16,3, responden yang tidak mendapatkan penyuluhan sebanyak 60 responden 84,5.
Hasil uji statistik terlihat bahwa tidak ada hubungan penyuluhan dengan tindakan pencegahan penyakit filariasis p = 0,550 berarti pada
g = 5.
h. Perilaku Petugas
Hasil analisis bivariat antara perilaku petugas dengan tindakan upaya pencegahan penyakit filariasis seperti terlihat pada Tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11. Hubungan Perilaku Petugas dan Tindakan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis
Tindakan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis
Jumlah Perilaku
Petugas Baik Tidak
baik n
P Value
Baik 13 46,5 7 16,3 20 28,2
Sedang 15 53,5 36 83,7 51 71,8
0,007 Total
28 100,0 43 100,0 71 100,0
Dari Tabel 4.11 responden yang mengatakan perilaku petugas baik dengan tindakan baik sebanyak 13 responden 46,5, responden yang mengatakan perilaku
petugas sedang sebanyak 15 responden 53,5. Sedangkan responden yang mengatakan perilaku petugas sedang dengan tindakan tidak baik sebanyak 7
responden 16,3, responden yang mengatakan perilaku sedang sebanyak 36 responden 83,7.
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan perilaku petugas dengan tindakan pencegahan penyakit filariasis p = 0,007 berarti pada
g = 5.
Agusri : Hubungan Karakteristik Masyarakat Petani Dengan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa…, 2008 USU e-Repository © 2008
i. Informasi
Hasil analisis bivariat antara informasi dengan tindakan upaya pencegahan penyakit filariasis adalah seperti terlihat pada Tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12. Hubungan Informasi dan Tindakan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis
Tindakan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis
Jumlah Informasi
Baik Tidak Baik
n P
Value
Baik 6 21,5 15 34,9 21 29,6
Sedang 22 78,5 28 65,1 50 70,4
0,172 Total
28 100,0 43 100,0 71 100,0 Pada Tabel 4.12 responden yang mendapatkan informasi baik dengan
tindakan baik sebanyak 6 responden 21,5, responden yang mendapatkan informasi sedang sebanyak 22 responden 78,5 Sedangkan responden yang mendapatkan
informasi baik dengan tindakan tidak baik sebanyak 15 responden 34,9, responden yang mendapatkan informasi sedang yaitu sebanyak 28 responden
65,1. Hasil uji statistik terlihat bahwa tidak ada hubungan tingkat penyebaran
informasi dengan tindakan pencegahan penyakit filariasis p = 0,172 berarti pada g =
5.
Agusri : Hubungan Karakteristik Masyarakat Petani Dengan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa…, 2008 USU e-Repository © 2008
Selanjutnya pada Analisis Koefisien Korelasi – Guilford adalah seperti terlihat pada Tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13. Koefisien Korelasi – Guilford tingkat hubungan diantara variabel Tindakan
No Variabel N df
Continuity Correction
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Status Sosial Ekonomi
Pendidikan Pengetahuan
Sikap Keyakinan
Sarana prasarana Penyuluhan
Perilaku petugas Informasi
71 71
71 71
71 71
71 71
71 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,00rendah 0,00 rendah
0,50 cukup 9,27 tinggi
3,21 tinggi 1,09 tinggi
0,00 rendah 6,20 tinggi
0,89 tinggi
Dari Tabel 4.13 di atas terlihat bahwa tingkat hubungan diantara variabel adalah sebagai berikut:
Variabel sikap lebih dominan 9,27, variabel perilaku petugas 6,20, dan variabel keyakinan 3,21.
Sedangakan variabel sarana prasarana 1,09, variabel informasi 0,89, variabel pengetahuan 0,50.
Hasil analisis koefisien korelasi – Guilford memperlihatkan bahwa: Status sosial ekonomi hubungan rendah sekali; lemas sekali. Pengetahuan hubungan
yang cukup berarti, informasi hubungan yang tinggi; kuat. Sedangkan sikap, keyakinan, perilaku petugas hubungan sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan.
Agusri : Hubungan Karakteristik Masyarakat Petani Dengan Upaya Pencegahan Penyakit Filariasis Di Desa…, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB 5 PEMBAHASAN