Siklus I Hasil Analisis Data 1. Hasil Pratindakan

siswa kelas VIIISMP Taruna Mandiri pada pretest yaitu 54,23. Nilai siswa dalam pretest merata, yaitu 40-70, karena itu nilai para siswa harus ditingkatkan lagi agar mencapai KKM atau melebihi KKM. Hasil pretest tersebut kurang berhasil, sehingga tindakan dalam siklus I harus dilakukan untuk memperbaiki nilai siswa dalam pretest.

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Tahap perencanaan siklus I guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan doa, kemudian guru mengecek kehadiran siswa, dan menjelaskan tujuan pembelajaran membaca intensif dengan teknikOPQRST. Guru pun menanyakan kembali materi membaca intensif yang telah dijelaskan pada tahap pretest.Kemudian guru menjelaskanmateri membaca intensif dengan teknik OPQRST. Tindakan terakhir, guru menutup pelajaran dengan kesimpulan, agar siswa lebih paham tentang materi yang diajarkan dan memberikan penguatan. Kelas pun diakhiri, setelah guru mengucapkan salam. b. Tahap Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada Jumat 22 Februari, 2013, pukul 08.00 sampai 09.20 WIB.Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan doa. Kemudian, guru menjelaskan kembali materi membaca intensif dengan teknik OPQRST.Secara rinci guru menjelaskan caramembaca intensif untuk menemukan informasi dengan teknik OPQRST. Teknik OPQRST terdiri dari enam langkah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah tahap overview dan previewyaitu, mengamati secara keseluruhan isi teks dan memahami pokok-pokok isi teks. Selanjutnya langkah yang dilakukan adalah tahap question atau merumuskan pertanyaan.Rumusan pertanyaan dapat berupa isi bacaan, pemikiran penulis, dan kepentingan suatu bacaan bagi pembaca.Pada tahap membaca, siswa harus fokus dan menjawab sendiri pertanyaan yang telah dibuatnya. Langkah terakhir adalah summarize dan test, pada tahap ini siswa harus mengisi beberapa pertanyaan yang telah dibuat oleh guru dan membuat kesimpulan berdasarkan teks yang telah dibaca siswa. Seperti pertemuan sebelumnya siswa juga sangat antusias mengikuti pembelajaran hari itu.Setelah guru menjelaskan materi, siswa ditugaskan untuk membaca artikel yang telah disediakan dengan teknik OPQRST, serta menyimpulkan isi artikel tersebut.Siswa hanya diberi waktu 5 menit untuk memahami isi artikel, kemudian siswa harus menjawab tes.Dalam proses ini, siswa mengerjakan postest dengan teknik OPQRST. Siswa diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan tes, tanpa melihat artikel yang telah dibaca sebelumnya.Saat mengerjakan tes siswa terlihat sangat antusias, tetapi ada juga yang terlihat tegang.Guru pun berusaha membuat siswa mengerjakan tes dengan santai. Setelah siswa selesai mengerjakan tes, guru pun menyimpulkan pembelajaran, serta memberikan penguatan, dan menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. C. Observasi Observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti bertindak sebagai guru sekaligus observer yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi.Pada siklus I, semua siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar.Ketika diperkenalkan dengan teknik OPQRST, siswa merasa tertarik dan mengajukan beberapa pertanyaan. Siswa mengakui bahwa mereka masih kesulitan untuk menemukan fakta di dalam teks, mereka lebih mudah memahami komik, cerpen, novel, dan karya-karya fiksi lainnya dibandingkan karya non fiksi. Selama pembelajaran berlangsung guru mengetahui apa yang menjadi kesulitan siswa saat membaca dan minat baca siswa. Saat diterapkan kegiatan membaca intensif dengan teknik OPQRST, siswa juga merasa sangat antusias.Kecepatan membaca siswa tidak diragukan lagi, karena sebelum lima menit mereka sudah selesai membaca.Namun saat diberikan tes, hanya sedikit yang mampu menjawab pertanyaan dengan cukup baik. Tabel 4.2 Nilai Siklus I