Teori Pembimbing Kemasyarakatan dan Pekerjaan Sosial

7 Selain mereka yang disebutkan di atas, orang-orang tertentu atas izin hakim atau majelis hakim dapat menghadiri persidangan tertutup. 34 8 Putusan pengadilan atas perkara anak yang dilakukan dalam persidangan tertutup, diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum. 35 9 Apabila ketentuan dalam pasal 8 dan pasal 6 UU No 3 Tahun 1997 ridak dilaksanakan, maka putusan hakim dapat dinyatakan batal demi hukum. 36

b. Teori Pembimbing Kemasyarakatan dan Pekerjaan Sosial

Pembimbing Kemasyarakatan merupakan pekerja sosial seperti diatur dalam Pasal 37, 38 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997. pembimbing Kemasyarakatan adalah petugas pemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan BAPAS. Pekerjaan sosial di Indonesia sebagai suatu profesi masih merupakan suatu profesi yang relatif baru, dalam pengertian baik sebagai keahlian maupun sebagai praktek. Hal itu menimbulkan berbagai macam interpretasi, yakni : 37 1 Pengertian awam yang cenderung mengidentikkan pekerjaan sosial sama dengan kegiatan-kegiatan sosial pada umumnya yang didorong oleh “kemauan baik” untuk menolong sesama manusia tanpa melihat motif, lembaga, metode, tenaga dan hasil yang dicapai. Pekerjaan sosial dan pekerjaan amal sering dianggap mempunyai pengertian yang sama. 2 Pengertian para administrator atau pimpinan lembaga atau organisasi swasta yang menyatakan bahwa usaha untuk melaksanakan program kesejahteraan sosial terlepas dari apakah para pelaksana terdidik atau tidak dalam profesi pekerjaan sosial, dianggap sebagai praktek pekerjaan sosial. Merekapun belum dapat membedakan dengan jelas antara pekerjaan sosial dan pelayanan sosial dan hal-hal apa yang merupakan prasyarat untuk melaksanakan pekerjaan sosial profesional dan non profesional. 3 Kecenderungan dari segolongan orang untuk menyempitkan pengertian pekerjaan sosial sebagai suatu kegiatan profesional yang hanya ditujukan kepada individu-individu yang mengalami disfungsi atau disorganisasi pribadi 34 Pasal 8 ayat 4 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. 35 Pasal 8 ayat 6 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. 36 Pasal 153 ayat 4 KUHAP. 37 Syarif Muhidin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1992, hlm. 8 Lamarta Surbakti : Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Pada Persidangan Anak, 2009 tanpa menghiraukan “kondisi sosial” sebagai suatu pendekatan untuk mengatasi masalah individu dan masalah sosial. 4 Pandangan dari para pelaksana pekerjaan sosial sendiri dan orang-orang yang telah mempelajari atau melaksanakan praktek pekerjaan sosial yang memiliki keyakinan bahwa pekerjaan sosial profesional memiliki tujuan yang kompleks, tapi tertentu dimana teori, keterampilan dan prakteknya dapat dibedakan dengan profesi lainnya. Walaupun pekerjaan sosial seperti itu dianggap sama dengan profesi-profesi lainnya seperti halnya dokter dan ahli hukum dapat merupakan seorang ahli umum generalis atau seorang spesialis specialist. Menurut Walter A. Friedlander 1961 yang dikutip oleh Syarif Muhidin, bahwa pekerjaan sosial adalah suatu pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam relasi kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu, baik secara perseorangan maupun di dalam kelompok untuk mencapai kepuasan dan ketidaktergantungan secara pribadi dan soial. 38 Social Work Year Book Tahun 1945 yang diterjemahkan oleh Syarif Muhidin menjelaskan bahwa pekerjaan sosial adalah suatu pelayanan profesional kepada orang-orang dengan tujuan untuk membantu mereka baik secara individu atau kelompok untuk mencapai relasi-relasi dan standard hidup yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka dan dengan masyarakatnya. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: 39 1 Pekerjaan sosial adalah suatu profesi yang bukan hanya merupakan tujuan praktis. Seorang pekerja sosial profesional mempunyai tanggungjawab yang besar kepada masyarakat terhadap kepentingan masyarakat terutama untuk mencapai tujuan sosial. Suatu perbedaan pokok antara praktek profesional dan non profesional adalah bahwa kegiatan-kegiatan profesional didasarkan pada pendidikan khusus dan karenanya seorang pekerja sosial mempunyai status profesional. 