang Dimaksud Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung di Kecamatan Sidikalang 1994 - 2004? 3. Bagaimana pengaruh Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung di Kecamatan Sidikalang 1994 – 2004?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan latar belakang Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung. 2. Menjelaskan Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung 1994 – 2004. 3. Menjelaskan pengaruh Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima Marga Ujung di Kecamatan Sidikalang 1994 - 2004.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk: 1. Menambah literatur serta wawasan tentang Lembaga Adat marga khususnya marga Pakpak di Dairi. 2. Sebagai pengembangan ilmu bagi penulis dan pembaca untuk perbendaharaan penulisan sejarah kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan daerah Pakpak. Universitas Sumatera Utara 7

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan ini, peneliti berpedoman kepada beberapa karya tulis untuk dasar perbandingan yang dapat dijadikan landasan teoritis sehingga mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Beberapa karya tulis tersebut diantaranya: Flores Tanjung, dkk dalam “Dairi dalam Kilatan Sejarah” 2011 Buku ini menjelaskan tentang sejarah perkembangan Kecamatan Sidikalang dari zaman dahulu sampai sekarang yang didukung oleh budaya dan etnis yang bermukim di kabupaten dairi khususnya di kecamatan Sidikalang termasuk tentang Marga Ujung. Buku ini membantu peneliti untuk mendapat informasi mengenai dominasi Marga Ujung di Kecamatan Sidikalang. Pandapotan Nasution dalam “Adat Budaya Mandailing dalam Tantangan Zaman ” 2005 Buku ini menjelaskan tentang pemberian marga serta alasan pemberian marga pada suku Batak. Buku ini digunakan peneliti untuk mengetahui peranan dan fungsi marga di dalam masyarakat Batak secara umum. Ramly Yusuf Angkat dalam “Kewenangan Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima dalam Bidang Pertanahan di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi ” 2013. Beliau menjelaskan tentang sikap lembaga adat terhadap persoalan tanah di daerah Pemerintahan dan bagaimana melindungi serta memperluas hak – hak atas tanah melalui Lembaga Adat Pakpak Sulang Silima sesuai dengan hukum adat tanah yang berlaku di Kecamatan Sidikalang. Tesis ini membantu peneliti mengetahui pengaruh Lembaga Adat dan Peranannya khususnya di bidang pertanahan dan menjadi perbandingan terhadap konsep organisasi orang Pakpak. Universitas Sumatera Utara 8 N. Siahaan dalam “Sedjarah Kebudajaan Batak” 1964. Buku ini menjelaskan tentang suatu studi Suku Batak Toba, Angkola, Mandailing, Simalungun, Pakpak Dairi, Karo. Buku ini digunakan peneliti untuk mengetahui sejarah kebudayaan Batak khususnya Pakpak Dairi. Bisuk Siahaan dalam “Batak Toba Kehidupan di Balik Tembok Bambu” 2005. Buku ini menjelaskan tentang perkembangan marga – marga di Batak Toba. Buku ini digunakan sebagai komparatif perbandingan untuk mengetahui perkembangan marga pada masyarakat Pakpak, khususnya marga Ujung. Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara dalam “Potensi Etnik Sumatera Utara ” 1996. Karya tulis ini menjelaskan tentang struktur masyarakat Sumatera Utara khususnya Pakpak Dairi serta berisi hukum tanah dan Lembaga Adat Pakpak yang dihubungkan dengan Marga yang sedang diteliti yaitu Marga Ujung, sebagai pemilik hak ulayat tanah di Kecamatan Sidikalang. Lister Berutu dan Nurbaini Padang dalam “Tradisi dan Perubahan” 1998. Buku ini menjelaskan tentang penelitian Adat Istiadat Pakpak serta kepemilikan tanah Adat Pakpak. Buku ini membantu peneliti dalam menjelaskan tentang cara memperoleh hak milik tanah di dalam hukum Adat Pakpak. Mariana Makmur dan Lister Berutu dalam “Sistem Gotong Royong pada Masyarakat Pakpak di Sumatera Utara ” 2013. Buku ini menjelaskan tentang sistem organisasi dan upacara Adat pada masyarakat Pakpak. Buku ini membantu peneliti untuk menjelaskan sistem organisasi yang dijalankan masyarakat Pakpak. M. N Angkat dalam “Sedjarah dari Negeri Siteloenempoe” 1964. Buku ini menjelaskan tentang daerah-daerah kekuasaan marga Ujung di Kecamatan Universitas Sumatera Utara 9 Sidikalang. Tulisan ini membantu peneliti untuk menjelaskan daerah kekuasaan dan sejarah Marga Ujung.

1.6 Metode Penelitian