No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1. Afriando Susanto 70 60 Cukup 2. Alvara Sabrina Asya 70 70 Baik 3. Alviano Ardityas 70 60 Cukup 4. Andre Widya Prayoga 70 75 Baik 5. Arnesha Febra Syavera 70 75 Baik 6. Chita Santika 70 70 Baik 7. Dhiya Amanda N. 70 70 Baik 8. Ectwan Pasudewa 70 60 Cukup 9. Edwita Damara 70 60 Cukup 10. Febrian Alit Pramoedito 70 70 Baik 11. I Gede Made Egar Bayu G. 70 70 Baik 12. Ika Aprilia 70 70 Baik 13. Indira Priva Salsabila 70 65 Cukup 14. Lourette V. M. 70 55 Kurang 15. Lukman Hadi Wibowo 70 60 Cukup 16. M. Dwi Prayoga 70 65 Cukup 17. Nadila Humaira 70 55 Kurang H a s i l Berdasarkan hasil analisi data siklus I di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata- rata pada siklus I dengan menggunakan teknik OPQRST adalah 63,65dengan keterangan cukup. Rata-rata tersebut didapatkan dengan menggunakan rumus yang terdapat pada bab III. Ket.: __ = nilai rata-rata mean X ∑X= jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek. 18. Nysella Latiefah Qolby 70 60 Cukup 19. Octa Bimansyah Untoro 70 60 Cukup 20. Putri Rahmadani 70 65 Cukup 21. Risa Melina 70 70 Baik 22. Ryan Kusuma D. 70 65 Cukup 23. Salmaa Fahira 70 60 Cukup 24. Sarah Alia Djohan 70 65 Cukup 25. Septaviano K. S. 70 50 Kurang 26. Zulfa Azahra 70 50 Kurang Jumlah 1655 Rata-Rata 63.65 __ = ∑X X N Dari perhitungan nilai siklus I di atas, diperoleh nilai rata-rata 63,65 dengan keterangan cukup. Nilai siswa pada siklus I mengalami kenaikan yang cukup baik, beberapa siswa bahkan sudah mencapai KKM, yaitu 70. Meskipun terdapat peningkatan nilai rata-rata dari 54,23 menjadi 63.65, tetapi nilai tersebut masih di bawah KKM. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan tindakan dalam siklus II. c. Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan, langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi. Refleksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam tahap refleksi, peneliti akan melakukan analisis terhadap hasil tes dan nontes siklus I. Jika hasil tes belum memenuhi nilai target yang ditentukan maka akan dilakukan tindakan siklus II. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana kegiatan siklus II. Setelah melihat hasil dari siklus I, ternyata nilai siswa masih di bawah nilai KKM 70 yaitu 57,11. Oleh karena itu, nilai para siswa harus ditingkatkan lagi agar mencapai KKM atau melebihi nilai KKM. Berdasarkan pengamatan di atas, tindakan dalam siklus II harus dilakukan agar memperbaiki nilai siswa dalam siklus I. Penggunaan teknik OPQRST untuk menemukan informasi berjalan cukup baik, meskipun nilai siswa belum mencapai KKM. Namun, peningkatan nilai yang diperoleh siswa lebih baik dari pretest.

3. Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF UNTUK PENEMUAN FAKTA DENGAN PENGGUNAAN TEKNIK OPQRST PADA SISWA KELAS VIII SMP TARUNA MANDIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 22 92

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 74

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 37 79

PENGGUNAAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS VIII SMP PGRI 4 SEKAMPUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII-B SMP PGRI 4 LABUHAN RATU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 99 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 62

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMANDU ACARA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER GENAP SMP 17.3 KATIBUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 41

PENGGUNAAN TEKNIK MODELING DALAM KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 18 71

PENGGUNAAN METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS VIII SMP KHATULISTIWA JUNGKAT

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY STRATEGY PADA SISWA KELAS X TKJ A SMK TARUNA ABDI BANGSA MIRIT KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 6