BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Program
Menurut Charles O. Jones 1991 : 296 pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat
membantu seseorang untuk mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu :
a. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan ataupun
sebagai pelaku program b.
Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang bisa juga didentifikasi melalui anggaran.
c. Program memilki identitas tersendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat
diakui oleh publik Program terbaik di dunia adalah program yang didasarkan pada model
teoritis yang jelas, yakni : sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang
serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi terbaik.
2.1.1. Kebijakan Publik
Menurut Sofyan Effendi Syafiie, 1999:107 pengetahuan tentang kebijakan publik adalah pengetahuan tentang sebab-sebab, konsekuensi dan
kinerja kebijakan dan program publik, sedangkan pengetahuan dalam
Universitas Sumatera Utara
kebijaksanaan publik adalah proses menyediakan informasi dan pengetahuan untuk para eksekutif, anggota legislatif, lembaga peradilan dan masyarakat umum
yang berguna dalam proses perumusan kebijakan serta yang dapat meningkatkan kinerja kebijaksanaan.
Menurut Holwet dan M. Ramesh Subarsono, 2005: 13 berpendapat bahwa proses kebijakan publik terdiri atas lima tahapan yang adalah sebagai
berikut: 1.
Penyusunan agenda, yakni suatu proses agar suatu masalah bisa mendapat perhatian dari pemerintah.
2. Formulasi kebijakan, yakni proses perumusan pilihan-pilihan kebijakan oleh
pemerintah. 3.
Pembuatan kebijakan, yakni proses ketika pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan.
4. Implementasi kebijakan, yakni proses untuk melaksanakan kebijakan agar
mencapai hasil. 5.
Evaluasi kebijakan, yakni proses untuk memonitor dan menilai kinerja atau hasil kebijakan.
2.1.2. Pengertian Implementasi
Pengertian yang sangat sederhana tentang implementasi adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Charles O. Jones 1991, dimana
implementasi diartikan sebagai getting the job done dan doing it. Tetapi di balik kesederhanaan rumusan yang demikian berarti bahwa implementasi
kebijakan merupakan suatu proses kebijakan yang dapat dilakukan dengan mudah.
Universitas Sumatera Utara
Namun pelaksanaannya, menurut Jones, menuntut adanya syarat yang antara lain: adanya orang atau pelaksana, uang dan kemampuan organisasi atau yang sering
disebut dengan resources, Lebih lanjut Jones merumuskan batasan implementasi sebagai proses penerimaan sumber daya tambahan, sehingga dapat
mempertimbangkan apa yang harus dilakukan. Dengan mengacu pada pendapat tersebut, dapat diambil pengertian bahwa sumber-sumber untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pembuat kebijakan, di dalamnya mencakup: manusia, dana, dan kemampuan organisasi; yang dilakukan baik
oleh pemerintah maupun swasta individu ataupun kelompok. Selanjutnya Mazmanian dan Sabatier dalam Solichin Abdul Wahab,
1991:65 menjelaskan lebih lanjut tentang konsep implementasi kebijakan sebagaimana berikut: “Memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah
program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijakan, yaitu kejadian-kejadian atau kegiatan yang timbul
setelah disahkannya pedoman-pedoman kebijakan negara, yaitu mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan
akibatdampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian. Berdasarkan pada pendapat tersebut di atas, nampak bahwa implementasi
kebijakan tidak hanya terbatas pada tindakan atau perilaku badan alternatif atau unit birokrasi yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan
menimbulkan kepatuhan dari target group, namun lebih dari itu juga berlanjut dengan jaringan kekuatan politik sosial ekonomi yang berpengaruh pada perilaku
semua pihak yang terlibat dan pada akhirnya terdapat dampak yang
Universitas Sumatera Utara
diharapkan maupun yang tidak diharapkan, sehingga dapat dipahami bahwa keberhasilan impelementasi kebijakan sangat dipengaruhi oleh berbagai
variabel atau faktor yang pada gilirannya akan mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan itu sendiri.
2.1.3. Tahap-tahap Implementasi Kebijakan