2. Arti dan Tujuan Penelitian Kemasyarakatan
Balai Pemasyarakatan yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang dalam tugas sehari-harinya sebagai
pelaksana Sistem Pemasyarakatan di luar Lembaga Pemasyarakatan, satu diantara tugas tersebut adalah membuat Penelitian Kemasyarakatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor. E.39-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Klien Pemasyarakatan bahwa format
penelitian kemasyarakatan Litmas untuk Sidang Peradilan Anak berdasarkan Petunjuk Pelaksana Juklak dan Petunjuk Teknis Juknis:
a Data identifikasi Identifying Data
Data ini berisi atau menyangkut data pribadi individu yang bersangkutan antara lain: 1
Nomor file case file number 2
Nomor register dapat pula berisi nomor daftar seperti narapidana B1 3
Nama klien. 4
Tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, status perkawinan.
5 Status klien, bagi klien yang sudah diputus pidana bersyarat VV,
AKOTWali, lepas bersyarat VI, VO dan lain-lain. 6
Putusan atau ketetapan Pengadilan Negeri, tanggal, nomor bagi klien yang telah diputus.
Lamarta Surbakti : Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Pada Persidangan Anak, 2009
Ciri-ciri khusus: 1. Data orang tua atau wali anak dan bagi orang dewasa dengan status kawing harus
diberi data isteri atau suami. 2. Susunan keluarga yang terdiri atas orang tua, anak dan tanggungan lain yang
disusun berurutan dengan penjelasan umur dan pendidikannya. a
Masalah Dalam masalah ini berisi data informasi antara lain:
1 Apakah klien ditahan, sejak kapan penahanan itu
2 Latar belakang perbuatan pelanggar hukum termasuk faktor penyebab
terjadinya masalah itu, yang diuraikan secara kronologis dan lengkap 3
Uraikan tentang akibat yang ditimbulkan perbuatannya terhadap dirinya, keluarga, korban victim dan masyarakat lingkungannya
b Riwayat hidup klien
1 Sejak kelahiran mulai pre-natal, fase perkembangan fisik dan mental serta
sikap jiwanya 2
Perkembangan kesehatannya 3
Riwayat pendidikan formal dan non formal 4
Riwayat pekerjaan klien bagi yang sudah bekerja, berisi pekerjaan apa, bagaimana prestasi kerjanya, dan bagaimana tanggung jawab yang
diberikan kepada dia klien
Lamarta Surbakti : Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Pada Persidangan Anak, 2009
5 Riwayat perkawinan bagi klien yang sudah kawin meliputi sejarah
perkawinan, atas dasar suka sama suka, kawin paksa, kawin muda dan situasi perkawinan itu sendiri.
c Pandangan masa depan
1 Bagaimana bakat dan interest-nya, cita-cita, dan rencana-rencana klien
2 Tanggapan klien terhadap masa yang dialami.
d Keadaan Keluarga Family
1 Keadaan rumah tangganya, bagi yang sudah kawin.
2 Riwayat orang tua, bagi yang belum kawin.
3 Interaksi sosial antar keluarga dan antar masyarakat. Disini diuraikan
antara hubungan suami istri, orang tua dengan klien, klien dengan saudaranya dan keluarga dengan masyarakat.
4 Keadaan sosial ekonomi keluarga. Apakah berasal dari keluarga mampu,
sedang, kurang mampu dan kira-kira penghasilan rata-rata perbulan. 5
Keadaan rumah. Letak rumah, apakah milik pribadi, sewa dan lain-lain, apakah bangunan permanen atau darurat bahkan mungkin mewah dan
bagaimana penerangan lampunya, listrik atau bukan nature of home. e
Keadaan lingkungan masyarakat 1
Dijelaskan strata kehidupan sosialnya, apakah termasuk daerah yang mendukung perkembangan pribadinya atau tidak misalnya daerah hitam.
2 Apakah lingkungan ABRI, pegawai negeri, pedagang, petani, nelayan dan
lain-lain.
Lamarta Surbakti : Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Pada Persidangan Anak, 2009
f Tanggapan pihak keluarga, korban, masyarakat dan pemerintah setempat.
g Kesimpulan dan saran-saran recommendation
Kesimpulan dan saran-saran ini berisi tentang analisa dan evaluasi atau pragnosa, bukannya ringkasan laporan. Saran harus memperhatikan kepentingan
klien, keluarga masyarakat yang dikaitkan dengan Undang-undang. Penelitian kemasyarakatan atau case study ini adalah salah satu hal yang
penting sebagai metode pendekatan dalam rangka pembinaan “Pelanggar hukum”. Hal ini merupakan suatu metode penelitian yang “khusus” dan penting yang harus
dilakukan oleh petugas Balai Pemasyarakatan yakni Pembimbing Kemasyarakatan. Mengingat penting dan besarnya kegunaan pembuatan membantu hakim untuk
membuat suatu putusan yang tepat dan seadil-adilnya serta untuk menentukan terapy harus bisa memberikan gambaran tentang latar belakang kehidupan klien baik dimasa
lalu maupun setelah menjadi klien, sehingga segala masalah yang terkandung di dalam kehidupan serta lingkungan sosialnya dapat dicakup dalam isi laporan
Penelitian Kemasyarakatan.
3. Klien Dalam Pembuatan Penelitian Kemasyarakatan