27
penyediaan  data  terdapat  dalam  sebuah  kitab.  Oleh  karena  itu,  dilakukan penyediaan data seperti bagan berikut:
Sumber : Mahsun 2007, Metode Penelitian Bahasa, 116. Yang sudah dimodifikasi oleh peneliti untuk keperluan penelitian.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah cara menguraikan dan mengelompokkan satuan lingual.  Metode  padan  digunakan  untuk  menganalisis  data  berupa  kata  yang
bersinonim  dengan  kata  banding,  dan  sesuatu  yang  dibandingkan  mengandung makna  adanya  keterhubungan.  Menurut  mahsun,  metode  padan  dilaksanakan
dengan  menggunakan  teknik  hubung  banding  menyamakan  HBS,  hubung banding membedakan HBB dan teknik hubung banding menyamakan hal pokok
HBSP .  Pada  metode  analisis  ini  menggunakan  konsep  Syatibi,  untuk  melihat
adanya  tinjauan  balaghah  dalam  terjemahan  Durratun  Nashihin.
38
Sementara digunakan konsep Harimurti Kridalaksana, untuk melihat makna yang tidak sama
dengan gabungan makna anggota-anggotanya.
39
38
Ahmad  Syatibi,  Pengantar  Memahami  Bahasa  Al- Qur’a   Balaghah  1    Il u  Baya ,
Jakarta: Adabia Press, 2012, h. 2  50.
39
Harimurti  Kridalaksana,  Kamus  Linguistik  Edisi  Keempat,  Jakarta:  Gramedia  Pustaka Utama, 2008, h. 90.
Metode simak dengan tekniknya yaitu teknik
simak bebas cakap
Metode catat Data diperoleh
dengan dua cara
28
F. Analisis Data
Hubungan  konsep  dengan  cara  menganalisis  data,  semua  data  yang  telah dikumpulkan melalui metode observasi dengan teknik catat dianalisis dengan sifat
data  dan  tujuan  penelitian.  Data  yang  diperoleh  lewat  teknik  catat  yaitu  berupa teks-teks  terjemahan  yang  terdapat  dalam  kitab  tersebut,  yaitu  teks-teks  yang
mengandung gaya bahasa dalam aspek balaghahnya. Analisis data pada penelitian ini terdiri atas dua tahap:
1. Digunakan kata-kata benda yang diumpamakan makhluk seperti manusia untuk
menganalisis gaya bahasa personifikasi. 2.
Digunakan kata depan dan penghubung untuk menganalisis gaya bahasa simile. 3.
Digunakan kata konkret dan kata abstrak untuk menangkap daya indra. 4.
Digunakan  imaji  atau  pencitraan  untuk  memberikan  efek  visual,  supaya pembaca seolah-olah bisa melihat dan merasakan peristiwaa yang terjadi.
5. Digunakan tema untuk memberikan tafsiran tema bagi sebuah terjemahan.
6. Rasa digunakan untuk menonjolkan sikap pengarang terhadap terjemahannya.
7. Amanat  digunakan  untuk  menyampaikan  pesan  yang  terkandung  dalam
terjemahan tersebut.
G. Metode Penyajian Hasil Analisis Data