12
2. Proses Penerjemahan
Orang yang berusaha memperoleh pengetahuan mengenai penerjemahan paling tidak harus mengetahui apa yang dimaksud dengan proses penerjemahan.
Soemarno mengatakan bahwa proses penerjemahan ialah langkah-langkah yang dilakukan
oleh seorang
penerjemah pada
waktu dia
melakukan penerjemahannya.
15
Secara umum proses penerjemahan itu terdapat tiga tahap, diantaranya sebagai berikut:
a. Tahap analisis
Dalam tahap ini struktur lahir atau kalimat yang ada dianalisis menurut hubungan gramatikal, menurut makna kata atau kombinasi kata, makna tekstual,
dan makna kontekstual. TSu harus dibaca secara keseluruhan dan dipahami pesannya maksudnya meskipun hanya secara garis besar.
b. Tahap Transfer
Dalam tahap ini materi yang sudah dianalisis dan dipahami maknanya tadi diolah oleh penerjemah dalam pikirannya dan dialihkan dari BSu ke dalam BSa.
c. Tahap Restrukturisasi
Dalam tahap ini penerjemah berusaha mencari padanan kata, ungkapan dan struktur kalimat yang tepat dan sepadan dalam BSa. Sehingga isi makna dan pesan
yang ada dalam teks BSu tadi disampaikan sepenuhnya ke dalam BSa secara sempurna.
15
Moch. Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An Cara Mudah Menerjemahkan Arab Indonesia, Pamulang Barat: Dikara 2011, hal. 23.
13
Proses penerjemahan yang perlu diperhatikan adalah analisis teks asli, dan pemahaman makna atau pesan teks asli yang diungkapkan kembali ke dalam BSa
dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang sepadan dan wajar.
3. Syarat-syarat Penerjemah
Hasil terjemahan akan dianggap baik atau buruk, jelas atau tidak sangat bergantung pada siapa yang menerjemahkan, meskipun seorang penerjemah itu
adalah sebagai pencipta, tetapi ia tidak mempunyai kebebasan seluas kebebasan yang dimiliki penulis aslinya, karena seorang penerjemah pada dasarnya hanya
mengungkapkan apa yang dikarang oleh penulis aslinya. Untuk menjadi seorang penerjemah yang baik serta menghasilkan terjemahan
yang berkualitas, seorang penerjemah harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Seorang penerjemah harus menguasai dua bahasa, bahasa sumber dan bahasa
sasaran. b.
Seorang penerjemah harus memahami secara benar gaya bahasa dan karakteristik bahasa-bahasa yang diterjemahkan.
c. Penerjemahan harus memiliki ciri khas bahasa sumber dan bahasa sasaran.
d. Seorang penerjemah harus menguasai kosa kata pada kedua bahasa tertentu.
16
4. Teknik Penerjemahan dan Gaya Bahasa