Sifat Mekanik Bahan Komposit

Zita, dkk 2007 melaporkan bahwa modifikasi permukaan bubuk kayu 20 berat pada komposit polipropilena dengan menggunakan 150 ml NaOH 20 dan 100 ml benzil klorida telah meningkatkan kekuatan tarik pada komposit tersebut. Modifikasi kimia pada pengisi ini juga menurunkan sifat perpanjangan dan modulus Young dari komposit sekaligus menurunkan sifat penyerapan air. Penelitian yang dilakukan oleh Demir, dkk 2007 menemukan bahwa modifikasi permukaan serat luffa sebagai pengisi pada komposit polipropilena telah meningkatkan kekuatan tarik, modulus Young serta menurunkan sifat penyerapan air pada komposit yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan memodifikasi permukaan serat luffa menggunakan agen penghubung silana 2,5 berat di dalam larutan etanol 95.

2.5 Sifat Mekanik Bahan Komposit

Sifat-sifat mekanik pada polimer dapat dinyatakan dalam beberapa parameter yaitu modulus Young Young Modulus, kekuatan tarik tensile strength dan lain- lain. Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan polimer yang terpenting dan sering digunakan untuk karakterisasi suatu bahan polimer. Kekuatan tarik tensile strength suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya maksimum dengan luas penampang mula-mula, dimensinya sama dengan tegangan Vlack, 1989. Tegangan diperoleh dengan membagi beban maksimum Fmaks yang digunakan untuk memutuskanmematahkan spesimen bahan dibagi dengan luas penampang mula-mula Ao. Adapun persamaan untuk tegangan adalah sebagai berikut: Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008. USU e-Repository © 2008 = Ao maks F ………………………………………………….......................2 dimana : = tegangan kgfmm2 Fmaks = beban kgf Ao = luas penampang mula-mula Bila suatu bahan dikenakan beban tarik yang disebut regangan gaya per satuan luas maka bahan tersebut akan mengalami regangan. Kurva tegangan versus regangan merupakan gambaran karakteristik dari sifat mekanis suatu bahan. Pada uji tarik beban kakas sesumbu yang bertambah secara berlahan-lahan sampai putus patah, maka saat yang bersamaan dilakukan pengamatan mengenai pertambahan panjang yang dialami sampel uji, pertambahan panjang ∆l yang terjadi akibat kakas tarikan yang diberikan pada sampel uji disebut deformasi sedangkan regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang semula. = ∆l lo x 100..............................................................................................3 dimana : = regangan lo = panjang mula-mula mm ∆l = pertambahan panjang mm Modulus Young E, menunjukkan sifat elastisitas dari suatu bahan. Sifat ini bergantung kepada gaya ikatan antar atom. Modulus Young dapat ditentukan dengan membagi tegangan terhadap regangan elastis suatu bahan. Berikut ini adalah persamaan untuk menentukan modulus Young. Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008. USU e-Repository © 2008 ε τ = E ..............................................................................................................4 dimana : E = modulus Young kgfmm 2 = tegangan kgfmm2 = regangan

2.6 Sifat Termal Bahan Komposit