Koefisien Korelasi Product Moment

5.5. Analisis Data

Untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel maka digunakan analisis korelasi. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data: 1. Koefisien Korelasi Product Moment 2. Koefisien Determinasi

5.5.1. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang telah dirumuskan dalam hipotesis, maka penulis menggunakan uji korelasi dengan menggunakan Koefisien Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan untuk uji korelasi tersebut adalah sebagai berikut : 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = y y n x x n y x xy n r xy Keterangan : r xy : koefisien korelasi x : variabel bebas y : variabel terikat n : jumlah sampel Sesuai dengan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dalam proses penelitian, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut: n = 88 ∑X = 2.894 ∑Y = 4.323 ∑X 2 = 95.194 Universitas Sumatera Utara ∑Y 2 = 212.789 ∑XY = 142.208 ∑X 2 = 8.375.236 ∑Y 2 = { }{ } { }{ } 429148605 , 8254 3542 68121108 3542 37103 . 1836 3542 18688329 18725432 8375236 8377072 12510762 12514304 4323 212789 . 88 2894 95194 . 88 4323 2894 142208 88 2 2 2 2 2 2 = = = = − − − = − − − = − − − = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ y y n x x n y x xy n r xy 18.688.329 Maka : Dari hasil perhitungan diperoleh r xy Selanjutnya, koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan koefisien r- tabel. Pada tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan α = 5 yang berarti tingkat kesalahan maksimal 5 atau tingkat kebenaran minimal 95 untuk n=88, dengan ketentuan bila r-hitung lebih besar dari r-tabel maka = 0,43 dibulatkan atau dengan kata lain koefisien korelasi bernilai positif, artinya kenaikan variabel yang satu akan diikuti oleh kenaikan variabel yang lainnya. Hubungan yang positif mengartikan bahwa pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP di Kelurahan Gedung Johor berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Universitas Sumatera Utara hipotesis alternatif diterima. Tetapi bila r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka hipotesis nol yang diterima. Berdasarkan ketentuan di atas diperoleh nilai r-tabel = 0,207 Sugiyono; 2006, atau dengan kata lain, 0,43 0,207 atau r xy - Antara 0,00 sd 0,19 : hubungan sangat rendah r. Sehingga hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak. Bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut : Ho = Tidak terdapat pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP khususnya mengenai daya ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan. Ha = Terdapat pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP khususnya mengenai daya ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan. Atau Ho : µ = o tidak ada pengaruh Ha : µ ≠ o ada pengaruh Dengan analisis tersebut dapat diketahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak. Dan ternyata r-hitung 0,43 lebih besar dari r-tabel 0,207. Dengan demikian koefisien korelasi 0,43 itu dapat diterima atau hipotesis alternatif diterima dan hipot esisi nol ditolak. Selanjutnya, untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman berikut ini : Universitas Sumatera Utara - Antara 0,20 sd 0,39 : hubungan rendah - Antara 0,40 sd 0,59 : hubungan sedang - Antara 0,60 sd 0,79 : hubungan tinggi - Antara 0,80 sd 1,00 : hubungan sangat tinggi Sugiyono, 2002 : 149. Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,43 termasuk kepada kategori sedang. Jadi, terdapat hubungan yang pertengahan atau sedang, antara pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan P2KP terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Kota Medan.

5.5.2. Koefisien Determinasi