Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Visibel

23

2.4.1. Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Visibel

Prinsip kerja dari spektrofotometri UV-Visibel adalah adanya interaksi antara radiasi pada rentang panjang gelombang 200-800 nm yang dilewatkan terhadap suatu senyawa. Elektron-elektron pada ikatan di dalam molekul menjadi tereksitasi sehingga menempati keadaan kuantum yang lebih tinggi dan dalam proses menyerap sejumlah energi yang melewati larutan tersebut. Semakin longgar elektron tersebut ditahan di dalam ikatan molekul, maka semakin panjang panjang gelombang energi lebih rendah radiasi yang diserap Watson, 2005. Suatu spektrometer UV-Visibel bekerja pada daerah panjang gelombang sekitar 200 nm pada ultra-violet dekat sampai sekitar 800 nm pada infra-merah sangat dekat. Lompatan elektron yang mungkin menyerap sinar pada daerah itu jumlahnya terbatas. Warna-warna utama dari spektrum sinar tampak adalah: Gambar 9. Warna pada spektrum sinar tampak Warna-warna dari spektrum sinar tampak lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini : 24 Pa Pr Po Pt Tabel 4. Rentang panjang gelombang pada sinar tampak Warna Panjang gelombang nm Ungu 380 – 435 Biru 435 – 500 Sian biru pucat 500 – 520 Hijau 520 – 565 Kuning 565 – 590 Oranye 590 – 625 Merah 625 – 740 Gambar 10. Prinsip kerja cahaya yang terabsorpsi Po = Pa + Pt + Pr dimana: Po = intensitas sinar yang masuk Pa = intensitas sinar yang diabsorbsi Pr = intensitas sinar yang dipantulkan Pt = intensitas sinar yang diteruskan Ketika panjang gelombang cahaya melalui larutan kimia yang diujikan, sebagian cahaya tersebut akan diabsorbsi oleh larutan. Berdasarkan hukum Lambert Beer’s 1852, secara kuantitatif absorbsi ini dinyatakan sebagai berikut : Log I I T = ε . L. C 25 dimana I = Intensitas cahaya sebelum melewati sampel I T = Intensitas cahaya setelah melewati sampel ε = Koefisien ekstingsi, konstanta yang tergantung dari senyawa substansi dan panjang gelombang yang digunakan untuk análisis L = Panjang atau jarak cahaya yang melewati sampel C = Konsentrasi dari larutan yang dianalisa

2.4.2. Instrumentasi Spektrofotometer UV-Visibel

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

Analisis Betaglukan Pada Persilangan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Dengan King Oyster (Pleurotus Eryngii) Menggunakan Ftir

0 15 50

Nano-Enkapsulasi Β-Glukan Dari Ekstrak Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Dengan Metode Ultrasonik

4 15 44

PROSES PEMBUATAN TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN PENGARUH LAMA WAKTU Proses Pembuatan Tepung Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Dengan Pengaruh Lama Waktu Perendaman dan Konsentrasi CaCO3.

0 2 12

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Dengan Penambahan Limbah Batang Dan Tongkol Jagung.

0 3 14

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Dengan Penambahan Limbah Pertanian Jerami Padi Dan Batang Jagung.

0 1 15

PERTUMBUHAN dan PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA DENGAN PENAMBAHAN Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Dengan Penambahan Limbah Pertanian Jerami Padi Dan Batang Jagung.

0 1 14

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA ALKALOID YANG TERKANDUNG DALAM JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus).

1 32 72

ANALISA KANDUNGAN BETA-GLUKAN LARUT AIR DAN LARUT ALKALI DARI TUBUH BUAH JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN SHIITAKE (Lentinus edodes)

1 0 10

PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus Ostreatus) HASIL BIAKAN DARI LIMBAH AGROINDUSTRI

0 0 8