2 Pekerja sosial profesional mempunyai pemahaman tentang pribadi dan tingkah laku manusia serta lingkungan sosial atau kondisi sosial dimana manusia itu hidup. Karena itu, pekerja sosial mempelajari ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam yang relevan dan berusaha 38 Ibid, hlm.7 39 Op Cit, hlm 7 Lamarta Surbakti : Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Pada Persidangan Anak, 2009 menggunakannya secara terampil di dalam praktek. Dengan demikian pekerja sosial menggunakan ilmu pengetahuan dan seni dalam arti ia menggunakan metode-metode ilmiah dalam melaksanakan tugasnya. Keberhasilan selain ditentukan metode dan teknik yang dipergunakan, juga tergantung pada kemampuannya untuk menggunakan metode dan teknik tersebut secara terampil. 3 Kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial adalah dua hal yang tidak sama, walaupun lembaga-lembaga sosial dan bidang praktek dimana keahlian pekerjaan sosial dilaksanakan. Sedangkan yang kedua mencakkup suatu kegiatan yang dapat dilaksanakan diberbagai bidang kesejahteraan sosial. 4 Pekerjaan sosial memiliki proses, metode dan teknik tersendiri. Ia juga memiliki falsafah, pandangan tersendiri yang membedakannya dengan ilmu pengetahuan lain. Ia berangkat dari keyakinan bahwa walaupun konflik pribadi dan sosial tidak dapat dihindarkan dan sifatnya alamiah, perubahan- perubahan sosial dapat diarahkan. Ia juga percaya bahwa kesejahteraan manusia merupakan fungsi utama dari organisasi atau lembaga sosial. 5 Pekerjaan sosial sesuai dengan sifatnya dan kegiatannya dan keragaman bidang prakteknya mempunyai atau melaksanakan bentuk pelayanan yang berbeda-beda. Hal ini berarti ia harus cukup memperoleh informasi tentang sumber-sumber yang dapat dipergunakannya dalam melaksanakan tugas- tugasnya. 6 Pekerja sosial harus dapat memahami kebutuhan individu dan lingkungannya yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial. Manusia dan lingkungannya, atau lebih tepat interaksi antara manusia dan lingkungannya merupakan fokus dari pekerjaan sosial. Pekerjaan sosial adalah suatu bidang keahlian yang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki dan atau mengembangkan interaksi diantara orang dengan lingkungan sosial sehingga orang ini memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupan mereka, mengatasi kesulitan-kesulitan serta mewujudkan aspirasi-aspirasi dan nilai-nilai mereka. Atas dasar pengertian ini, maka pekerjaan sosial mempunyai tujuan untuk : 40 1 Meningkatkan kemampuan orang untuk menghadapi tugas-tugas kehidupan dan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 40 Soetarso, Praktek Pekerjaan Sosial, Bandung : Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial , 1992 , hlm.5 Lamarta Surbakti : Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Pada Persidangan Anak, 2009 2 Mengaitkan orang dengan sistem yang dapat menyediakan sumber-sumber, pelayanan-pelayanan dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkannya. 3 Meningkatkan kemampuan pelaksanaan sistem tersebut secara efektif dan berperikemanusiaan. 4 Memberikan sumbangan bagi perubahan, perbaikan, serta perkembangan kebijakan dan perundang-undangan sosial. Pekerjaan sosial meninjau suatu masalah bukannya sebagai atribut orang melainkan situasi sosial dimana orang itu berada atau terlibat. Permasalahannya bukan siapa yang mempunyai masalah tetapi bagaimana unsur-unsur di dalam situasi sosial, termasuk karakteristik orang-orang dalam situasi ini, saling berinteraksi sehingga mengganggu orang dalam pelaksanaan tugas-tugas kehidupan mereka. Usaha-usaha pencapaian tujuan pekerjaan sosial, pekerja sosial melaksanakan tugas-tugas untuk menyelesaikan satu atau lebih fungsi sebagai berikut : a Pekerja sosial menentukan dan mengadakan hubungan dengan orang yang membutuhkan bantuan guna penyelesaian tugas kehidupannya. b Pekerja sosial dapat memberikan pengertian, dukungan dan dorongan kepada orang-orang yang mengalami krisis. c Pekerja sosial dapat memberikan kesempatan kepada orang untuk mengutarakan kesulitan-kesulitan mereka. d Pekerja sosial dapat membantu orang untuk meneliti berbagai pilihan tentang cara menanggulangi masalah serta keterangan-keterangan mengenai pilihan- pilihan itu untuk membantunya mengambil keputusannya. e Pekerja sosial dapat mengkonfrontasikan orang dengan realitas situasi yang mereka hadapi dengan jalan memberikan keterangan yang dapat mengganggu keseimbangan pribadi orang ini untuk kemudian diberikan motivasi guna terjadinya perubahan tertentu. f Pekerja sosial dapat mengajarkan keterampilan kepada orang untuk mewujudkan aspirasi mereka. 41 41 Ibid, hlm. 11 Lamarta Surbakti : Peran Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Membuat Penelitian Kemasyarakatan Pada Persidangan Anak, 2009

c. Teori Kenakalan Anak