Penelitian yang dilakukan oleh Afiatur dan peneliti adalah peningkatan keterampilan membaca intensif. Afiatur meneliti
peningkatan keterampilan membaca intensif untuk menemukan gagasan utama, sedangkan peneliti meneliti peningkatan keterampilan
membaca intensif untuk menemukan fakta. Teknik yang digunakan Afiatur ialah metode cooperative integrated reading dan peneliti
menggunakan teknik OPQRST. Metode yang digunakan sama, yaitu penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Ketiga penelitian tersebut menggunakan
teknik yang berbeda untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif, tetapi semuanya berhasil. Oleh karena itu, penulis ingin mencoba
menggunakan teknik OPQRST untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas VIII SMP di sekolah Taruna Mandiri tahun ajaran
20122013.
C. Kerangka Berpikir
Membaca adalah kunci ke gudang ilmu. Ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan membaca.
Keterampilan membaca menentukan hasil penggalian ilmu itu. Karena itu dapat dikatakan keterampilan membaca sangat diperlukan dalam dunia
modern. Membaca adalah salah satu cara dan proses belajar paling tua, paling utama serta paling mendasar dalam upaya memuliakan kehidupan
manusia. Pada tingkatan membaca lanjut terdapat berbagai masalah yang
menyebabkan pembaca tidak dapat mencapai kemampuan secara maksimal. Masalah-masalah tersebut terutama yang berkaitan dengan
kebiasaan-kebiasaan membaca tertentu, gerakan-gerakan mata, motivasi, kebiasaan, dan minat membaca.
Untuk mengatasi masalah-masalah dalam membaca, guru perlu menerapkan metode membaca intensif, agar siswa lebih mudah
memahami isi bacaan. Sebagai salah satu keterampilan yang harus dikembangkan di sekolah secara khusus pengembangan keterampilan
membaca intensif adalah untuk membentuk kemampuan memahami informasi secara kreatif dan kritis dalam bentuk gagasan, pendapat,
pengalaman, pesan, dan perasaan secara tertulis Teknik OPQRST dapat digunakan untuk metode membaca
intensif. Teknik ini sangat mudah diaplikasikan dalam pembelajaran membaca intensif. Teknik OPQRST terdiri atas beberapa langkah, yaitu:
overview, preview, question, summarize, dan test. Dengan langkah- langkah tersebut siswa dapat menemukan informasi dengan lebih cepat.
D. Hipotesis Penelitian
Pengajuan hipotesis dalam penelitian ini adalah: H
1
: Teknik OPQRST dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa.
H : Teknik OPQRST tidak dapat meningkatkan keterampilan membaca
intensif siswa.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. DesainPenelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Jean Mc Niff mengatakan “Penelitian tindakan
kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri.”
1
Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru di kelasdengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam
pembelajaran.
2
Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut
dilaksanakan sendiri, di kelas sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi. Dengan
demikian, diperoleh umpan balik yang sistematis mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam penelitian tindakan kelas atau PTK, peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktik pembelajaran.
3
PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang
bersangkutan. Penelitian tindakan kelas meliputi tiga unsur atau konsep, yakni
sebagai berikut: 1.
Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis
untuk menyelesaikan suatu masalah.
1
Acep Yoni, MenyusunPenelitianTindakanKelasYogyakarta: Familia, 2010, h. 7.
2
Susilo, PenelitianTindakanKelasYogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007, h.16.
3
Arikunto, Suharsimi. PenelitianTindakanKelas Jakarta : PT BumiAksara, 2009, h. 102.