BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan analisis dan perancangan sistem pembelajaran yang dibuat dengan teknologi Augmented Reality.
3.1 Analisis Masalah
Masalah utama
yang diangkat
dari penelitian
ini adalah
bagaimana mengimplementasikan teknologi Augmented Reality untuk membantu memperoleh
dan mempelajari bagian beserta fungsi sel hewan. Gambar 3.1. merupakan diagram Ishikawa yang dapat digunakan untuk
menganalisis masalah. Bagian kepala atau segiempat yang berada di sebelah kanan merupakan masalah. Sementara pada bagian tulang merupakan penyebab.
Visualisasi tidak dalam bentuk
multimedia
Manusia Metode
Material Mesin
Mudah Bosan Tidak mau mencari
informasi Waktu yang tidak efisien
dalam mencari informasi
Bentuk sel yang berbeda-beda
Tidak ada model sel dalam bentuk nyata
Sulit memahami materi yang berbentuk media cetak
Belum ada alat peraga
Buku yang mahal
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah
Universitas Sumatera Utara
Diagram ishikawa pada gambar 3.1 menggambarkan mengapa sistem ARACellS dibuat. Sistem dibuat karena manusia atau pengguna mudah bosan dalam
memahami informasi jika hanya menggunakan visualisasi dua dimensi, dalam bentuk media cetak dan biasanya tidak mau mencari informasi. Kendala lain adalah pengguna
butuh membeli buku dimana itu memerlukan biaya. Sementara itu, waktu yang kurang efisien juga merupakan kendala dalam mencari informasi sel hewan. Kendala-kendala
tersebut menjadikan pengguna lebih memilih menggunakan aplikasi dibandingkan harus mencari informasi dalam media yang telah disebutkan. Selama ini informasi
bentuk bagian-bagian sel yang pastinya memiliki bagian dan fungsi yang berbeda- beda hanya terdapat dalam bentuk dua dimensi namun model dalam bentuk tiga
dimensi belum ada, maka aplikasi ARACellS ini dibuat agar pengguna lebih mudah untuk menerima informasi, melihat dan mengamati objek yang lebih menyerupai
nyata. Sistem yang dibuat menyerupai nyata dapat diimplementasikan dengan menggunkan teknik Augmented Reality.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk membangun sebuah sistem, perlu dilakukan sebuah tahap analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan sistem dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu:
kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. 1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan deskripsi dari aktivitas dan layanan yang sistem harus berikan. Hal yang menjadi kebutuhan fungsional ialah inputs, outputs,
processes, yaitu antara lain adalah: a.
Proses pembelajaran bermodelkan pemahaman dengan objek yang terlihat menyerupai nyata.
2. Kebutuhan Non-Fungsional Kebutuhan non-fungsional merupakan deskripsi dari beberapa fitur, karateristik, dan
batasan suatu sistem. Kebutuhan Non-Fungsional dari sistem adalah: a.
Performa Sistem atau perangkat lunak yang akan dibangun harus dapat menunjukkan
objek-objek berupa bagian-bagian sel dengan teknik Augmented Reality.
Universitas Sumatera Utara
b. Mudah Digunakan User Friendly
Sistem yang akan dibangun harus user friendly, artinya bahwa sistem mudah dibangun oleh pengguna dengan tampilan interface yang sederhana dan
mudah dimengerti. c.
Hemat Biaya Sistem atau perangkat lunak yang digunaknan tidak memerlukan perangkat
tambahan yang dapat mengeluarkan biaya d.
Kontrol Sistem yang akan dibangun harus dapat menampilkan objek yang telah
dihirarkikan pada vuforia saja.
3.3. Pemodelan Sistem