akan menyebabkan bertambahnya sifat perpanjangan dari komposit. Pada proses esterifikasi tempurung kelapa, sifat perpanjangan dari komposit lebih tinggi
dibandingkan komposit tanpa esterifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa esterifikasi telah berhasil mengurangi jumlah senyawa-senyawa waxy di dalam tempurung
kelapa. Hasil yang sama telah diperoleh oleh Zurina 2004 dalam penelitian memodifikasi abu sekam padi dengan maleat anhidrida sebagai pengisi di dalam
komposit campuran polistirenakaret stirena butadiena.
80 160
240 320
a a
n Sa
tu
40 120
200 280
360 400
15 30
45 60
Kandungan Pengisi bsp Pe
rp n
ja n
g Pa
d a
a t
Pu s
Pengisi tanpa esterifikasi Pengisi dengan esterifikasi
Gambar 26. Pengaruh Kandungan TK Terhadap Sifat Perpanjangan Pada Saat Putus Komposit LDPETK Tanpa dan Dengan Esterifikasi
4.3.3 Sifat Modulus Young
Pengaruh esterifikasi pada pengisi terhadap modulus Young dari komposit LDPETK dapat dijelaskan pada Gambar 27. Dari gambar diketahui bahwa
esterifikasi pada TK menyebabkan modulus Young pada semua komposit meningkat dengan kandungan pengisi yang semakin meningkat. Pada kandungan TK 60 ,
Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008.
USU e-Repository © 2008
esterifikasi pada pengisi telah meningkatkan modulus Young menjadi 297 MPa dibandingkan komposit LDPETK tanpa esterifikasi sebesar 260 MPa. Esterifikasi
akan menyebabkan TK menjadi non polar sehingga akan menghasilkan rantai yang lebih linier pada komposit. Rantai yang lebih linier pada TK yang telah dimodifikasi
akan meningkatkan kristalinitas sehingga menurunkan sifat kekakuan dari komposit LDPETK. Hasil yang sama juga telah diperoleh oleh Demir, dkk 2007 pada
komposit polipropilenea terisi 15 serat luffa. Justin dan Walter 2005 juga melaporkan kenaikan modulus Young pada komposit polietilena yang terisi dengan
20 serat keratin dari bulu ayam.
Kandungan pengisi bsp Pengisi tanpa esterifikasi
Pengisi dengan esterifikasi
50 150
250 300
350
15 30
45 60
odu lus
Y ou
P a
100 M
200 ng
M
LDPETK Tanpa dan Dengan Esterifikasi Gambar 27. Pengaruh Kandungan TK Terhadap Modulus Young Pada Komposit
4.3.4 Morfologi Permukaan Putus
Gambar 28 a dan b menunjukkan permukaan putus pada komposit LDPETK pada kandungan 30 dan 60 berat pengisi yang telah diesterifikasi dengan
Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008.
USU e-Repository © 2008
pembesaran 200X. Dari gambar dapat dianalisa bahwa dengan kandungan pengisi sebesar 30 dan 60 yang telah diesterifikasi, penyebaran pengisi di dalam matriks
menjadi lebih homogen dimana agregrat yang terbentuk menjadi lebih kecil di dalam komposit. Selain itu pembasahan yang lebih baik dan interaksi pengisi-matriks yang
lebih baik menunjukkan bahwa terjadi peningkatan interaksi antar muka pengisi dan matriks. Apabila kandungan pengisi bertambah di dalam matriks, kecenderungan
interaksi antar pengisi dan matriks juga semakin meningkat. Hal ini menyebabkan komposit dengan kandungan pengisi yang lebih banyak menghasilkan peningkatan
pada kekuatan tarik, modulus Young dan sifat perpanjangan pada komposit LDPETK.
30 TK dengan Pembesaran 200X Gambar 28 a. Morfologi Permukaan Putus Komposit LDPETK dengan Esterifikasi
Tengku Faisal Zulkifli Hamid: Pengaruh Modifikasi Kimia Terhadap Sifat-Sifat Komposit Polietilena Densitas Rendah LDPE Terisi Tempurung Kelapa, 2008.
USU e-Repository © 2008
Gambar 28 b. Morfologi Permukaan Putus Komposit LDPETK dengan Esterifikasi 60 TK dengan Pembesaran 200X
4.3.5 Analisis Spektroskopi Infra Merah FTIR