bahan pengisi dan konstituen kimia bahan pengisi alami. Hasil yang sama diperoleh oleh Sapuan, dkk 2003 pada penelitiannya komposit epoksi terisi partikel TK.
Kekuatan tarik dari komposit epoksi terisi 16 partikel TK mengalami peningkatan dibandingkan komposit tanpa pengisi. Maries, dkk 2005 juga mendapatkan hasil
yang sama pada komposit poliester yang diperkuat 40 serat pisang dan serat sisal.
2 4
6 8
10 12
14
15 30
45 60
Kandungan Pengisi bsp K
ek u
at an T
ar ik
M P
a
Gambar 11. Pengaruh Kandungan TK Terhadap Kekuatan Tarik Tanpa Modifikasi Kimia
4.1.2 Sifat Perpanjangan Pada Saat Putus
Pengaruh kandungan pengisi TK terhadap sifat perpanjangan pada saat putus komposit tanpa modifikasi kimia dapat dilihat pada Gambar 12. Hasil pengujian
komposit terhadap perpanjangan pada saat putus pada kandungan pengisi yang berbeda tanpa modifikasi kimia menunjukkan bahwa sifat perpanjangan akan
menurun dengan meningkatnya kandungan pengisi. Sifat perpanjangan pada saat putus yang terendah diperoleh pada kandungan TK 60 yaitu sebesar 9 . Hal ini
Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008.
USU e-Repository © 2008
disebabkan oleh sifat dari TK yang memiliki sifat kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan matriks LDPE. Sifat kekakuan yang tinggi ini disebabkan oleh
banyaknya kandungan lignin di dalam TK. Semakin tinggi kandungan TK di dalam komposit maka akan semakin meningkatkan sifat kekakuan bahan komposit.
Meningkatnya kandungan pengisi di dalam komposit dapat menyebabkan berkurangnya deformasi pada permukaan matriks yang kaku diantara pengisi dan
matriks sehingga menurunkan sifat perpanjangan komposit. Oksman dan Clemons 1998 menyebutkan bahwa pengisi yang memiliki sifat kekakuan yang tinggi
dibandingkan terhadap matriks akan menyebabkan menurunnya sifat perpanjangan. Hasil yang sama juga diperoleh oleh Habibi, dkk 2008 pada penelitian komposit
polietilena yang diperkuat serat-serat jerami padi, ampas tebu, pisang dan tangkai kapas.
40 80
120 160
200 240
280 320
360 400
15 30
45 60
Kandungan Pengisi bsp P
er p
an ja
ng an
P a
da S
aa t P
ut us
Gambar 12. Pengaruh Kandungan TK Terhadap Sifat Perpanjangan Pada Saat Putus Komposit LDPETK Tanpa Modifikasi Kimia
Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.1.3 Sifat Modulus Young
Gambar 13 menunjukkan pengaruh kandungan pengisi terhadap modulus Young pada komposit LDPE terisi TK. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa
modulus Young meningkat dengan bertambahnya jumlah pengisi di dalam matriks. Modulus Young tertinggi diperoleh pada kandungan TK 60 sebesar 260 MPa.
Peningkatan modulus Young pada komposit LDPETK disebabkan oleh sifat TK yang dapat menambah sifat kekakuan dari komposit yang dihasilkan. Semakin tinggi
kandungan TK di dalam komposit maka akan semakin meningkatkan sifat kekakuan bahan komposit. Menurut Vishu 1983, nilai modulus Young menunjukkan sifat
kekakuan stiffness suatu bahan secara relatif. Justin dan Walter 2005 juga melaporkan kenaikan modulus Young pada komposit polietilena yang terisi dengan
20 serat keratin dari bulu ayam.
50 100
150 200
250 300
15 30
45 60
Kandungan Pengisi bsp M
o du
lu s
Y o
un g
M P
a
Gambar 13. Pengaruh Kandungan TK Terhadap Modulus Young Komposit
LDPETK Tanpa Modifikasi Kimia
Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.1.4 Morfologi Permukaan Putus